25 ( ekstra )

435 59 8
                                    

"Wu Xiaann!!" Lou Qinyang segera memeluk Wu Xian saat Wu Xian baru saja menyambut nya.

"Aku sangat merindukan mu! Aku sangat merindukan mu!" Lou Qinyang
"Mengapa kau tidak kembali ke akademi huh? Apa kau tidak akan kembali ke sana?" Lou Qinyang

"Aku juga merindukan mu, dan.. ku rasa aku memang tidak akan kembali." Wu Xian hanya pasrah dalam pelukan nya.
"Heeeee!" Lou Qinyang tampak kaget

"Para tetua tidak akan senang loh." Xue Yang
"Kalian juga datang." Wu xian melihat Xue Yang, Jin Zixuan, Lan Wangji, Wen Qiaoling dan Nie Huaisang.
"Kau pergi tanpa pamit, apa kau fikir kami tidak khawatir. Yaa walau kekhawatiran itu tidak perlu sih." Xue Yang melihat kearah dua bawahan Hua Cheng yang sebelum nya ia lihat di akademi.

"Aku akan menemui tetua dengan benar dalam beberapa hari." Wu Xian mengajak tamu tamunya untuk masuk dan duduk.
"Saat ini, kau adalah pemimpin wilayah Jiang. Jika kau tetap berada di akademi, bagaimana dengan rakyat." Jin Zixuan

"Sebentar lagi, nama wilayah ini akan di ubah. Menjadi Aliansi Sanren. Aku senang kalian datang tepat waktu. Apakah kalian berniat untuk menjadi bagian dari Aliansi?" Wu Xian.

"Aliansi Sanren?" Nie Huaisang
"Bagaimana cara kerja aliansi?" Lan Wangji.
"Tidak ada yang khusus, hanya memastikan semua Wilayah tidak memancing keributan dengan wilayah lain. Dan mencegah terjadinya penyerangan wilayah lain masuk kedalam wilayah kalian." Wu Xian

"Pada intinya, Aliansi Sanren memiliki tujuan untuk menghilangkan perseteruan antar wilayah. Dan perebutan wilayah. Nantinya, setiap wilayah dapat menempati posisi tinggi dalam Aliansi dan Aliansi akan memberikan salah satu bawahan Hua Cheng untuk masing masing wilayah." Wu Xian

"Terdengar bagus, dengan adanya Aliansi yang menggabungkan semua wilayah. Maka orang luar tidak akan bisa menyentuh wilayah mana pun." Xue Yang tampak memegang dagu nya.

"Em, benar." Wu Xian mengangguk.
"Lalu, imbalan apa yang Aliansi inginkan dari kami?" Wen Qiaoling
"Aku tidak tertarik dengan harta, yang aku butuhkan adalah kesetiaan kalian. Juga, siapa saja yang mengkhianati Aliansi. Akan di hukum sampai tuntas." Wu Xian

Semu orang diam dan saling melirik. Tawaran Wu Xian sangat menggiur kan, tapi konsekuensi saat berkhianat sangatlah besar.

"Keluarga Xue setuju." Xue Yang
"Xue Yang kau?! Kau harus mendapat izin dari pemimpin Wilayah." Nie Huaisang
"Mengapa? Nie Huaisang, keluarga Xue memang berada di wilayah mu. Tapi, kami bertanggung jawab atas keselamatan kami sendiri. Dan mengandalkan kemampuan kami sendiri. Tetapi, walau begitu Ayah mu tetap mengambil pajak yang cukup tinggi dengan kontribusi nya yang kecil. Apa menurut mu aku akan melepaskan kesempatan besar seperti ini." Xue Yang

"T-tapi, walau begitu.." Nie Huaisang melirik lain nya, mereka tampak tidak ada yang ingin membela Nie Huaisang. Membuatnya diam dan menunduk dalam.

"Bicarakan saja perlahan dengan pemimpin wilayah kalian, tapi ingat tawaran ku memiliki masa berlaku. Aku tidak akan membuang waktu ku untuk apa pun yang tidak berguna. Tapi jangan salahkan aku jika pilihan kalian akan merugikan Wilayah kalian sendiri." Wu Xian

"Keluarga Lou setuju." Lou Qinyang tersenyum manis.
"Sama seperti keluarga Xue, keluarga Lou juga tidak terikat perjanjian apa pun. Kami bebas menentukan bersekutu dengan siapa pun. Iya kan, Jin Zixuan?" Lou Qinyang melihat Jin Zixuan.

"Em, Wilayah Jin juga setuju dengan mu, Wu Xian." Jin Zixuan
"Kalian, fikirkanlah dulu Perlahan." Nie Huaisang
"Aku percaya kepada Wu Xian, ia tidak akan menipu siapa pun." Lou Qinyang
"Apa lagi teman nya sendiri." Jin Zixuan, Wu Xian tersenyum mendengar ucapan Jin Zixuan dan Lou Qinyang.
"Terimakasih, kalian akan mendapatkan balasan tentang apa yang kalian lakukan hari ini." Wu Xian

"Kau di sini rupanya." Hua Yu masuk kedalam ruangan, di ikuti oleh seorang pelayan wanita.
"Bibi, apa yang membuat mu datang?" Wu Xian segera berdiri dan menghampirinya.
"Apa aku perlu alasan untuk melihat anak ku?" Hua Yu, ucapan nya membuat semua orang saling pandang.

