II.My Future.

245 14 0
                                    

“Cerita kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cerita kita.”

Pagi ini sangat dingin karena awan hujan terus membasahi benda yang berada di bawahnya, Membuat udara pagi terasa dingin namun sangat nyaman karena sejuk terlebih hari sebelumnya benar-benar panas.

“Dingin”, Ujar Gavien lalu mencoba meraih sebuah selimut lalu menyelimuti tubuhnya dan guling yang ia miliki, melanjutkan tidurnya sambil memeluk guling nya.

Sebentar, Bukankah guling Gavien baru saja di cuci oleh sang ibu karena sempat di jadikan pasir kucing oleh sang kucing kesayangan.

“AA!”, Gavien terduduk saat melihat yang ada si sebelahnya bukanlah guling kesayangannya namun seseorang yang ia kenal selama ini.

“Eungh?”, Seseorang itu bangun menatap Gavien dengan mata sayu seperti orang bangun tidur pada umumnya.

. . .

“GAVIEN!?”, Seseorang itu juga sama terkejut dengan Gavien sebelumnya, Terduduk di sebelah Gavien dengan wajah yang sama terkejut dengan pemuda di depannya.

“Kak Sean ngapain di kamar saya!?”

Sean akan mengeluarkan sepatah kata yang akan ia layangkan pada adik kelasnya, Namun, Ia mulai menatap sekitar.

“Kita tak pernah menikah vin”, Ujar Sean sambil menatap ke satu arah di belakang Gavien membuat Gavien bingung lalu mulai menatap titik yang sama dengan kakak kelasnya.

Terlihat di sana sebuah foto pernikahan kedua orang yang terlihat bahagia atas pernikahan mereka, Dan itu adalah Gavien dan Sean.

Keduanya tampak saling bertatapan satu sama lain, Ada apa ini?, Ini bukan kamar Gavien ataupun Sean, Mereka tak pernah menikah dan bagaimana mereka bisa saling tidur seranjang dengan..

Sean menutup wajahnya yang mulai kemerahan saat melihat Gavien dari atas sampai bawah. Membuat pemuda Gavien kebingungan lalu mulai menyadari saat angin dingin mulai menusuk permukaan kulitnya.

Gavien melihat sebuah kaos yang tergeletak di sebelah Kakak kelasnya lalu mulai memakai kaos  pendek tersebut.

“2050?”, Ucap Gavien saat melihat sebuah kalender yang terpasang di dinding kamar mewah tersebut dengan aneh.

“Masa depan?”

“Apa?, 2050!?”, Ucap Sean lau berlari kearah kalender menatap kalender itu dengan seksama seperti tak mempercayai apa yang ia dengar oleh sang adik kelas yang sekarang mungkin berstatus sebagai suaminya.

Sean mulai terduduk di lantai tak mempercayai angka tahun yang tertera di kalender yang lihat, Bagaimana ini bisa terjadi?, Apakah ini mimpi gambaran masa depan nya?.

“Hiks, Bunda.”

Sean yang terduduk di lantai dan Gavien yang terdiam di atas kasur merenungi apa yang terjadi pada mereka mulai mengalihkan perhatian pada sekarang anak yang sepertinya berumur lima tahun mengusap matanya.

My Future l GuanrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang