(19)Nafisa?

14 6 6
                                    

Suara itu membuat mereka semua terlonjak kaget,dengan cepat mereka keluar dari ruangan inti.

Sampai nya mereka diluar,dimana semua anggota Subedugrl sudah berkumpul."Mana ketua dan wakil kalian?"pertanyaan itu keluar dari mulut seorang gadis, yang di ikuti teman-teman nya di belakang.

"Kenapa? "tanya zahwa,mereka semua membulatkan mata nya,melihat siapa yang datang."Nafisa"

Dia Nafisa, bersama teman-teman nya.

"Bermaksud apa lo datang ?"Nafisa tersenyum sinis."Kedatangan gue disini,gue mau gang kalian bubar"kini gantian Subedugrl yang tersenyum.

"Tidak semudah itu Nafisa"ucap Zahwa,membuat Nafisa tersenyum."Lihat saja,siapa yang akan menang"kini gantian teman nya yang berbicara.

"Gue pastikan lo semua yang akan kalah"

"Maksud lo,mulai sekarang kita akan berlomba dengan berbagi hal?"Nafisa tersenyum mendengar pertanyaan Irah."Tepat sekali,kita mulai bermusuhan lagi"

Nafisa dan teman-teman nya,segera pergi dari markas Suebedugrl.Mereka semua yang berada disana menatap kepergian Nafisa dengan tatapan bingung.

"Emang kita punya salah apa?"tanya Jannah,mereka semua menggeleng tidak tahu."Mulai sekarang,kalian semua harus berhati-hati"mereka semua mengangguk,mendengar perintah Zahwa.

"Bunga,Syifa dan Irah,kalian pantau terus mereka,mulai besok"mereka bertiga mengangguk paham."Mulai besok,mereka bersekolah ditempat yang sama seperti kita"ucap Cheryl,mereka kembali mengangguk.

Mereka semua berjaga-jaga,karena mereka semua tahu otak licik Nafisa,ia ular bermuka dua.Mungkin saja mereka akan kembali membuat masalah.Apalagi mereka akan satu sekolah,membuat Subedugrl harus berjaga dengan ketat.

****

"Kalian ada kelihatan Nafisa?"tanya Zahwa,mereka mengangguk.Kini mereka sedang berada dikantin sekolah."Kelihatan nya mereka dekat dengan,Akila beserta teman-teman nya"beritahu Bunga.

"Kita lebih berhati-hati,mereka mungkin akan menghancurkan kita"mereka mengangguk,ingatlah jika Akila dan Nafisa disatukan,mereka akan membuat masalah,mereka memiliki otak licik ,dengan cara apapun agar bisa menghancurkan orang lain.

"Kalian ada kelihatan Kevan?"mereka memutar bola mata malas,memiliki teman yang bucin akut susah."Bucin aja terus"sindir Salma,membuat Zahwa tersenyum kecil.

"Halo sayang"suara itu membuat mereka semua melihat kearah sumber suara."Halo juga"

"Bucin aja kalian berdua,kita numpang"sindir Alvaro.Kevan yang mendengar itu menepuk bahu nya."Cari pacar bro ku"Alvaro memutar bola mata malas.

"Kalian mau pesan apa?"tanya Irah,mereka semua menggeleng."Kita sudah makan tadi"jawab Marvin,membuat mereka semua mengangguk.

"Kalian tahu gak?"tanya Devan.

PLTAK

Devan meringis memegang kepala nya."Nio sakit bego"pelaku nya adalah Nio ,yang berada disamping nya."Jangan bego lo,belum juga bicara udah main nanya aja"

"Gue jumpa murid baru"mereka yang mendengar ,memutar bola mata malas."Kudet lo,kita udah tahu"Devan hanya tersenyum kikuk.

"Ngidam apaan emak lo,punya anak kayak gini"ledek Aden,mereka tertawa mendengar ledekan Aden.Berbeda dengan Devan yang menjadi bahan ledekan.

KRINGGGGG

"Assalamualaikum"salam guru yang masuk dikelas 11a.

"Waalaikumsallam"

"Hari ini kita belajar kurikulum merdeka,silahkan Sekertaris mencatat tentang tarian ini"

Mereka senyap semua."Banyak gila nih guru"bisik Cheryl,Zahra hanya mengangguk dan terus mencatat.

"Sekarang ikutin saya menari"mereka ingin tertawa mendengar ucapan buk Diwa."Gimana mau nari ngikutin dia,badan nya aja tegang"Zahra tertawa mendengar ucapan Cheryl.

"Sadar diri,kita juga tegang kayak pohon"kini Cheryl yang tertawa.

Aduhh

Buk Diwa merintih, tangan nya terkena meja yang ada paku nya."Meja tidak ada akhlak"mereka ingin tertawa mendengar nya.

"Emang meja punya akhlak?"tanya Zahra,Cheryl yang mendengar ingin tertawa."Kalo gak ada paku gimana coba"mereka berdua tertawa.

"Sumpah,gerakan nya susah"

"Ribet banget cuy"

"Lebih baik gue kabur"

Mereka kelelahan berlatih menari,sedangkan buk Diwa dia duduk santai dengan telpon gengam nya.

"Kita capek,tuh guru malah enak duduk santai"kesal salah satu murid disana."Capek"

"Diwa heratik emang gini,bikin susah aja"keluh Cheryl ia merasa capek berlatih menari.

__________________________________
Bersambung....

Jangan lupa vote nya gess

vote dong,komen juga

Di share jugaa

byeeeeeeeeeee

SUBEDUGRLWhere stories live. Discover now