Bab 17

135 13 7
                                    


Cedera


King Pov

“Ambilkan aku kotak susu itu..”

Aku mengatakan hal itu dan menggerakan tanganku ke arah Ram. Ram hanya mengangguk dan mengambil kotak susu.
Ah.. Padahal tinggal sedikit lagi aku bisa mengambil kotak susu yang ada di atas meja itu. Tetapi..

“Guk!!”

Aku hampir mengambilnya jika bukan karena mendengar Boat menggonggong dan berlari kearahku. Kenapa dia sangat suka membuat aku bersembunyi di belakang pemiliknya? 🤔

Aku saat ini hanya bisa bersembunyi dengan aman di balik tubuh Ram yang tinggi.

“Dasar anjing pencemburu..”

Aku bergumam sambil masih bersembunyi di belakang tubuh Ram. 😅

“Paman King..”

Aku mendengar suara keponakkanku dan melihat Boat yang siap datang ke arahku dari sisi yang lain, jadi aku segera melompat untuk naik ke atas punggung Ram. 😅

Aku tahu bahwa Boat hanya berpura-pura akan mendatangiku kemanapun setiap aku pergi dia selalu mengikuti aku. 😞

Tidak bisakah dia meninggalkan aku sendirian? 🙄

Aku mencoba untuk membaca raut wajah anjing Ram itu dan Boat seperti bertanya padaku.

“Kapan kamu akan turun atau kamu mau mati?”

Tidak!! Aku tidak akan turun dari punggung Ram sampai dia nerasa lelah. Atau Boat akan memangsaku. 😣

Jangan bermain-main dengan Paman King!

“Paman King! Paman Ram!”

“Jangan berlari Kew! Pamanmu ini sangat mencintaimu..” Kataku.

“Tetapi aku mau bermain bersama dengan Paman Ram dan ketiga anjingnya..” Balas Kew.

Ya Tuhan!! Jika mereka berkumpul lagi, maka aku pasti akan mati. 😫

“Khram.. Tolong bantu paman menangani situasi ini..”

Aku mengatakan hal itu sambil mengusap kepala keponakkanku yang satu dan dia bersedia untuk menangani adiknya itu.

“Aku akan mengeluhkan sikap Paman ini kepada ayah dan ibu..”

Khram mengatakan hal itu sambil duduk dengan menyilangkan kakinya di sofa. Dia terlihat seperti koboi yang ada di film. Khram benar-benar terlihat tampan dan anjing Ram terlihat berbaring di lantai pura-pura merasa kelelahan saat bermain bersama dengan Kew. Anak-anak seusia mereka memang memiliki imajinasi yang tinggi. 😅

---

Kamar King

King Pov

“Mengapa kamu membawa aku kembali ke kamar?” 

Aku bertanya kepada Ram ketika dia menurukan aku di atas tempat tidur dan lalu duduk di sampingku. Ram pasti merasa kelelahan. 😄

“Aku takut dengan anjing dan kamu takut dengan anak-anak..” Kataku.

“Lalu kenapa kamu naik ke punggungku?” Tanya Ram.

Aku merasakan wajahku memanas saat dia menanyakan hal itu dan aku hanya bisa membungkuk untuk menatapnya dari atas tempat tidur. Ram juga sedang menatapku. 😊

“Apakah kamu tidak tahan dengan berat badanku?”  Tanyaku.

Meskipun aku memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tetapi aku harus menyelamatkan diriku sendiri saat aku berada di atas tempat tidur seperti ini. 🙄

“Kata siapa aku tidak bisa melakukan hal itu? Aku kuat.” Kata Ram.

“Lalu apakah kamu mau mencoba untuk naik ke atas punggungku?”

Aku bertanya kepada Ram dan segera berlutut menunggu dia naik ke atas punggungku.

“Apakah kamu meremehkan Raja King? Ayo tunggu apa lagi? Cepat naik..” Kataku.

“Aku tidak mau melakukannya..” Kata Ram.

“Ram.. Ayolah..”

Mengapa Ram begitu berat? Bahkan sebelum aku bisa mengatakan apapun, aku sedikit merasa terkejut dengan beban yang tiba-tiba ada di atas punggungku. Ram benar-benar sangat berat sehingga kami berdua terjatuh di atas tempat tidur. 😅

“Kamu benar-benar sangat berat Ram!!”

“Aku sudah mengatakan hal itu tadi..” Balasnya.

