Pengagum Rahasia

22 4 0
                                    

"Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam."
- Fiersa Besari



Hari-hari berlalu begitu cepat, sudah beberapa Minggu sejak Erina menyatakan cinta kepada Arslan, selama beberapa Minggu ini juga hubungan Arslan dengan Arsy menjadi lebih baik, ada suatu perasaan yang rumit di dalam hati Arslan, tetapi Arslan tidak pernah menyimpulkan bahwa itu adalah cinta, mungkin itu hanya perasaan nyaman karena Arsy merupakan pendengar serta teman mengobrol yang baik.

Hari ini, Sekolah Arslan akan melakukan Study banding ke Sekolah lain,Orang-orang sangat bersemangat hari ini, Sekolah yang mereka datangi hari ini adalah SMAN 1 Batang Pane, (Arslan Bersekolah di SMAN 4 Batang Pane). Ketika Arslan mendengar bahwa mereka akan mendatangi SMAN 1 Batang Pane, Arslan sedikit tersenyum, Arslan cukup antusias dan bahagia karena Arsy Bersekolah di SMAN 1,artinya, hari ini ia akan mengunjungi sekolah Arsy.

"Arslan, kau jadi kan ikut main Voly?" Randu (Ketua OSIS) bertanya kepada Arslan.

"Ehh ya jadilah bang, dah semangat kali aku iniiii, kapan kita berangkat? " Arslan menjawab dengan semangat.

"Setengah jam lagi, siap siap aja kauu" Randu berbicara sambil berjalan membelakangi Arslan.

Setengah jam berlalu dengan singkat, Rombongan Arslan dan teman temannya langsung berangkat ke SMAN 1.

"Jadii, pertandingan inti di Study Banding hari inii itu pertandingan Futsal, karena dari dulu sekolah kita sama sekolah orang ini musuh bebuyutan, pasti bakal panas, jadi pertandingan Futsal di atur jadi pertandingan terkahir, biar kalian yang maen voly, bulu tangkis, takraw, dan lain lain bisa ngasih dukungan ke yang main Futsal, jadi suporter kita ga kalah sama tuan rumah, gimana? Bisa kan? " Randu memobilisasi seluruh Anggota Study Banding.

"Bisaaa" Mereka menjawab dengan serentak.

Pertandingan yang pertama adalah pertandingan Voly, Arslan termasuk tim inti dalam pertandingan ini.

Sebelum pertandingan dimulai, Arslan menoleh ke kiri dan ke kanan.

"Mana yaa? Kok Kak Arsy ga ada, padahal tadi malem aku dah bilang ke dia kalo aku maen voly" Arslan berguman didalam hati.

"Ayoooo Arslan semangaaaaat" Sorak sorakan terdengar di telinga Arslan, ia pun menoleh ke arah sorakan, dan melihat ada Via, Erina, dan teman temannya yang lain.

Erina tersenyum kearahnya, Arslan juga membalas senyuman itu, Erina, walaupun sudah ditolak oleh Arslan, ia tetap ramah dan baik kepada Arslan, berprilaku seperti tidak pernah terjadi apa apa, seakan akan ia ingin membuat Arslan kembali jatuh cinta lagi kepadanya.

Pertandingan pun dimulai, pertandingan sangat tidak seimbang, Arslan yang bermain sebagai Setter menunjukan performa yang sangat baik, sehingga Tim SMAN 1 selalu berada dibawah tekanan.
Dibalik performanya yang gemilang, Arslan seperti mencari sesuatu, matanya selalu melirik ke arah penonton, yaa, ia sedang mencari Arsy, ia ingin menunjukkan kepada Arsy kehebatannya dalam bermain voly, tetapi sampai akhir pertandingan pun Arsy masih tidak terlihat. Arslan tidak langsung berburuk sangka kepada Arsy, ia mengira Arsy sedang sibuk atau tidak enak badan.

Waktu terus berjalan, pertandingan demi pertandingan pun telah usai, sampai lah mereka ke pertandingan inti, yaitu pertandingan Futsal.

