Rindu

637 3 0
                                    

Kini Agnes, Harsa dan Shakila sedang berada di supermarket, rencananya Agnes akan belanja kebutuhan dapur, Agnes mengambil barang satu-persatu lalu ia masukkan troli yang sudah Harsa bawa.

Tak lupa ia membeli beberapa minuman dan camilan,Harsa memang tidak melarang Agnes untuk membeli apapun toh tidak akan menghabiskan hartanya.

"Mami, Shakila mau nugget sama sosis boleh ya Mi" tanya Shakila

"Baiklah ambil saja sayang, Papi mau daging atau ayam saja, sekalian kentang juga"

"Dua-duanya boleh terserah kamu"

"Baiklah, jika seperti itu"

Setelah selesai berbelanja,Agnes segera menuju kasir Harsa juga ikut dengannya dan Shakila tentunya ia ikut masak mau ditinggal.

Agnes mengeluarkan kartunya untuk membayar semua belanjaan ini, justru Harsa melarangnya karena ini kewajibannya sebagai seorang suami untuk membayarnya.

Setelah berbelanja, mereka mampir makan di restoran terlebih dahulu, Agnes memesan katsu cabe garam saja  dan tentu saja Shakila memesan udang crispy.

Tiba-tiba saja handphone Agnes berbunyi, panggilan video dari Fiona, Fiona adalah adiknya yang paling dekat dengannya bahkan Fiona selalu manja kepada dirinya.

"Assalamualaikum Kakak, kakak dimana sekarang"

"Waalaikumsalam sayang, hei adik kakak lagi apa"

"Tidak ada kak, Fiona sedang santai Fiona tidak ganggu kakak kan"

"Tidak sayang ada apa"

"Kakak Fiona rindu, kapan kakak pulang maksudnya Kakak menginap dirumah Papa" Fiona berbicara dengan Agnes matanya berkaca-kaca, begitupun dengan Agnes yang tidak kuasa menahan sedihnya.

"Weekend Kakak nginep ya, Kakak juga kangen banget sama kalian, Kakak kangen makan es krim sama Fiona"

"Kakak janji ya weekend ini Fiona tunggu dirumah, Kakak betah ya disana padahal Fiona selalu bertanya kepada Papa sama Mama tapi mereka bilang jika Kak Agnes sudah bahagia dengan keluarganya sayang"

Agnes tidak mungkin mengatakan bahwa sebenarnya ia tidak betah dengan keluarga ini, ia hanya berpura-pura saja ia takut kedua orangtuanya kecewa.

"Tentu Kakak betah sayang, tapi Kakak rindu sama rumah"

Sedangkan Harsa yang mendengar ikut terharu,ada adik yang merindukan Kakaknya,ia juga terlalu egois tidak membiarkan Agnes pergi kemana saja.

"Yaudah Kakak, lanjut chat saja ya soalnya Fiona dipanggil Mama hehehe, assalamualaikum Kakak"

"Waalaikumsalam sayang"

Setelah telfon itu mati, Agnes menangis ia menghapus air matanya, tidak ingin terlihat cengeng di hadapan suaminya ataupun anaknya itu, Agnes berusaha untuk tidak sedih.

"Mami kenapa menangis, apakah Mami sedih" tanya Shakila

"Tidak sayang, Mami habis kelilipan iya"

"Apa saya seegois ini, memisahkan saudara astaga kenapa saya sebodoh ini, Agnes terlihat begitu sedih tapi ia berusaha untuk terlihat baik-baik saja"

Agnes memesan dessert untuk membuat moodnya kembali lagi, jujur saja ia merindukan keluarganya ia tidak berani untuk bicara dengan Harsa.

Sedangkan dirumah keluarga Jameson, Fiona murung saja ketika Mama dan Papanya mengajak mengobrol tidak biasanya dia seperti ini.

"Adik kenapa murung, kamu sakit" tanya Faraz

"Tidak Kak,Fio baik-baik saja"

"Apa kak Fiona sakit atau lupa mengerjakan pr" tanya Federico

"Tidak cuma sedikit kesal saja"

"Ada apa dengan Fiona Mama,kenapa sepertinya murung" tanya Aneesa

"Fiona kenapa sayang, ada masalah sini cerita sama Mama" tanya Brigitha

"Fiona sini sama Papa, ada apa sini sayang"

Tiba-tiba mereka kedatangan tamu tidak di undang,siapa mereka ada apa ingin kemari Brigitha mempersilahkan mereka masuk.