“King aku datang..  Ahh… Apa yang sedang kalian berdua lakukan?”

Aku mendengar suara yang familiar dan pintu kamarku lalu terbuka. Aku melihat P'Kumfah sedikit bergidik. 😅

Kew yang mengikuti ibunya masuk juga menatapku dan Ram dengan wajah yang sama seperti ibunya itu.

“Hm.. Kami hanya sedang bercanda..”

Aku mengatakan hal itu lalu mengangkat bahuku dan segera berdiri. Ram juga bergerak lalu turun dari atas tempat tidur lalu berjalan ke arah teras dengan cepat begitu dia melihat Kew. 😅

“Ahhhhhh…”

Aku segera berteriak ketika melihat Boat masuk ke dalam kamarku. Sedangkan Kew hanya tersenyum sambil membelai kepala anjing itu. 😫

“Huh! Lupakan saja.. Apa yang Phi lakukan disini?  Apakah Phi mau menjemput anak-anak?”

“Hei!!”

Mengapa tidak ada yang membiarkan aku menyelesaikan kalimatku hari ini? 😣

“Apakah kalian tidur bersama-sama disini?” Tanya P'Kumfah.

“Iya.. Kami memang tidur bersama-sama disini..” Jawabku.

Kami meninggalkan kamarku sambil berbicara.

“Kyyyaaaa…”

Aku mendengar P'Kumfah berteriak dan aku segera mengangkat kedua tanganku untuk menutupi telingaku.

“Mengapa Phi berteriak dengan kencang? Seluruh orang di sini akan mendengar suaramu?!!”

“Mengapa Ram tidur disini? Apakah kalian sekarang sudah hidup bersama-sama? Kalian berdua sudah hidup sebagai suami istri?” Tanya P'Kumfah.

“Mengapa Phi menanyakan hal itu sekarang?” Kataku.

Apakah P'Kumfah sama sekali tidak merasa curiga saat kemarin dia melihat aku dan Ram sedang berada di toko yang sama? 🙄

Apakah dia tidak berpikir bahwa kami tinggal bersama-sama? 🤔

“Apakah ada lagi yang ingin Phi tanyakan? Jika tidak maka aku akan mengajak Ram jalan-jalan hari ini..” Kataku.

Tetapi aku merasa malu karena rasanya aku dan Ram seperti akan pergi berkencan saja. 😅

“Bisakah aku ikut dengan kalian juga?” Tanya P'Kumfah.

“Tidak!”

Aku mengatakan hal itu sambil mendorong tubuh P'Kumfah dengan pelan ke depan pintu. Aku melihat keponakkanku berjalan, jadi aku juga segera menyeret mereka berdua juga saat aku mendorong Phi ku ke depan pintu. Tidak lupa aku juga membawa tas P'Kumfah. 😅

“Aku juga ingin ikut jalan-jalan denganmu juga King..” Kata P'Kumfah.

“Tidak! Kali ini aku hanya ingin Ram saja yang pergi. Baiklah bye.. bye..” Kataku.

“Bye..” Gumam P'Kumfah sambil menutup pintu.

Setelah P'Kumfah pergi, aku lalu pergi ke kamarku untuk mengambil beberapa pakaian di dalam lemari. Hari ini aku akan pergi dengan pria tampan seperti Ram, jadi aku juga harus terlihat tampan. 😊

“Kita mau pergi kemana?” Ram bertanya padaku.

“Entahlah.. Ayo kita naik sepeda dan jika kita merasa lelah maka kita beristrahat..”

“Apakah kami bisa bertahan lama mengendarinya?”

Bertahan lama? Aku hanya naik sepeda bukan pergi berperang? 🤔

“King adalah orang yang baik makanya aku akan membawamu bersantai..”

Aku lalu menepuk punggung Ram dan menunjuk ke arah sepeda berwarna coklat muda. Ibuku membelikan aku sepeda ini sebagai hadiah dan aku biasanya hanya menyimpannya di rumahku. Tetapi aku membawanya ke kondomunimku beberapa bulan yang lalu. 😌

“Aku tidak mau..” Kata Ram.

