FUN 42

635 15 1
                                    

"Let me go, Aeril. Give me some space to accept this fate."

"I let you go but no for divorce. Take your time, Flower. I will wait for you."

"It's not a while. It might be a long journey for you if you want to wait for me."

"I will. I will through all the journey only for you, flower."

"I hope you won't unbreak your promise this time."

"I won't."

"Did us end here?"

"This ending won't end us. It's just temporarily."

"Did us will get a happy ending?"

"I closed the book even you are not finish writing. Let me open it back. Keep writing, flower. Keep writing until you get a happy ending."

"Did your love still same?"

"You always been enough, flower. My love for you always be same."

"What about our past? It keeps hurting me."

"You've tried enough, flower. It's time to let it go. Heal yourself."

"Heal doesn't meant forgetting."

"Then, let me heal you because I am the reason you're hurting like this." Aeril berkata lalu memegang bahu Syafina

Syafina mendiamkan diri.

"I will surrender if that will give you some peace. But not divorce you."

Aeril keluar dari kereta itu.

"Forgive me, Flower. Drive slowly. Find me if you're fully healed. Aeril will always love you."

Aeril mencium dahi Syafina. Dia menyuruh Syafina pergi menggunakan kenderaannya.

Aeril menelefon Haydan.

"Let them go. Pick me up. Hack my location.'' lalu Aeril mematikan talian.

Kini Syafina berada di rumah Dynial

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Kini Syafina berada di rumah Dynial. Kelihatan sosok seseorang yang agak dikenali. Syafina bersembunyi di balik pintu rumah.

"I don't know he can go this far."

"It's okey, not your fault too." Dynial berbalas kata dengan perempuan itu.

"Macam mana dengan Fina? I think Khael will tell everything to her."

"She seems like knowing everything. Masa Khael cakap Fina still his wife, Fina tak shock langsung." balas perempuan lain pula.

"She doesn't know anything." balas Dynial.

"We should tell her." ujar Raina.

"Yes. Fina should know the truth." balas Hanis.

"No, she can-"

"What should I know?" cantas Syafina.

Semua disitu memandang ke arahnya.

"Nothing, baby-"

"I already heard everything." cantas Syafina sekali lagi.

Dynial mengeluh lemah.

"We sit first?"

Syafina hanya menuruti kemahuan Dynial. Dia duduk di sofa single hanya untuk dirinya.

"Tell me." katanya.

"Along yang hantar Nacy pada Khael." Syafina hanya beriak selamba dan kepala dianggukkan menandakan ingin abangnya itu sambung cerita.

"At first, along just nak Nacy goda Khael sebab nak tengok Khael setia atau tak dengan kau."

"At last, ada orang hantar gambar kau dengan Raffiq dekat Khael."

"Raffiq also my teammate."

"Along tak sangka Khael berubah drastik."

"Gambar kau dengan Raffiq bukan kitorang yang send."

"Along tak expect dia akan pukul kau guna belt."

"Aku tak expect dia akan panggil budak budak dia suruh rogol kau."

"Bila aku tahu benda tu jadi, aku marah. Aku suruh Nacy goda Khael and buat dia terseksa."

"Nacy isn't antagonist at all."

Syafina mengeluh perlahan.

"I'm tired, along." ucap Syafina.

"I'm sorry. Go and rest. We will continue tomorrow."

Syafina mengangguk lalu melangkah pergi.

Dia tiba di dalam bilik, dia terus mengambil wudhuk dan solat sunat.

Syafina mendoakan kekuatan hati dan imannya.

Syafina mendoakan kekuatan hati dan imannya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
HIM: C| Revenge On BothDonde viven las historias. Descúbrelo ahora