Lokasi permainan Futsal langsung dipenuhi oleh penonton, Pertandingan yang sangat panas antara dua musuh bebuyutan akan segera digelar.
Tim sekolah Arslan dipimpin langsung oleh Randu sebagai kapten. Pertandingan Futsal di mulai, Benar saja, pertandingan tersebut benar benar panas, baru 5 menit pertandingan berlangsung sudah ada 2 kartu kuning yang keluar dari saku wasit. Pertandingan Futsal ini membuat semua orang yang menonton menjadi terpana, kecuali Arslan, bukan pertandingan Futsal di depan nya saat ini yang membuat nya terpana, melainkan kehadiran seorang gadis manis di barisan suporter seberang.Yaa, gadis itu adalah Arsy, gadis yang ditunggu-tunggu Arslan saat bermain voly tadi, akhirnya datang melihat pertandingan Futsal.

"Yaa kan Arsy sekolah disini, wajarlah dia dukung temen sekolah nya main futsal" Arslan berkata di dalam hati, ia mengatakan itu untuk menenangkan hatinya sendiri yang mulai sedikit terasa sakit.

Tetapi pemandangan janggal terlihat dimata Arslan saat melihat Arsy, Arsy biasa saja saat melihat teman satu sekolahnya membawa bola, tetapi Arsy terlihat bahagia dan semangat ketika melihat Randu, kapten tim sekolah Arslan saat membawa bola, ada apa ini? Mengapa ia biasa saja saat melihat teman satu sekolahnya yang harusnya ia dukung, tapi malah antusias dan semangat ketika bola dibawa oleh Randu? Sebenarnya apa yang terjadi?, dada Arslan terasa sesak saat melihat inii.

"Haa? Kenapa aku sakit hati? , dia kan ga siapa-siapa aku, ya terserah dialah mau kekmana, mau dukung siapa, tapi kenapa kok dadaku sesak kali? " Arslan berguman didalam hati.

Arslan tak pernah menganggap perasaan rumit dihatinya saat berhubungan dengan Arsy merupakan perasaan cinta. Oleh karena itu ia bingung, mengapa ia bisa merasakan cemburu saat melihat Arsy sangat antusias mendukung Randu, apalagi Arsy bahkan tidak datang menontonnya bermain voly, dada Arslan benar-benar sesak hari itu.

Setelah pertandingan Futsal usai, dan dimenangkan oleh tim sekolah Arslan, Rombongan sekolah Arslan pun pergi, tetapi mereka tidak pulang langsung kerumah ataupun ke sekolah, mereka singgah ke warung bakso untuk merayakan kemenangan hari ini.

"Temen-temen, karena hari ini kita menang besar, kita rayain kemenangan kita disini, kalian bebas pesan apa aja, aku dah bilang ke Kepala Sekolah untuk makai sedikit uang dana Ekskul dan Dana OSIS untuk makan-makan hari inii, jadi puas-puasinyaaaa!!" Randu berkata dengan semangat.

"Siaaaap" Seluruh siswa yang ikut study banding menjawab dengan semangat.

(Siswa yang ikut dalam study banding adalahhh siswa yang terdaftar dalam Ekskul)

Mereka semua pun langsung memesan makanan yang mereka mau, semua terlihat bahagia, kecuali Arslan. Rasa sesak didadanya masih terasa.Saat Arslan sedang memilih menü makanan,tiba tiba matanya bertemu dengan mata Erina, mereka berdua pun saling tatap dan tersenyum.

"Erina, walaupun dah kutolak, dah kusakitin, dia masih mau dukung aku, masi ramah samaku, masih baik samaku, laah kak Arsy, yang ku kira kami dah akrab, ga ada dukung, jangan kan dukung, liat sikit pun ga ada" Arslan berguman didalam hati.

Saat Arslan sedang bergumam di dalam hatinya, Randu kembali berbicara dengan suara keras.

"Perhatian semuanya!!!!, jadi hari inii selain kita merayakan kemenangan, kita juga ngadain perpisahan, temen kita, dari Ekskul Tari, Erina, bakal pindah sekolah, hari inii adalah hari terakhir Erina bareng sama kita, mulai besok, kita ga akan liat Erina lagi di Ekskul Tari ataupun di sekolah kita, semuanya, ayok buat hari terakhir yang berkesan buat Erina" Randu berkata dengan suara yang bisa didengar semua orang diruangan itu.

"Erina bakal pindah? " Arslan hanya bisa terpaku.

Bersambung..

Menunggu Atau PergiWhere stories live. Discover now