Tetapi aku terus membujuknya dan Ram adalah anak yang baik serta seorang pria yang terhormat. 😅

Lihatlah sekarang, aku sedang memegang serbet, bulpen, penghapus dan pensil. Sedangkan Ram sedang memegang  bantal, karpet dan makan siang kami yang disimpan di dalam kotak bento. 😊

Hari ini aku ingin mengajak Ram untuk melepaskan rasa stressnya. Kami akan makan siang di luar kondomunimku yang dikelilingi oleh alam. Kondomunimku ini pemandangannya sangat indah, di sebelah kiri bisa melihat pegunungan dan di sebelah kanan bisa melihat sawah. Hhahaah..😄 Aku hanya bercanda.
Sejujurnya aku hanya ingin saat Ram melihat alam terbuka dapat menyembuhkan suasa hatinya, meskipun kondomunimku juga memiliki banyak pohon tetapi tidak sama dengan lingkungan yang terlihat alami. 😊

Aku menatap Ram dan segera mengalihkan pandanganku tanpa menyembunyikan rasa penuh semangat yang aku rasakan hari ini. Aku ingin membawanya ke tempat yang ketika dia melihatnya, maka dia akan mengatakan kepadaku, Wow.. 😲

---

Bersepeda

King Pov

“Ram, ayo pengang pinggangku dengan erat. Aku sangat kuat..”

Aku mengatakan hal itu kepada Ram dan mulai mengayuh sepedaku dan sedikit bermain-main sehingga Ram yang saat ini duduk di belakangku harus membungkukan badannya untuk menyeimbanginya. 😅

Aku saat ini sedang melewati keramaian mall di dekat kondomunimku. Lalu melewati warung makan yang enak. Aku sebenarnya ingin berhenti beberapa menit, tetapi aku melihat jam dan aku merasa takut bahwa makan siang kami akan berubah menjadi makan malam jika aku melakukan hal itu. 😅

“Hari ini cuacanya bagus..”

Aku mengatakan hal itu kepada Ram saat kami sedang menaiki jembatan. Hari ini cuacanya sangat cerah sehingga cocok untuk piknik. 😊

“Kamu suka tanaman jenis apa?”

“Tamanan yang memakan serangga..”

“Ah.. Ai Ning, bagaimana kabar Kang?”

Aku berbalik dan bertanya kepada Ram.

“Dia baik-baik saja..”

Aku benar-benar hampir lupa dengan anakku itu dan aku sangat ingin bertemu dengannya. 😞

“Paman King.. Ayo kita balapan..”

Tunggu.. Aku seperti mendengar suara yang familiar untukku. 🤔

“Kew! Khram!”

Aku segera memangil nama keponakkanku ketika aku melihat mereka berdua sekarang sedang mengendarai sepeda roda tiga mereka. 😲

Sekarang pertanyaanku disini adalah siapa yang membawa mereka bermain sampai kesini? 🙄

Dimana kedua orang tua mereka? Tetapi aku sangat mudah menemukannya, karena saat aku melihat ke belakang mereka, aku melihat ibu mereka ada di dalam mobil. 😅

Bagaimana P'Kumfah membiarkan anak-anaknya mengendarai sepeda roda tiga mereka sendirian sedangkan dia tetapi di dalam mobil seperti itu? 🤨

“Hei Paman King! Ayo kita berlomba..” Kata Kew.

Aku melihat Kew saat ini sedang mengenakan kemeja lengan pendek sedangkan Khram mengenakan tuksedo merah. Saat melihat itu, aku hanya bisa mentertawakan pakaian yang di pilihkan oleh P'Kumfah untuk anak-anaknya itu. 😂

“Hei.. kalian berdua adalah laki-laki..” Kataku.

“Sudahlah Paman..” Balas Khram.

Saat ini Khram mengenakan sepatu kulit dan juga kacamata hitam begitu juga Kew. Mereka berdua seperti model yang keluar dari dalam majalah. 😅

“P’Kumfah.. Mengapa Phi tidak mengantarkan mereka pergi ke sekolah hari ini?”

Aku bertanya saat sudah menghentikan sepedaku di samping mobilnya dan menggunakan ponselku untuk mempotret keponakkanku itu untuk dikirimkan kepada kakak iparku, P'Film. 😅

“Hari ini sekolah mereka tutup karena akan di renovasi..” Balas P’kumfah.

“Benarkah?”

“Hei! Apakah kamu berpikir aku adalah ibu yang buruk?”

Aku tidak pernah berpikir bahwa P'Kumfah adalah ibu yang buruk. Tetapi dia seperti wanita yang sudah gila. 😂

P'Kumfah membesarkan anak-anaknya seperti keinginan dia. Phi juga mengatakan kepada anak-anaknya bahwa mereka akan berpacaran dengan laki-laki juga dan berusaha untuk menyingkirkan wanita yang datang di dalam kehidupan mereka. Tetapi melakukan hal itu membuat dia menjadi ibu yang baik bagi mereka. 😌

“Hai..”

