"Kejujuran."
Jawaban bertentangan yang diberikan Lana membuat semua orang terdiam dengan raut penuh tanya. Apakah Lana memilih jawaban sebaliknya karena ingin menyaingi Hestia? Atau Lana memang memiliki jawaban serta penjelasan yang sesuai sehingga dia sampai berani memilih opsi kejujuran?
"Kejujuran adalah mutlak." Ucap Lana sambil menekan rasa canggung dan tak nyaman yang muncul dari tatapan orang-orang sekitar terhadapnya.
"Mengapa anda yakin sekali bahwa kejujuran merupakan hal mutlak, Yang Mulia?" Perdana Menteri Damian bertanya, dia menjadi sangat penasaran dengan lanjutan penjelasan dari Lana sampai-sampai bertanya dan menyela gadis yang belum selesai memaparkan jawabannya itu.
Lana menghela nafas guna menetralkan detak jantungnya yang tak beraturan, serangan rasa cemas. Barulah setelah sedikit lebih tenang, Lana meneruskan ucapannya. Bahkan Yohan dari kejauhan nampak menunjuk ketertarikan terhadap jawaban Lana.
"Kejujuran menjadi opsi pilihan saat seseorang terikat oleh sesuatu. Sesuatu itu bisa saja ancaman, paksaan, atau bahkan negosiasi disertai penyuapan. Seseorang yang terikat dengan pengabdian sama seperti boneka yang dikendalikan oleh seseorang yang memegang tali seperti cara kerja pertunjukan Marionette. Sebab tak semua orang yang mengabdi murni karena ketulusan, ada orang yang terpaksa mengabdi karena tak memiliki pilihan, dan bukankah saat mengabdikan diri ada suatu janji atau sumpah yang harus dipenuhi?"
Semua orang dalam ruangan itu bungkam, mereka seolah sedang bersama-sama mencerna perkataan Lana dan penasaran dengan penjelasan lanjutan macam apa yang akan gadis itu berikan. Mereka ingin tahu dan mendadak tidak sabaran terutama ketika Lana mendekat pada Hestia.
"Nona Hestia Avolire, apa sumpah yang kau ambil sebelum mengabdi di istana sebagai pelayan?" tanya Lana pada gadis itu.
Hestia cukup panik, melihat ke sekeliling terlebih dahulu melalui gerakan bola mata baru menjawab. "Saya bersumpah akan melayani istana dengan tulus dan sepenuh hati serta melindungi anggota kerajaan yang ada di dalamnya."
Lana mengangguk kemudian berbalik dan menatap pada Perdana Menteri Damian lalu berkata. "Jadi, ketika sesuatu baik itu menyedihkan atau menggembirakan yang terjadi di dalam istana tidak boleh sampai diketahui oleh pihak luar terutama jika tidak ada persetujuan dari Kaisar. Tetapi, melihat ke belakang ketika masyarakat menuntut agar aku mendapat hukuman atas insiden yang seharusnya hanya diketahui oleh pihak dalam... bukankah berarti ada seseorang diantara kita ditempat ini yang telah membocorkannya padahal dia memegang sumpah pengabdian?"
"Dengan kata lain pengabdian mudah sekali mempengaruhi kejujuran seseorang, kau tidak perlu mengatakan hal yang sebenarnya. Kau bisa mengatakan hal karangan lalu bilang kau jujur, siapa yang akan tahu?" Lana mengambil nafas sebagai bentuk jeda lalu memberikan kalimat penutup dari jawabannya. "Namun jika seseorang berprinsip dan memegang teguh kejujuran dalam hidup sekalipun nanti dia berada dalam keadaan terburuk antara hidup dan mati, dia tetap akan mengatakan kejujuran. Itu jawabanku."
Senyum bangga terbit dari bibir Yurisia, untuk pertama kalinya dia merasa bersalah karena sempat meragukan Lana tetapi hari ini gadis itu menunjukkan kualitas dalam dirinya dengan memberi jawaban segar yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
"Yang Mulia, saya sangat kagum atas jawaban anda yang terdengar begitu indah dan tak terbantahkan. Anda menjawab dengan leluasa bahkan sampai memberikan contoh dari pengalaman langsung. Kini saya sendiri sangat yakin jika anda cocok atas gelar yang anda miliki." Perdana Menteri Damian beralih memuji Lana padahal sebelumnya dia turut meragukan jawaban yang Lana pilih tetapi setelah mendengar sendiri lihatlah bagaimana kedua matanya sampai berkaca karena merasa terharu.
Lana tersenyum tipis sebagai respon sederhana atas pujian yang diberikan oleh Perdana Menteri lalu ia mengarahkan tatapannya pada Yurisia dan meminta wanita itu membacakan pertanyaan selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lana's Lullaby
FantasyDalam novelnya Hestia Avolire disebut-sebut sebagai perempuan paling beruntung karena telah membuat Kaisar sedingin Yohan Haze jatuh cinta sampai ke tingkat obsesi parah. Tetapi, pernahkah kalian berpikir tentang Lana? Perempuan yang sedari awal dip...