"Wu Xian, apa kau sudah menikah dengan Tuan muda Hua?" Lou Qinyang
"Menikah? Tidak. Emm, mungkin belum." Wu Xian
"Pastikan kali ini kau mengundang ku!" Lou Qinyang, Wu Xian terkekeh kecil.
"Baiklah baik." Wu Xian

"Jangan khawatir, kalian semua akan mendapat undangan nya." Hua Yu
"Bagaimana diskusi kalian." Wu Xian menuntun Hua Yu duduk di kursi tertinggi di ruangan itu.

"Em, kami sudah selesai berbicara. Mungkin besok aku akan keakademi." Wu Xian
"Pergilah bersama Hua Cheng." Hua Yu
"Em, baik bibi." Wu Xian
"Dan, minta anak itu untuk menyiapkan pakaian mu." Hua Yu
"Aku bisa menyimpan nya sendiri." Wu Xian
"Mereka tidak tinggal secara gratis di sini." Hua Yu, Wu Xian terkekeh.
"Baiklah, baik." Wu Xian

"Anak itu???" Lou Qinyang
"Oh, Jiang YanLi." Wu Xian, lagi lagi semua orang tersentak.
"J-jiang YanLi menjadi pelayan mu?" nie Huaisang
"Em, masih lebih baik kan dari pada dia menjadi gelandangan di jalan. Bisa saja dia menjual diri untuk makan." Wu Xian

"Kau sungguh hebat yaa, bisa menjatuhkan orang seperti Yu ZiYuan." Lou Qinyang
"Dia bisa membunuh ibu ku, lalu mengapa aku tidak bisa melakukan hal yang sama." Wu Xian menengak arak dalam cangkir nya.
"Dunia semakin kejam, bijaklah dalam bertindak." Lan Wangji.

"Ibu, kau di sini." Hua Cheng tampak melangkah masuk
"Oh, kau dari mana saja? Sejak pagi aku tidak melihat mu saat bangun." Wu Xian
"Ibu ingin sesuatu." Hua Cheng lebih mendekat dan melekatkan sebuah kotak persegi empat di meja dimana Hua Yu duduk.

"Kau mendapat kan nya, bagus." Hua Yu membuka kotak itu
"Itu.. gingseng merah akar emas?!" Wen Qiaoling
"Harta yang sangat mahal!" Nie Huaisang
"Apakah semahal itu?" Wu Xian
"Ya! Gingseng itu memiliki khasiat yang sangat banyak, salah satu nya bisa membuat kulit awet muda. Meningkatkan kesuburan dan stanima pria." Nie Huaisang berdehem pelan di akhir kata.
"Wah, harta yang sangat bagus." Wu Xian

"Ibu akan membuat ramuan racikan dari Gingseng ini, setelah menikah kalian harus meminum nya." Hua Yu melihat Hua Cheng dan Wu Xian bergantian.

"Hum? Kenapa? Apa ada masalah dengan kesuburan ku dan stamina nya?" Pertanyaan polos Wu Xian membuat semua teman teman nya merona.
"W-wu Xian, tolong jangan katakan hal seperti itu dengan wajah seperti itu." Lou Qinyang
"Humm" Wu Xian memiringkan kepalanya bingung. Hua Cheng tersenyum tipis.
"Terserah ibu saja." Katanya kemudian.

.+.

Wu Xian melambaikan tangannya kepada teman teman nya yang telah berpamitan pulang. Mereka sudah pergi dengan pedang mereka masing masing.

"Ku fikir aku harus bersiap siap untuk besok." Wu Xian
"Kemana?" Hua Cheng
"Akademi, aku harus berpamitan dengan cara yang benar. Juga aku perlu membicarakan tentang Aliansi Sanren kepada mereka." Wu Xian.
"Aku akan pergi bersama mu." Hua Cheng
"Tentu saja, jika bukan kau lalu siapa? Apa para bawahan mu?" Mereka pun memasuki Kastil bersama.

"Tidak akan ku izinkan." Hua Cheng merangkul pinggang nya, Wu Xian terkekeh.
"Pencemburu." Wu Xian, saat berjalan mereka bertemu dengan Jiang Wanyi yang sedang merapikan tanaman. Wu Xian dan Jiang Wanyi bertatapan untuk beberapa detik. Jiang Wanyilah yang pertama menundukan wajahnya.

"Tentang pernikahan yang di katakan ibu. Bagaimana menurut mu?" Hua Cheng
"Lakukan saja seperti yang ibu mau, aku yakin pilihan ibu akan sangat bagus." Wu Xian
"Baiklah, tapi katakan jika kau tidak puas dengan sesuatu." Hua Cheng mengecup lembut dahinya.
"Em, aku tau." Wu Xian tersenyum manis.

TBC !!

Mengambil Milik ku Kembali Where stories live. Discover now