Aku mendengar suara Ram.

“Iya?”

Aku benar-benar hampir lupa bahwa Ram bersama-sama denganku disini. Kenapa dia begitu diam? 🤔

“Apakah kamu baik-baik saja?” Tanyaku pada Ram.

“Aku merasa buruk karena aku tidak suka keluar dan di kelilingi oleh anak-anak seperti mereka..”

Aku hanya mengangguk sebagai balasannya dan Ram juga ikutan mengangguk.

“Paman King.. Apakah Paman ingin berlomba sepeda denganku?” Kew bertanya.

Saat aku menatapnya, alis Kew bergerak-gerak saat dia menatapku dan Ram.

“Apa aturannya?”

“Aturannya cukup sederhana. Siapa yang sampai ke sana duluan akan menjadi pemenangnya. Yang kalah harus menuruti apa yang diminta oleh yang menang. Kita akan berlomba secara pasangan. Jika Paman King kalah maka Paman Ram juga akan dihukum juga..” Kata Kew.

Kew lalu menujuk ke arah garis pituh yang jaraknya sekitar 100 meter jauhnya dari tempat ini. Dia benar-benar sangat berani menantang Paman King seperti ini. 😏

“Baiklah..” Kataku.

“Kenapa kamu tidak bertanya padaku dulu?” Tanya Ram.

Aku merasa terganggu saat mendengar suara rendah orang yang saat ini duduk di belakangku. Aku berbalik dan melihat Ram sedang duduk dan menyilangkan tangannya di depan dada. 😅

“Hei.. Ini hanya jarak yang pendek. Aku tidak akan kalah. Percayalah..” Kataku.

“Baiklah.. Paman jangan terlalu merasa yakin. Jika aku yang menang maka aku akan membuat kalian berdua berciuman..” Kata Khram sambil menatap kami berdua dan bersikap acuh tidak acuh. 🙄

Khram lalu menggerakkan tangannya untuk melepaskan dasi kupu-kupu yang dia pakai. Siapa yang mengajari dia mengatakan hal seperti itu? 🤔

“Apakah kalian berdua setuju untuk bertanding dengan kami?” Tanya Kew.

Kew seperti sedang menunggu aku menjawabnya dengan senyuman nakalnya, seolah-olah dia sedang menantang aku untuk mengatakan iya. 😣

“Iya?”

Aku berbalik untuk bertanya kepada Ram. Jika tadi Khram tidak mengatakan kepadaku kalau kami kalah maka dia akan meminta kami berciuman, maka aku pasti akan langsung menyetujui ajakkannya. Tetapi sekarang berbeda, kami berdua sama-sama laki-laki dan bagaimana kami berdua bisa berciuman? 🤔

“Jangan sampai kalah..” Bisik Ram.

“Baiklah..”

Aku segera menjawab Kew saat mendengar perkataan Ram. 😊

“Kalau begitu ayo kita mulai! Satu.. Dua.. Tiga..” Kata Kew dan dia segera mengayuh sepedanya.

Kew mencoba untuk menipuku dengan menghitung dengan cepat lalu dia segera pergi, tetapi aku memaafkannya.  Aku mulai mengayuh sepedaku dan tidak akan ada yang bisa menyelamatkan mereka berdua dari Paman King. 😏

“Kew.. Paman King sudah ada di belakang kita. Ayo lebih cepat lagi..” Kata Khram.

Aku lalu berdiri dari kursiku agar bisa mengelurakan lebih banyak tenanga untuk mengalahkan kedua anak itu. Bagaimana bisa mereka mengayuh sepeda itu dengan cepat? Kaki mereka lebih pendek dari dariku. 😅

Saat ini kami hampir sampai di akhir batas yang di tentukan dan mereka tertinggal beberapa inci dariku.

“Kew… Paman King sudah melewati kita..” kata Khram sambil berteriak.

“Paman sudah tidak bergerak lagi karena sudah mencapai tujuannya..” kata Kew.

“Sampai jumpa lagi. Sekarang biarkan Paman pergi dengan Paman Ram..”

Aku mengatakan hal itu kepada mereka dan kembali meningkatkan kecepatan sepedaku untuk pergi dari hadapan mereka. 😊

{✓} The Gap Between Us-RamKingWhere stories live. Discover now