45. Dentuman

11 6 1
                                    

Aku hampir saja tidak bisa bergerak saat sebuah tali menarik kakiku kuat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku hampir saja tidak bisa bergerak saat sebuah tali menarik kakiku kuat. Tubuhku dihempaskan ke tanah lalu diseret tanpa ampun pada sebuah semak penuh duri yang melingkupi kastil gelap yang berdiri di atas bukit tak jauh dari kebun kanola.

Aku mencoba untuk menendang ke arah tali yang baru saja kusadari sebagai sebuah dahan bunga yang begitu besar. Dahan itu bergerak sendiri dan mengincar semua benda bergerak di dekatnya. Aku melihat kawanan lebah yang tadi bersamaku juga ikut ditangkap dengan dahan-dahan kecil yang sama liarnya. Ada duri di dahannya yang membuat kakinya nyeri disertai rasa terbakar yang begitu hebat. Daun-daunnya basah dan lengket, dengan bau menyengat yang tak menyenangkan.

Pandangan mataku mencari sesuatu yang mungkin bisa diraih untuk menahan tubuhku sebentar. Aku melihat ke sebuah pohon besar yang sepertinya cukup kuat. Aku mengayunkan tangan dan mencoba untuk meraihnya. Berhasil. Berhasil berhenti sebentar, laun dahan lainnya menangkap tubuhku dan akhirnya aku pun ditarik ke dalam semak yang begitu gelap. Semak itu begitu gelap, tubuhku rasanya melayang-layang, lalu dihempaskan ke atas tanah. Gelap.

Aku tak bisa menggerakkan tubuhku lagi. Dahan itu mulai membelit kuat, sebentar lagi tulangku mungkin saja remuk. Rasa takut mulai menyelimuti, bagaimana jika aku tidak bisa menyelamatkannya? Apakah kedatanganku ke sini sia-sia belaka?

Tiba-tiba saja, dahan belitan dahan itu mulai melemah, aku bisa sedikit bernapas lega dan membuka mata.

"Tuan, sadarlah, ada orang yang datang mendekat!"

Aku mendengar sebuah suara entah dari mana, mungkin kawanan lebah yang sekarang berbicara. Atau mungkin, ada makhluk lain? Ketukan sepatu pantofel semakin terdengar jelas dan semakin mendekat.

Perlahan cahaya menerangi ruangan dan terlihatlah sebuah tangga besar yang meliuk seperti ular ke lantai atas. Pilar-pilar kayu jati yang kokoh dan juga lukisan-lukisan aneh yang terlalu menyeramkan untuk sebuah hiasan dinding.

 Pilar-pilar kayu jati yang kokoh dan juga lukisan-lukisan aneh yang terlalu menyeramkan untuk sebuah hiasan dinding

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Kau ke sini mau mencari siapa, heh?"

Ada seorang gadis berambut cokelat berdiri di anak tangga. Dia terus berjalan menuruni anak tangga yang begitu banyak.

Cafe Jasuke Just Okay (Complete Story)Where stories live. Discover now