Chapter 7 : Pengirim Pesan Misterius

346 53 4
                                    




[Fourth]

Kak, aku di depan fakultas kakak. Bisa kita ngomong?


Cowok manis dengan hoodie hitam berdiri di lobi fakultas, sesekali dia memperhatikan layar ponsel kemudian menatap sekelilingnya untuk mencari keberadaan pria yang menyelamatkannya dari tragedi dua hari yang lalu.

Kemarin malam, Fourth terbangun di ranjang rumah sakit dengan luka di leher dan kakinya. Dokter yang merawatnya memberikan tatapan iba dan prihatin, mengatakan bahwa orang yang melukainya kini mungkin sudah masuk ke sel tahanan, lalu memberi nasehat agar dirinya tidak menjalin hubungan dengan pria jahat lagi.

Mendengar perkataan dokter itu, Fourth kebingungan. Penjahat apa? Pria siapa? Dia jelas-jelas disakiti oleh hantu, bukan manusia. Baru ketika dokter itu berkata bahwa luka di lehernya jelas merupakan bekas cekikan, Fourth sadar bahwa dokter ini salah paham dan lebih parahnya, Gemini yang jelas menyelamatkannya malah menjadi korban.

Tentu Fourth tidak akan menyebutkan tentang hantu. Jadi dia hanya berkata bahwa dia mengalami perampokan di tengah malam dan Gemini menyelamatkannya.

Mendengar penjelasan Fourth, Dokter itu segera pergi ke kantor polisi, meminta maaf atas kesalahpahamannya dan membebaskan Gemini dari tahanan sementara.

Fourth khawatir dan ingin langsung menemui Gemini, namun sayangnya malam setelah dia sadarkan diri, dia demam tinggi dan baru pulih pagi ini.

[Kak Gemini]

Lo di fakultas gue? Darimana lo tau gue kuliah psikologi!

Fourth melihat pesan itu dan tersenyum. Dia mengetikan balasan.

[Fourth]

Kemaren aku sempat liat tulisan Chula di hoodie kakak, jadi aku tahu kita kuliah di kampus yang sama. Untuk fakultas, aku tanya lewat menfess kampus. Cuma kakak yang bernama Gemini di Chula, jadi gampang nemuinnya hehe

Balasan datang lagi dengan cepat. Membaca pesan yang masuk di layarnya, senyum Fourth semakin terang, membuat beberapa orang yang berlalu-lalang di depannya tidak bisa tidak meliriknya, berpikir betapa manisnya pemuda itu.

[Kak Gemini]

Tunggu disana, gue kumpul tugas dulu!

Pesan balasan itu singkat dan sederhana. Tapi hati Fourth diliputi kelegaan. Kak Gemini tidak marah padanya.

Fourth menunggu lima belas menit, dia mengusap-usap tutup botol susu stroberi dengan jempolnya, duduk di salah satu kursi tunggu dengan tumitnya yang sesekali naik turun untuk mengusir bosan. Kemudian suara seseorang berseru memanggilnya dari jauh.

"Fourth!"

Fourth sontak berdiri dan menoleh pada pria tinggi yang berlari menghampirinya. Giginya yang putih bersinar bersama senyumannya, "Kak Gem!"

Gemini menghampiri pria yang lebih pendek darinya itu, melihatnya mengenakan hoodie tebal dengan kerah kemeja diluar untuk menutupi luka di lehernya, "Lo udah nggak papa?"

Fourth menggelengkan kepala, "Sempat demam sebentar tapi udah mendingan dan boleh pulang."

"Lo gak telepon nyokap lo?"

"Nggak." Fourth menunduk, "Aku takut Mama bakal mikir yang aneh-aneh kayak dokter di rumah sakit."

Wajah Gemini langsung suram ketika mengingat wajah dokter menyebalkan yang membuatnya harus duduk di sel tahanan dingin selama hampir sepuluh jam dan gagal mengumpulkan tugas dosennya tepat waktu.

Something Behind Us [Geminifourth Fanfiction] [END]Where stories live. Discover now