cinco : Hidden Shard

1.3K 247 12
                                    

Di tempat lain, tepatnya di halaman belakang milik keluarga Xiao. Terdapat Renjun yang tengah bersedekap dada sembari menatap lurus pohon di depannya sana, ia bahkan tidak menyadari bahwa Jaemin saat ini sudah berada di belakangnya.

"Kau jadi sangat diam setelah kejadian waktu itu." Ujar Jaemin tiba-tiba yang membuat Renjun sedikit terkejut.

"Ah, benarkah? Aku tidak sadar." Sahut Renjun diakhiri dengan senyum kakunya, sedangkan Jaemin yang mendengarnya pun hanya mengulas senyum tipisnya.

"Kau mengkhawatirkan Donghyuck?" Tanya Jaemin yang tanpa ragu sedikit pun Renjun angguki.

"Kenapa?" Jaemin kembali bertanya.

"Kenapa apanya? Dia serfku? Sudah sewajarnya aku mengkhawatirkan dia?" Renjun balik bertanya yang kali ini berhasil membuat Jaemin tertegun.

"Aneh melihat seorang monarch mengkhawatirkan serfnya. Seorang monarch biasanya hanya akan mementingkan nyawa mereka, tidak perduli serfnya terluka atau selamat, selama dia aman dan masih hidup dia tidak masih bisa mencari serf lainnya." Jelas Jaemin sembari bersedekap dada.

Renjun yang mendengar penjelasan sosok demon bersurai biru di depannya pun mengerutkan keningnya. Ia tidak tau bahwa selama ini pemikiran seorang demon soal monarch seperti itu. Tapi memang kenyataannya sendiri, masih banyak monarch yang egois dan mementingkan dirinya sendiri tanpa memperdulikan sosok yang menjadi serfnya.

"Tidak semua monarch begitu kok, buktinya Yangyang, Winwin ge, Shotaro hm...masih banyak lagi aku rasa? Intinya masih banyak tau monarch yang peduli dan menyayangi serfnya." Ujar Renjun dengan tatapan polosnya yang berhasil membuat Jaemin meledakkan tawanya. Ia paham sekarang kenapa Donghyuck sangat tergila-gila dan bahkan rela mengorbankan dirinya untuk sosok monarch di depannya.

"Tapi salah satu temanmu dulu membuat Jisung hampir musnah dan bahkan memecah belah lima chattel." Jaemin kembali membuka suaranya yang membungkam mulut Renjun.

Si pemuda Huang mengusap tengkuknya, ingatannya kembali pada waktu dimana Chenle mengambil alih tubuhnya dan membuat Donghyuck menyatakan perang dingin dengan empat chattel lainnya. Karena hal itu juga yang membuat Renjun bisa melihat sisi gelap dan kejam dari Donghyuck dulu.

"Tapikan dia sudah berubah? Kau lihatkan bagaimana Chenle sekarang? Dia terlihat memperdulikan serfnya sekarang." Renjun mencoba membelas Chenle yang mengundang helaan nafas milik Jaemin. Donghyuck lagi-lagi benar, sosok di depannya memang polos tapi sangatlah keras kepala.

"Ya terserah saja, intinya Donghyuck beruntung karena memiliki monarch sepertimu. Tanpa kau sadari kau mengubah Donghyuck menjadi lebih baik dan bertanggung jawab." Jaemin mengalah dan mengalihkan pembicaraan soal Chenle dan Jisung.

"Malah yang beruntung itu aku, karna Donghyuck itu demon yang sangat kuat dan malah menjadi serf dari monarch lemah sepertiku." Sahut Renjun dengan tatapan mendungnya, yang membuat Jaemin memijat pangkal hidungnya. Berbicara dengan sosok monarch manis di depannya membuat emosinya diuji saat ini.

"Biar adil kalian sama-sama beruntung." Ujar Jaemin dengan nada frustasinya yang mengundang kekehan milik Renjun.

Keduanya terdiam untuk beberapa saat hingga tiba-tiba sebuah pertanyaan melesat di benak Renjun saat netranya bertemu dengan netra biru cantik yang dihiasi oleh bulu mata lentik milik demon di hadapannya.

"Oh ya, aku baru ingat! Kalian kan berlima? Lalu kemana yang satu lagi? Seingatku ada yang demon yang memiliki rambut hijau dulu?" Tanya Renjun polos yang berhasil membuat Jaemin membeku di tempatnya.

Demon bersurai biru muda tersebut mengepalkan kedua tangannya dengan netra biru yang menatap ke arah bawah, enggan menatap netra bulat serupa rubah milik lawan bicaranya.

Monarch : Last Partie ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang