Season II -Eka Prasetya Pancakarsa-

309 26 2
                                    


Mix

Kevin terlihat lebih kurus dari terakhir kali aku bertemu dengannya, sekitar enam bulan yang lalu. meskipun ia masih kakakku yang tampan dan menawan, namun kantung mata di bawah matanya terlihat begitu jelas. Berapa lama ia tidak istirahat? Apa dia makan dengan benar? dia ternyata tetap Workholic.

Aku memandang Earth yang kembali membuka helmnya, dan menatap lurus pada kevin,yang tingginya hampir sama.

"Aku juga sudah lama tidak melihat Mix" ujar Earth, dengan memasang wajah sedihnya.

Kevin melirik ke arahku, lalu memicingkan pandangannya. Aku segera menunduk dan melempar pandanganku pada arah lainnya. Sial, jangan memandang ke arahku, aku belum siap memperlihatkan diriku padamu.

"Apa dia pacarmu?" Tanya kevin dengan nada datarnya,

" dia FWB-ku" jawab lugu tanpa filter keluar dari mulut Earth,

"Oh bukannya kalian masih sepupuan? Benarkan, melody?" suara excited dari earth yang seakan berhasil mempertemukan dua keluarga yang lama terpisah, seketika membuatku semakin merinding keringat dingin.

"Melody?" aku masih bisa mendengar tekanan di setiap ucapan penuh keheranan dari kevin,

Entah mengapa,aku belum siap untuk bertemu dengan kevin. Dia sangat cerdas, bahkan mungkin dengan mudah dia tau kalau melody adalah aku. Apa yang harus kulakukan?

Aku mengangkat kepalaku menatap kevin kembali,yang ternyata sudah sangat dekat, tepat di hadapanku. Aku segera menunduk lagi, dan dengan suara beratnya yang khas, dia bertanya padaku.

"Aku tidak punya keluarga yang bernama Melody!!" ucapnya seakan ingin melahapku, kakiku gemetaran, tepat sebelum tangannya akan menggenggam tanganku, secepat kilat aku berlari dengan helm yang masih melekat di kepalaku.

"Melodyy... " teriak Earth memanggilku berkali, sementara aku masih berlari masuk kembali ke kampus.

***

Di dalam gedung fakultas, aku akhirnya berhenti di kantin dalam fakultas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di dalam gedung fakultas, aku akhirnya berhenti di kantin dalam fakultas. Aku duduk di meja kayu panjang di dalam kawasan fakultas. Tanpa sadar, seseorang memanggil namaku dari jauh, seorang wanita yang kukenal sejak menjadi melody.

"Loh, Rossy. Kenapa di fakultas pendidikan?" tanyaku penasaran, tapi malah dijawab dengan tawa kerasnya,

" Wajahmu kenapa? Kok setengah hitam semua"

Aish, tadi masih belum sempat dibersihkan semua. Rossy segera mengeluarkan tissue basah dari tasnya, dan menyuruhku melepas helm hijau neon yang sedari tadi menarik perhatian banyak orang. Benar-benar memalukan, aku berlari dengan kondisi seperti badut.

"kamu ngapain, tadi aku lihat kau seperti dikejar setan "

"Bukan dikejar setan sih, ah.. aku bingung gimana ceritanya" kataku dengan nafas yang masih tersengal-sengal.

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Where stories live. Discover now