15. PEREMPUAN PENYUKA BOLA ITU, MENANG

109 9 0
                                    

Malam ini Aleanora, Velly,dan Natalie sedang berada di mall. Mereka memang sengaja keluar, lagian bosen juga di rumah.

Kota Bandung malam di hiasi lampu-lampu. Membuatnya tambah indah, banyak juga kendaraan yang berlalu-lalang. Banyak juga orang yang pacaran.

"Bosen gue liat orang yang pacaran," keluh Natalie. Bagaimana tidak bosen? Hampir di setiap penjuru pasti ada yang berpacaran.

"Ye makanya lo punya pacar!" sahut Velly yang sedang menyeruput minuman.
"Punya pacar? Sorry ye sendiri lebih enak!"

"Terus apa lo yang selalu ngeluh kesepian?" Natalie menyengir menatap Aleanora. Sedangkan Aleanora hanya memutar matanya malas. Natalie ini hilang ingatan apa gimana? Kalau kesepian ngeluh pengen punya pacar, terus sekarang?

"Emang lo punya pacar, Vel?"

Uhuk uhuk

Velly seketika terdesak, membuat Aleanora dan Natalie panik. "Pacar?" ulang Velly setelah mengatur nafasnya.

"Hm," sahut mereka berdua.

"Gak punya. Tapi lagi pdkt sama Kanaka."

Aleanora dan Natalie membulatkan matanya. Apa Kanaka? Lelaki dingin bak es batu?
"Serius?!"

"Kapan gue bohong?" Aleanora memutar matanya malas. "Suka bohong. Makanya gue gak percaya."
Velly menghela nafas jengah.

"Serah mau percaya apa enggak."

"Eh, gak ada niatan Selfi?" tanya Natalie. Mereka hampir satu jam disini, malahan asik ngobrol tanpa niatan berfoto.
Mereka menatap sekeliling, mencari tempat yang bagus untuk berfoto.

"Mirror aja gak sih?" ide Natalie saat matanya menangkap sebuah kaca. Mereka mengangguk,lalu mendekat pada kaca tersebut. Mengambil beberapa foto yang bagus untuk di update story.

"Bagi ke gue dong!" pinta Natalie saat sudah selesai berfoto. "Udah gue kirim di grup," bales Aleanora. Karena mereka memang berfoto di handphone Aleanora.

Aleanora melirik jam di tangannya. Ternyata sudah pukul delapan malam.
"Pulang yuk," ajaknya.

"Iya, lagian udah malam juga."

🪐

Pulang sekolah kali ini, Aleanora tidak langsung pulang. Ia menonton Albara latihan futsal terlebih dahulu, apalagi ia juga suka bola.
Albara begitu jago dalam bola. Ia juga beberapa kali mencetak gol.

Albara melirik Aleanora yang sedang tersenyum,lalu membalas dengan senyuman tipis juga. "Semangat!" pekik Aleanora membuat Albara tambah semangat.

Albara memilih istirahat dulu,lalu ia duduk dekat Aleanora yang berada di pinggir lapangan.
"Nih minum." Aleanora menyodorkan air mineral yang sudah di buka.

Dengan senang hati Albara meminum hingga setengah. Lalu mengatur nafasnya yang ngos-ngosan, karena terus berlari. Di tambah lagi cuacanya yang lumayan panas.

"Kamu jago!" puji Aleanora.
Albara hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Lo katanya jago main bola?"

"Apa?mau duel?" tanya Aleanora menaiki satu alisnya.

Albara terkekeh menatap wajah Aleanora.
"Tanpa duel, lo menang, lo udah menang dalam hati gue, karena lo pacar gue dan Bu ketua Raidres."

Bagaimanapun Aleanora akan tetap menang. Dia pacar ketua Raidres,dia juga bu ketua Raidres.
Banyak juga yang sayang padanya,dan itu sudah di posisi menang bukan?

Aleanora terkekeh,"Iya gitu?"

"Iya!" bales Albara sambil mencubit hidung Aleanora. "Ih sakit!" kesal Aleanora dengan wajah memerah. Albara hanya diam, ia memandang wajah Aleanora tanpa kedip.

BANDUNG DAN KISAH KITA Where stories live. Discover now