Mama Tia terus saja mendumel sampai Alfa keluar untuk sarapan.
"Ada apa sih ma?" Alfa menarik kursi untuk duduk.
"Itu, istri kamu bangunnya siang, tadi mama yang nyiapin makanan. Dia sering begitu kalau mama nggak disini?"
Alfa lansung melirik istrinya yang hanya diam, kemudian Alfa menghela nafas, mungkin memang Ajeng kesiangan karna semalam kecapean sehabis pertempuran yang membuatnya juga lemas, namun puas.
"Nggak kok, biasanya juga pagi, mungkin tadi malam kecapean ma!"
"Kecapean apa, tiap hari kerjaannya juga cuma makan sama tidur, kecuali kalau kerja. Maklum mama kalau dia capek!"
"Dia semalam habis layanin aku ma!" Karna jengah dengan sikap mamanya, akhirnya Alfa jujur, membuat mama Tia langsung tersedak, dan Ajeng langsung menatap suaminya dengan cepat.
"Mas!!" Tegur Ajeng membuat Alfa menoleh, namun tak ambil pusing melihat tatapan teguran sang istri. Dia kembali makan makanan yang di ambilkan oleh sang mama.
Mama Tia yang selesai minum habis tersedak langsung menatap Ajeng dengan sinis,"layanin kamu terus tapi nggak hamil hamil," ucapan sadis dan menyakitkan itu membuat Ajeng langsung tersedak, dengan cepat dia meminum air putih di depannya dengan rakus.
"Apaan sih ma, belum di kasih rejeki aja. Lagipula Alfa juga udah punya Runa. Nggak masalah kalau Ajeng punya anak agak lama," Alfa mencoba membela istrinya meskipun sebenarnya diapun Merasa tak perlu melakukan itu, dia malas jika harus berdebat dengan mamanya yang tak mau kalah itu, dia pun tak ingin melukai perasaan mamanya itu.
"Kamu bela istrimu aja terus.."
"Bukan gitu ma, ini lagi makan. Jangan bikin aku nggak mood makan deh ma, gara gara omelan mama ini."
"Kamu ini, selalu aja. Oiya, gimana? Temen kamu itu udah bilang sesuatu ke kamu?"
Mendengar ucapan sang mama membuatnya tiba tiba saja mengingat tingkah Karin semalam yang begitu berani, dia menggeleng keras mengusir imajinasi liarnya tentang Karin yang nyaris bugil semalam.
"Belum Al?" Mama Tia salah mengartikan celengan Alfa adalah jawaban dari pertanyaannya barusan, Alfa yang menyadari itu langsung menatap mamanya dengan cepat.
"Hah? Bukan gitu ma, aku udah tau alamat temannya, nanti sepulang kerja aku mau nyamperin sama temen aku!"
"Temen mas cewek apa cowok mas?" Ajeng mencoba bertanya, namun malah membuat mertuanya langsung menatapnya dengan tatapan kesal.
"Kamu apaan sih, mau cewek mau cewek ya gak papa. Jangan terlalu posesif sama suami. lagipula Alfa pergi mau cari tau tentang adiknya," mama Tia menyaut dengan ketus.
"Bukan gitu ma.. "
"Terus apa?"
"Ajeng udah!" Alfa mencoba menghentikan pertikaian yang mungkin tak berujung itu.
Sebagian teks terpotong...
Lanjutannya ada, di app KBM ya say.. Cuss kesana. Judulnya sama😍..

YOU ARE READING
Mengemis nafkah suamiku.
General FictionAjeng Rahayu, wanita yang bak mengemis nafkah suaminya sendiri, karna, Alfandra, sang suami lebih mengutamakan memberi uang pada mantan istrinya dengan alasan memberi nafkah pada sang anak. di satu sisi saat dia akan bekerja sendiri, suaminya melar...