baby ryota 24

1.6K 52 3
                                    


Keno memandangi wajah Chiyo yang masih sibuk memejamkan matanya. Raut wajah keno terpancar Ada rasa kekhawatiran. Merasa bersalah karena membuat Chiyo  terluka.

" Lekas sembuh aku menunggu mu" Ujar keno setelah mengecup kening Chiyo.

Keno menidurkan kepala nya di tangan Chiyo.

" Ehhh " Chiyo mengerjap ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya lampu. Keningnya mengeryit saat dia merasa bingung dengan ruangan bernuansa putih yang sangat asing menurut nya. Aroma bau yang sangat tidak dia suka menusuk di penciuman hidung nya.
" Hikss bau  Chiyo ndak cuka" Isak Chiyo

Keno Menegakkan badannya yang hampir  terlelap langsung kaget saat mendengar suara isakan  Chiyo.

" Apa ada yang sakit? " Tanya keno khawatir.

" Hikss Chiyo mau pulang.. Chiyo ndak mau di cini" Teriak Chiyo histeris.

Keno memeluk Chiyo mencoba menenangkan nya. Keno tau kalau Chiyo dari dulu sangat tidak suka yang namanya rumah sakit apalagi aroma bau rumah sakit.

" Tenang Chiyo Aku disini bersama mu" Ujar keno memeluk Chiyo erat.

Berangsur-angsur Chiyo mulai tenang. Dan baru sadar kalau ternyata keno sedang ada disini.

Chiyo melepaskan pelukan nya dan mundur mencoba menghindari keno. Chiyo memegang lutut nya.

Keno yang sadar mendekati Chiyo perlahan lahan.
" Chiyo ini aku keno "

" Hikss keno janan dekat dekat cama Chiyo" Ucap Chiyo tak menatap keno.

" Kenapa? " Tanya keno lirih.

" Kalna Chiyo lagi malah cama takut cama keno" Jawab Chiyo lirih.

" Hihihi" Kekeh keno merasa gemes dengan Chiyo.

" Kenapa teltawa? " Ketus Chiyo menatap keno tajam.

" Kok marah sama takut bilang bilang sih" Keno tersenyum lembut menatap Chiyo mengelus surai rambut Chiyo saat dia sudah dekat.

" Maaf membuat mu takut. Waktu itu aku tak sengaja membentak mu sungguh hari itu aku sedang banyak pikiran. Maaf ya" Ujar keno lembut.

" Benalkah? " Tanya Chiyo memastikan.

Keno mengangguk mantap matanya menatap teduh Chiyo.

" Bukan kalna Chiyo pengganggu? " Tanya Chiyo lagi.

" Tentu saja bukan" Jawab keno  langsung

" Itu belalti keno juga cuka cama Chiyo dong" Seru Chiyo girang.

Karna tak ingin membuat Chiyo kecewa Keno hanya mengangguk.

" Yeay Chiyo cayang cama keno " Seru Chiyo memeluk keno erat.

Bisa keno rasakan detak jantung Chiyo yang berdetak sangat cepat. Belum lagi wajah dan telinga Chiyo memerah karna malu.

' ada apa dengan ku kenapa jantung ku juga berdetak dua kali lebih cepat dari sbelum nya' batin keno.

' dan kenapa juga aku tak tega jika melihat nya kecewa dan terluka' sekarang keno berperang dengan suara hatinya yang bertanya-tanya.



********


Hiro dan ryota sedang berada  di kediaman orang tua Hiro. Karna orang tuanya tadi meminta mereka untuk menginap di rumahnya. 

Ryota sibuk menonton kartun  maruko di temani ibu Hiro. Sedangkan Hiro sedang pergi keluar bersama ayahnya untuk mengecek bisnis mereka.

" Ryota  mandi dulu yok sayang biar wangi " Ajak ibu Hiro.

" Nda, Mau sama Hiro" Jawab ryota yang masih sibuk menonton.

" Baiklah kalau begitu mamah mandi dulu ya" Pamit ibu Hiro lebih dulu.

" Mm mandi yang bersih ya mah biar wangi hihihi "

" Iya sayang "
Ibu Hiro beranjak dari ruang keluarga.

Setelah ibu Hiro pergi ryota kembali sibuk menonton filmnya. Lama kelamaan dia mulai merasa bosan.
Ryota melihat jam di ponselnya ternyata sudah menunjukkan pukul 4 sore. Sedang kan Hiro pamit pergi setelah mereka selesai makan pagi. Berarti Hiro sudah berada di luar sekitar 8 jam yang lalu.

Ryota mencoba menghubungi Hiro sekarang namun tak diangkat sang empunya. 
" Kenapa tak di angkat? " 
Ryota mencoba kembali namun  Jawaban yang sama ryota dapat.

" Hikss kenapa Hiro nda angkat telpon nya" Gumam ryota khawatir.
" Hikss kenapa Hiro lama sekali "

Ibu Hiro yang sudah selesai mandi menghampiri ryota kembali. Namun belum sampai dia langsung berlari saatbmendengar suara isakan dari ruangan keluarga.

" Astaga sayang ada apa? " Tanya ibu Hiro khawatir berlari menghampiri ryota.

" Hikss mamah mau Hiro" Lirih ryota menangis di pelukan ibu Hiro.

" Bentar ya sayang Hiro bentar lagi pulang" Ibu Hiro mengelus rambut ryota.

" Hikss mau Hiro cekalang " Teriak ryota tersedu.

Kalian pasti masih ingat kan kalau ryota nangis tidak akan bisa diam dan tenang jika bukan Hiro yang menenangkan nya.

Ryota masih menangis bahkan dia sudah sesegukan ingus nya mengalir dimana mana. Hidung dan matanya sudah memerah.

Ibu Hiro angkat tangan sudah kewalahan menenangkan ryota. Ibu hiro sudah mencoba menghubungi anak nya namun tidak ada jawaban" Apa yang harus ku lakukan " Batin ibu Hiro menjerit.

" Hiro tolong mamah" Gumam ibu Hiro menatap kasihan pada ryota yang masih sesegukan.



 ryota EndWhere stories live. Discover now