Esperer : Give Him

543 64 10
                                    

Sorry for typo(s)

Blue sea

Dalam kasus ribuan tahun hal ini yang paling Taeyong ambil pusing. Hampir satu setengah tahun lebih Jaehyun dikatakan meninggal namun dalam kejaban waktu tiba-tiba muncul di depan mata. Keajaiban ini belum terpikirkan di dalam benaknya, dia bingung harus berekspresi bagaimana bahkan  terkejut pun sudah di luar kehendak, mengalir layaknya air tanpa sumbatan.

"J-jaehyun?"

Itu kata pertama yang sanggup dilontarkan, jujur dia bingung sekali harus bagaimana namun sekarang dia lebih takut untuk reaksi Jaehyun selanjutnya ketika dia menyebutkan satu nama. Taeyong tidak pernah tau jawabannya atau lebih tepat belum pernah memikirkan pertanyaan seperti ini.

-------------

LilBuna
Present

-ESPERER-

•°•°•°•

Lee Donghyuck
Lee Minhyung
Jung Sungchan
Lee Jeno
Jung Jaehyun

°•°•°•°

Genre : Romantic, AU, Werewolf
Length : Multi- Chapter
Warning : M

-----------------


”Donghyuck? Apa dia bahagia?”

Taeyong sebenarnya langsung ingin menjawab 'bodoh, dia menangis terus' tapi tetep harus mencoba mengendalikan diri memikirkan jawaban paling baik untuk sekarang, tidak mungkin menghujani hujatan konyol untuk mahluk yang baru saja bangkit dari kematian. Benar, lebih baik berbohong untuk sementara mengatakan bahwa segalanya tertata baik-baik saja.

“Dia sangat baik, kedua anaknya sudah besar, Hanbyol dan Aera nama mereka.” meskipun sedikit dipaksakan Taeyong tetap tersenyum berusaha membodohi Jaehyun, sungguh demi apapun Taeyong tidak paham cara mengendalikan emosi Jaehyun jika dia tahu kebenaran tentang nasib Donghyuck.

”Terima kasih Biru, kau sudah banyak membantuku, aku akan pergi ketempat Donghyuck sekarang tapi tenang saja aku akan berkunjung saat purnama.” Jaehyun tersenyum manis ke arah Biru sang Elf yang sudah membantunya selama beberapa tahun terakhir, menyelamatkannya.

Dia mengangguk senang, "Kau harus berjanji akan membawa Donghyuck juga!”  Elf itu sudah tahu tentang Donghyuck karena demi apapun nama itu selalu  menjadi topik utama  sampai bosan. ”Baiklah, jaga dirimu baik-baik.”

Jaehyun turun ke laut bajunya yang semula selalu dominan berwarna hitam kali ini tiba-tiba berubah menjadi campuran biru abu sehingga lebih cerah daripada biasanya, dia mengambil tangan Taeyong lalu mengajaknya segera pergi dari sana. Angel itu tiba-tiba memekik kaget ketika Jaehyun menggendongnya mengajak berlari cepat ke dalam hutan dimana dulu tempat Donghyuck tinggal. Mungkin hampir setengah jam mereka berlari karena demi apapun Vampir itu seperti kehilangan akal mampu berlari secepat itu dalam waktu singkat.

”Aku sangat merindukan Donghyuck, kau tahu? Apakah Minhyung menepati janjinya? Alpha itu jauh-jauh dari ingkar janji kan?”

Tidak! Sepertinya Taeyong lebih takut mendengar kemarahan Jaehyun, dia mengeratkan tangan terdiam sejenak lalu menyuruh Jaehyun berhenti.

”Sayangnya tidak," Taeyong turun berhadapan dengan Jaehyun. ”Kuharap kamu tidak melakukan hal bodoh setelah ini,” ragu-ragu namun tetap dilanjutkan. ”Minhyung sudah menikahi Omega lain, setelah melahirkan Donghyuck koma lama sekali sedangkan pihak kerajaan tidak tahu menahu tentang kondisi Donghyuck, mereka malah memutuskan menyuruh Minhyung mengimprit seorang omega yang mana sekarang menjadi Ratu namun Alpha itu tetap memaksa membawa Donghyuck dan kedua anaknya masuk ke dalam istana. Sungchan sudah berusaha membuat Donghyuck mengerti namun dia tetap saja sangat yakin bersama Minhyung.”