"Maaf apa dengan kediaman Samuel Matthew Jameson " tanya Ibu Nada

"Iya benar ibu mencari suami saya, saya akan memanggilnya "

"Ada keperluan apa mencari saya" tanya Samuel

"Begini, kami adalah orang tua dari Grace ibu dari anak yang kalian angkat,kamu sudah mencari cucu kami"

"Maksudnya kalian kemari untuk apa" tanya Samuel

"Untuk meminta cucu kami kembali kepada kami, hanya itu satu-satunya kenangan dari Grace, kami mohon "

"Tidak semudah itu, kenapa saat Aneesa lahir kalian tidak mengakuinya " tentunya Brigitha emosi, ia yang merawat Aneesa dari bayi hingga sekarang.

"Maaf nak, saat ini kami egois karena kesalahpahaman Grace menikah dengan Tian, pernikahan mereka tidak kami restu i bahkan hingga Grace hamil dan melahirkan putrinya,kami baru menyadari kehilangan Grace saat ia telah tiada "

"Bagaimana bisa kalian ingin memisahkan Aneesa dari kami, Mas lakukan sesuatu aku gak mau Aneesa dibawa mereka"

"Tenangkan diri kamu"

Mama Erlin memeluk putrinya,ia hancur ketika nenek dan kakek Aneesa ingin menjemput putrinya,Mazaya sedih melihat kakaknya seperti ini.

"Kalian tidak boleh seenaknya mengambil keponakan saya, kalian tega sekali memisahkan ibu dan anak" Mazaya kali ini yang bersuara, Mazaya sedang hamil tua tapi ia geram melihat mereka, Mazaya hamil anak kedua setelah anak pertamanya memasuki lima tahun.

"Tolong bantu kami Pak Sam" pinta Papa Yudo

"Baiklah, Aneesa sini sayang"

"Kenapa Papa, Mama kenapa menangis Papa"

"Dia adalah Aneesa Nadra Tyas Jameson, sekarang usianya sepuluh tahun, kami tidak pernah perhitungan merawatnya bahkan kami juga menganggapnya sebagai anak kandung kami,kami tidak pernah membedakan antara mereka, Aneesa ini adalah Nenek dan Kakek kamu sayang beri salam"

"Aneesa sayang mau ikut nenek" tanya Ibu Nada

"Maksud Nenek apa ya"

"Kamu harus tinggal sama kami sayang"

"Aneesa tidak mau, kenapa Aneesa harus ikut dengan kalian"

Dan Aneesa sudah ikut dengan Nenek dan Kakeknya, Brigitha tidak kuasa menahan air matanya, ia sudah menganggap Aneesa sebagai putri kandungnya sendiri, sebelum mengadopsi Aneesa ia sudah berpikir tentang resikonya inilah yang terjadi.

"Tunggu Kak Neesa kamu mau kemana" tanya Fiona

"Maafin Kakak, Kakak titip Mama dan Papa ya adik " berat bagi Aneesa untuk meninggalkan keluarganya, Fiona hanya diam menatap kepergian Aneesa,ia berpikir kenapa satu persatu kakaknya meninggalkan dirinya.

Sedangkan Agnes yang sudah dirumah, ia terkejut mendengar kabar Aneesa dibawa oleh keluarganya, setelah sekian lama Aneesa bersamanya.

"Tidak Aneesa tidak boleh pergi"

"Kamu kenapa"

"Adikku dibawa pergi oleh keluarganya"

"Maksudnya yang mana"

"Aneesa, dia anak angkat Papa dan Mama saat si kembar masih tujuh bulan dalam kandungan,saat itu kedua orangtuanya meninggal dunia kecelakaan, keluarnya tidak ingin merawat bayi itu"

"Astaga bagaimana keadaan Mama Githa sekarang"

"Mama sedih, saya harus segera kesana"

"Baiklah kita sekarang kesana"

Mereka akan menginap dirumah Papa Samuel, tentunya Shakila juga mereka bawa mana mungkin meninggalkan Shakila di rumah sendirian, sesampainya dirumah keluarga Jameson, Agnes langsung masuk ia memeluk Mamanya, selama ia bersama Brigitha tidak pernah melihat Brigitha sesedih ini, dulu saat Oma memusuhinya Brigitha tetap bisa melawan tapi sekarang.

"Mama baik-baik saja kan"

"Mama gpp sayang, mungkin udah waktunya Aneesa kembali pulang ke keluarganya, Mama akan berusaha ikhlas untuk hal itu"

Istri Kecil DaddyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz