<<PROLOG>>

16 2 1
                                    

"Gue mau confes benaran deh jadinya!!"

Tata melihat ku berbinar. "Betulan?" tanyanya memastikan.

"Iya, emang kelihatan engga ya?"

"Kelihatan banget nggak yakinnya," jawab Tata dengan mengangguk.

"Ck, gini-gini juga gue yakin."

"Halah, dari semalam juga lo bilangnya gitu. Sampai sekarang gak ada gerakan sama sekali tuh!!"

"Yakan gue juga masih mikir-mikir ta."

"Mikir lo kelamaan anjay."

Aku menghela napas pelan. "Gue tuh takut," cicit ku.

"Apa yang lo takutin?" tanya Tata dengan menatap ku. "Iya si lo ketemu dia aja lari. Gue udah effort nemuin lo sama dia lo malah lari, sialan!!"

Aku memasang wajah memelas. "Maaf ya bestie kuh!! Takut gue soalnya."

"Iya, yang jadi pertanyaan tuh apa yang lo takutin sihh!!?"

"Gak tau, tiba-tiba takut aja ketemu sama dia."

Tata melihat ku ngeri. "Di belakang dia doang lo yang berani bilang sayang ku, cinta ku, suami ku. Pas ketemu dia langsung lari!!"

"Itu sebuah apresiasi buat gue si sebenarnya," kata ku dengan mengangguk-anggukan kepala ku.

"Iya apresiasi kehaluan gila lo!!"

Tata berdiri dari duduknya. Dia berjalan ke arah kamarnya meninggalkan ku.

"Kok gue di tinggal si Ta?"

"Ngangkat telepon tai," jawabnya berteriak.

"Santai dong nge-gas bae!!"

"Gue harus gimana ya? Confes sekarang kah?" monolog ku. "AAAA TA, BANTUIN DONG," kata ku berteriak.

"Apasii teriak-teriak?!!" Tata berjalan ke arah ku. Dia kembali duduk di samping ku.

"Bantuin ayok!!"

"Pasti bakal gue batuin apalagi liat lo makin hari makin gila. Tapi please Fi, jangan maju mundur. Yakinin diri lo dulu baru gue bantuin!! Gue gak mau effort gue sia-sia lagi."

"Yaa .., maaf kan gue juga bingung!!"

"Iya terserah lo mau bilang apa tapi yakin dulu baru gue bantu," final Tata.

Aku mempusatkan tubuh ku pada Tata. "Ketemuin besok gue sama dia ya!!?"

Tata menggeleng. "Enggak, kalo bisa hari ini. Gue gak yakin kalo besok, pendirian lo berubah-rubah. Lo orangnya labil."

"Yaudah hari ini, sekarang!!"

"Yakin kan lo?"

Aku mengangguk mantap. "Iya gue yakin."

Tata membuka hp nya, dia yang mempunyai kontak Alan dan aku tidak. Tata yang lebih kenal Alan dan aku kenal Alan dari Tata, namun hanya sebatas cerita tanpa pertemuan.

Entah bagaimana awal Tata dan Alan berteman namun aku mengetahui satu fakta. Sebelum Alan masuk pesantren dia pernah dekat atau sering orang bilang mantan HTS-an dengan Audy- teman smp ku dan Tata.

"Gue udah kasih tau Alan, katanya bisa."

Aku melihat Tata, ada sedikit rasa ragu untuk menemui Alan namun ada rasa antusias juga saat mendengar nama itu.

"Lo bilang apa?" cicit ku bertanya.

"Kenapa? Lo ragu?" tanya balik Tata. "Gue bilang mau ketemu, ada yang mau dibicarain."

"Lo ikut!!"

"Nggak Fi, lo sendiri gue nganter lo aja kesana!!"

Aku melihat Tata memelas. "Masa sendiri si Ta gue takut."

"Aneh lo takut mulu beraninya kapan!!?"

"Lagian Fi, gue berulang-ulang kali nanyain lo takut apa si Fi? Apa yang ditakutin? Tapi jawaban lo pasti yaa .., takut aja."

"Fi please paling enggak yakinin diri lo buat berani meskipun ada rasa takut," lanjut Tata.

"Iihhh lo tuh gak ngerti takutnya gue!!"

Tata menghela napas pasrah. "Iya terserah tapi sekarang lo gak bisa mundur lagi." Tata kembali melihat layar hp nya. "Alan udah mau otw kita juga ayok!!"

"Bentar." aku meghentikan Tata yang ingin beranjak. "Gue harus pake baju ini? Gak ganti? Masa iya sii!!? Gue harus kelihatan perfect di mata Alan, harus itu!!"

Tata memutar bola matanya jengah. "Lo mau kelihatan cantik gimana lagi si Fi?" tanya Tata yang membuat ku maupun Tata setelahnya sama-sama diam.

"Sekarang gue ngerti apa yang lo takutin!!" lanjut Tata.

"Fi, sekali pun lo dandan secantik yang lo mau lo gak bisa nampik orang kalo orang itu gak suka sama lo!!"

"Jadi maksud lo Alan sama sekali gak bakal suka sama gue gitu?" tanya ku lesu.

Tata menghela napas sabar. "Sebaliknya lo dandan sejelek apapun kalo orang itu suka sama lo, dia bakal tetap suka!!"

"Tapi dengan gue usaha biar terlihat cantik di depan orang yang kita suka itu biar buat dia tertarik sama gue dulu gak sii!!?" kata ku membela diri.

"Tapi Alan beda Fi!!"

"Ayok, lo udah cantik kok," lanjut Tata.

○●●

"Hmm Alan, i have crush on you!!"

"Iya aku tau kamu belum kenal banget sama aku. Apalagi kamu dengarnya aku suka sama kamu cuman dari teman aku tapi serius aku ..."

"Saya gak bisa bahasa inggris!!"

Aku melihat Alan tak percaya. "What the .., oke. Oke." Aku memejamkan mata ku dan menarik napas dalam. "Aku suka sama kamu!!"

Kembali membuka mata aku mendapati Alan yang masih bermuka tembok itu tanpa perubahan ekspresi.

"Lan!!"

"Kamu masih kecil belum waktunya masalah ginian," katanya kelewat santai.

Aku diam beberapa detik untuk mencari jawaban yang pas. Tersenyum aku menyeletuk yang bahkan membuat diri ku sendiri tak habis pikir.

"Kalo nanti udah besar gimana? Bisakan!!?"

○●●

Gimana nih prolog-nya? Masih mau lanjut kan? Kan? Kan????
jawab iya nggak🫵😡
oke, kalo lanjut jangan lupa untuk vote dulu!! Sekalian komen ya!! Spam komen cok, spam gakpapa banget heheh. Ohh .., Ya, share juga ya biar makin asik wkwk.

Baik kawan-kawan ayo kita mulai bagian berikutnya, tapi nanti. Sampai jumpa nanti!! See u bestie!!
🌹❤️🌹❤️🌹

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 7 days ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Tentang Fifi : Buy A HeartWhere stories live. Discover now