54. Bicara tentang Tuhan

2.3K 326 57
                                    

Sepenjuru dunia melambai sendu atas kepulangan Lukas.

Laki-laki incaran yang paling diminati di Body's Hill, pemilik netra sebiru samudera yang penyabar dan meluapkan kasih sayangnya pada anak-anak jalanan tak berdosa.

Sosok pria yang bertanggungjawab untuk hal-hal yang sebenarnya bukan ranahnya.

Pelindung tak terlupakan yang bertindak terang-terangan maupun di balik layar.

"Markas bokap di Venesia. Tapi nggak ada jejak satupun yang jadi petunjuk kalo Akira ada di sana."

Lukas tertawa. "Lo kan gila. Obrak-abrik Venesia sana! Biar lo tau Akira ada di salah satu rumah di sana apa enggak."

Alan berdecak. "Gue yakin di Venesia itu cuma buat transit sama pengalihan doang. Mereka pasti di markas utama. Jadi tugas lo buat nyari tau."

"Lah?"

"Ck! Lo kan babu gue! Lo kerja buat gue!"

Lukas memberengut. Bibirnya mengerucut kesal walau dalam hati membenarkan status itu.

"Gue bahkan bisa beli lo, ya, musuh!" tekan Alan, songong. "Harga diri lo aja nggak sampe sejuta."

Sialan Alan!

Eh, siAlan!

Ini kalau Lukas masih awal-awal kerja bareng Alan, sudah dipastikan amukannya membuat keduanya baku hantam.

Sayang sekali Lukas sangat penyabar.

Alan dengan gelarnya: Yang Mulia, sedangkan Lukas bagai abdi terendah yang wajahnya cocok jadi gundik meski tampan luar biasa.

"Gue baru inget kalo ada chip pelacak di perut Akira. Kontrolnya ada di Granddaddy, tapi coba lo retas," suara Alan melunak.

"Dimengerti."

Oke. Demi Akira!

| 54. Bicara tentang Tuhan |

"Dia dari keluarga Edlyn?" Lucanne bertanya dengan nada dingin.

"Benar, Tuan," sang informan berdiri di depan mejanya, menunduk takzim karena aura penguasa laki-laki itu begitu menekan.

"Bisa berguna juga dia," gumam Lucanne.

Dulu dia pikir, kedatangan Lukas menjadi salah satu bawahan terpercaya Alan adalah sebuah lelucon.

Apalagi Fisika juga menentang waktu itu. Membuat Lucanne tidak yakin bahwa Lukas bisa bersikap professional.

Alasan bahwa Lucanne adalah pelaku utama terjadi kecelakaan yang menewaskan nyawa adik Lukas harusnya cukup untuk membuat laki-laki itu memiliki niat balas dendam. Nyatanya tidak.

Terlebih lagi, hidup Lukas memburuk setelah kejadian Lucanne tabrak lari. Kenapa laki-laki itu bisa begitu tegar? Apa memang dia merencanakan sesuatu lewat itu? Semacam balas dendam dengan cara cantik, menyusup misalnya? Mendekati Alan untuk menghancurkan dari dalam?

"Cari tahu apapun informasi yang dia dapat," titah Lucanne, tak terbantah.

Selama itu pula, Alan yang ibaratnya baru berkecimpung di dunia bisnis dan industri, ternyata menjadi batu sandungan bagi Lucanne untuk menemukan Akira.

Be a Big BoyWhere stories live. Discover now