Tidak ada jawaban selain Jaehyun yang tiba-tiba lari sekencang mungkin memasuki hutan meninggalkan Taeyong.


© Lilbuna



Werewolf kingdom

”Ayah! Aku sudah menembakmu kenapa bangun lagi!” Aera memekik lantang ketika Minhyung bangun dari posisi tidur. Mereka sedang bermain penjahat dan Raja, Aera  memutuskan menjadi Raja dan Ayahnya sebagai penjahat. Dari tadi Hanbyol mengamati tidak berniat ikut serta, terlalu malas. ”Mama lihat ini!" gerutunya ke arah Donghyuck yang sedang menyiapkan beberapa minuman di kamar. Omega itu hanya memberikan jawaban helaan nafas kecil.

Ini masih pagi namun Minhyung sudah membuat kebisingan bersama putrinya, mereka bangun terlalu pagi lalu langsung saling menembaki. Kebisingan semakin berlanjut ketika Minhyung curang, mengelabui putrinya sendiri.

Pusing sekali kepala Donghyuck seperti akan pecah tapi daripada seperti itu sudut hatinya terlalu bahagia.

”Kau bilang apa Aera, Ayahmu ini yang paling baik?” dia menyombongkan diri di depan keluarganya tapi apa yang dikatakan tidak sepenuhnya salah. Memang benar di kata 'baik' mencakup banyak hal dan Minhyung yakin dia memilikinya meskipun hanya sekitar 2% dari 10%.

”Kalian berdua berhentilah dan lekas makan camilan, atau jika tidak Mama akan membuangnya. Hanbyol mandilah habis ini kau akan pergi bersama Paman Jeno bukan, ingat berhati-hati keluar istana nanti?”

Minhyung mengerutkan alis bingung mendengar pernyataan Donghyuck, kenapa dia tidak tahu jika hari ini Jeno akan membawa Hanbyol pergi ke luar istana.

”Sebenarnya aku ingin Mama dan Aera ikut, Paman Jeno juga menawari kemarin tapi Mama tidak mau padahal lebih menyenangkan jika kita bisa pergi bersama." Suara Hanbyol pelan terdengar lugas dan dingin.

Apa-apaan!

Alpha itu berdiri berjalan ke arah Donghyuck, Hanbyol pergi  mandi tapi bocah itu terlihat sengaja menghindari Ayahnya. ”Apa maksudnya?”

Omega itu menelan ludah gugup, dia lupa mengabari Minhyung perihal ajakan Jeno terhadap mereka. ”Jeno kemarin mengajak kita pergi ke luar istana untuk melihat-lihat pawai, aku sudah mengijinkannya. Maafkan aku lupa memberitahumu dan membuat keputusan sendiri.” 

Minhyung secepat kilat memberikan sanggahan. ”Kau ibunya berhak memutuskan apapun jadi jangan minta maaf padaku,” Meskipun begitu Donghyuck paham jika Minhyung kecewa pada dirinya. ”Jika kau ingin pergi tidak papa, jujur saja untuk sekarang aku belum bisa membawa kalian keluar berjalan-jalan. Mereka terlalu mengenal diriku itu tidak baik untuk kalian, jika terjadi hal buruk aku akan selalu menyalahkan diri sendiri.”

Donghyuck tersenyum hambar jawaban Minhyung entah kenapa seolah-olah memberikan beban pada dirinya tidak terdengar tulus sama sekali.

”Minhyung, aku tidak bisa meninggalkan dirimu,” Entah itu sebagai kejujuran atau hanya memenuhi tanggung jawab belaka dia sama sekali tidak paham. ”Hanbyol saja.”

Dalam keheningan singkat, Jeno tiba-tiba datang dengan raut wajah pucat, Alpha itu berdiri di depan pintu lalu terdorong masuk.

”Paduka Raja maafkan aku tapi ini benar-benar di luar kendali,” belum sempat Minhyung bertanya apa yang sebenarnya terjadi wajahnya berubah kaku melihat Vampir dengan wajah sepucat isi buah apel menatapnya dingin.

”Berikan Donghyuck dan kedua anaknya  padaku.”


Nb ; pertumbuhan Aera sama Hanbyol mirip  anaknya Edward sama bella twilight.


Wohoo terimakasih  yang selalu vote komen walaupun ketikanku jelek banget

© Lilbuna

Mate 2 : EspererWhere stories live. Discover now