Chap 6 : Hasil ujian

9 5 4
                                    

Setelah melakukan ujian tulis dan praktek, saat ini Luciel dan Selia sedang bersantai di penginapan sambil makan menunggu pengumuman hasil ujian siang nanti.

"Wahh gimana ni Luciel, aku begitu gugup takut tidak keterima" ujar Selia

"Tenang saja, hasil ujian praktek mu kemarin sudah membuat para guru tercengang kan. Sudah pasti keterima itu." Ucapku sambil memakan roti panggang

"Tapi, tetap saja khawatir aku. Tiba-tiba ujian tulis ku jelek dan gak keterima. Gimana dong Luciel" Selia ragu akan hasil ujian

"Tenang saja, nilai praktek lebih besar dari pada tulis. Pasti lolos kok". Ucapku

'Gimana gak lolos coba, usia 8 tahun sudah 3 circle sedangkan aku hanya terlihat 2 circle.' Batinku

"Jangan dipikirkan, kamu pasti lolos kok Selia. Udah ayo makan ntar siang kita lihat pengumuman nya bersama" ujarku

"B-bersama! Asyik bisa sekalian belanja bareng" ucap Selia dengan mata binarnya

Setelah makan Luciel dan Selia bersiap menuju akademi bersama Gion dan Frans untuk melihat hasil ujian

"Gimana, sudah siap semua kan? Kalo sudah ayo berangkat sekarang!" Ajak ayahku

"Ya sudah siap ayah"

"Ayo berangkat" teriak Selia bersemangat sambil menggandeng tanganku

"Anu... Selia kenapa kamu menggandeng tangan ku? Paman Frans kan ada!" Ujarku

"...... Biar lebih akrab aja sama kamu Luciel~" ucap Selia sambil tersenyum lebar

"Yah terserah sih, tapi ntar bikin orang salah paham loh"

"Emang Luciel pernah mikirin omongan orang?" Tanya Selia dengan wajah polosnya

"Glek. Baiklah terserah kau saja Selia!"
'Gadis kecil satu ini merepotkan sekali. Padahal kita baru ketemu 2 hari yang lalu,dia sudah main nempel aja!" Batinku

Akhirnya kami berjalan bergandengan tangan menuju akademi.
.
.
Di depan gerbang....

'pengumuman hasil ujian'

"Lihat Luciel, di sebelah sana ada papan hasil ujiannya. Ayo cepat" ajak Selia menarik tanganku

"Iya, iya bentar. masih rame"
"Selia awas.!!" Teriaku sambil menarik tangannya

"Kau tidak apa-apa Selia?" Tanyaku sambil memegang pinggang selia yang hampir terjatuh terdorong kerumunan

"A-aku tidak apa-apa Luciel" ucap selia malu berada di pelukannya Luciel

"Syukurlah. Jangan terburu-buru,   santai aja" ujarku

"Emm." Angguk Selia.

Kami pun berjalan perlahan mendekati papan pengumuman itu. Sesuai dugaan kami lolos ujian dan Selia menduduki posisi ke 3.

"Wahh, selamat Selia. Kau hebat sekali" puji ku

"Hehehehe, Luciel juga hebat kok dapet peringkat 5" ujar Selia dengan senyum lebar.

"Ha? peringkat 5!." Aku menoleh ke papan dan ternyata benar aku di peringkat 5

"Kok bisa peringkat 5? Apa ada yang salah dengan hasilnya?" Ucapku sambil menundukkan kepala

"Ehh kenapa Luciel? Apakah kau sakit?" Tanya Selia

"Tidak apa, aku hanya menghawatirkan kehidupan masa depan ku di akademi ini. Huh?" Ujarku dengan nada lemas

"Eh. Apa maksud mu?" Selia bingung.

"Tidak, ayo kita balik temui ayah dan paman Frans" ajak ku lesu

"Ohh,o-oke"

Setelah mencari begitu lama akhirnya mereka bertemu dengan Gion dan Frans, lalu mereka memberi tahu kepada Gion dan Frans kalau mereka di terima. Gion dan Frans pun kegirangan dan merayakan hal tersebut di bar kedamaian.

"Untuk merayakan 2 siswa siswi baru akademi pedang dan sihir. Bersulang." Ujar ayahku dengang mengangkat gelasnya

"Bersulang" ucap Selia dan paman Frans yang semangat merayakan.

"Oi Luciel, kenapa kau murung. Tidak puas dengan peringkat 5 mu kah? Jangan khawatir itu sudah luar biasa. Hahaha." Ucap ayahku yang agak teler

"Ya aku tidak puas dengan hasilnya. Kok bisa aku di peringkat 5 padahal aku mengerjakan ujian nya dengan ala kadarnya. Seharusnya peringkat 40 boleh lah, kenapa harus 5 sial." Ujar ku kesal sambil meneguk segelas jus jeruk

"Luciel terimalah hasilnya, mungkin ini lebih baik bagimu" ujar Paman Frans

"Ya, paman Frans. Mau gimana lagi aku hanya bisa pasrah menerima keadaan ini" ucapku

"Lemah Luciel, hanya karena peringkat 5 malah merengek kayak anak kecil" ujar ayahku sambil menepuk pundak ku

"Cih, aku gak mau dengar kalimat itu dari orang yang kalah oleh bocah 3 tahun." Sindir ku

"Sudah-sudah. Kita di sini berniat merayakan bukan menghujat satu sama lain.!" Ucap Paman Frans

"Benar kata papa Luciel, ayo kita lanjutkan perayaan kita. Sebulan lagi kita harus bersiap mengikuti upacara masuk akademi pedang dan sihir." Ujar Selia yang terdengar agak sedih

"Baiklah, ayo lanjutkan perayaan nya"
"Sekali lagi, bersulang"

"Bersulang"

Setelah itu kami melakukan perayaan semalaman dan paginya kami berpisah kembali menuju kediaman masing-masing

"Luciel, sampai bertemu sebulan lagi di akademi. Jangan lupa mengirim surat untukku selama sebulan ini ya." Ucap Selia

"Baiklah, baiklah sampai jumpa selia. Semoga perjalanan ke kerajaan Hyland tidak ada gangguan. Dah" ujar ku sambil melambaikan tangan ke Selia

"Yoshh, semua sudah beres. Luciel ayo kembali ke wilayah kita dan mempersiapkan segalanya untukmu berangkat sebulan lagi ke akademi pedang dan sihir " ajak ayahku

"Baik ayah"

Aku dan ayahku pun melakukan perjalanan selama 2 hari untuk kembali ke desa Region.

🔸🔸🔸🔸🔸
Sampai sini dulu ya gan ~

Jangan lupa follow dan vote serta tinggal kan jejek kalian ya🥰

~ see u tomorrow ges ~

Reincarnation of the Dark AngelWhere stories live. Discover now