9

22 12 0
                                    

~HAPPY_READING~

*
*
*

Sejak hari dimana Axel dibawa ke perusahaan Gendra, banyak orang orang berpakaian rapi dengan setelan jas hitam berlalu lalang di rumah nya.

Bahkan untuk hanya sekedar pergi ke sekolah Axel sendiri diawasi oleh mereka.

Soal jeriko, katanya dia dikirim kembali ke luar negeri oleh Gendra.

"Ku bilang jangan ikuti aku! Ngerti gak sih?" Bentak Axel kepada seorang pria berpakaian biasa, dia merasa kesal karena kemanapun dia pergi selalu ada yang mengawasi.

Walau mereka mengawasi atau menjaga secara sembunyi sembunyi, tapi itu membuat Axel risih karena merasa tak memiliki privasi.

"Maaf nona! Kami hanya menjalankan perintah." Ucap pria itu dengan sopan.

"Aku bisa jaga diri, kalian gak tau aku hah?" Bentak nya lagi namun tak mendapat respon apapun dari pria itu.

Sekali lagi Axel menghembus kan nafas dengan kasar. "Jangan mengikuti ku dan Suruh rekan rekan mu untuk tak mengikuti ku lagi!" Titah Axel sambil berlalu pergi dengan kesal.

Dia merogoh saku jaketnya dan menelpon seseorang dengan kesal. Di berusaha menghubungi seseorang, namun tak satupun telponnya di angkat oleh orang di sebrang telepon.

"Sialan... Angkat dong!" Umpat nya
Dengan langkah kaki yang lebar, entah akan pergi kemana.

Dia berjalan tak tentu arah, langkah nya semakin cepat kala ia menyadari bahwa mereka terus mengikuti dirinya.

Langkah nya semakin cepat hingga dia mulai berlari di trotoar, orang orang memandang nya dengan heran namun Axel tak memperdulikan itu.

Dia terus berlari tanpa henti, sesekali ia menengok ke belakang untuk melihat apakah mereka masih mengejar atau tidak. Dan ternyata mereka masih saja mengejar.

"Berhenti! Nona tolong jangan seperti ini!" teriak salah seorang dari mereka.

"Berhenti mengejar ku!"

Kejar kejaran tak henti sampai disitu. Ketika Axel melihat suatu mall besar, dia berlari ke sana dengan cepat dan masuk kedalam kerumunan orang orang.

Di antara kerumunan itu Axel bersembunyi di balik tembok besar, dengan nafas yang memburu. dia mencoba mengatur nafas nya.

"Dimana dia?" Tanya salah seorang dari mereka.

"Ini terlalu luas, kita berpencar!" Perintah dari salah seorang pria, yang ditunjuk sebagai captain mereka.

"Baik" jawab mereka serempak.

Di persembunyian, Axel melihat mereka mulai menjauh dari tempat persembunyiannya dia mulai bernafas lega.

Tepat ketika Axel merasa aman, dia keluar dari persembunyiannya. Sial nya salah satu dari bodyguard nya melihat dirinya dan kejar kejaran pun kembali terjadi.

"Sudah ku bilang berhenti mengejar ku!" teriak Axel yang berhasil menyita perhatian publik.

Dia terus berlari kesana kemari untuk mengecoh bodyguard nya itu, Ketika dia tak melihat mereka lari nya mulai melambat.

Karena dia terus menengok ke belakang dia menabrak seseorang yang mengenakan kostum beruang.

Brughh

Dia jatuh menindih beruang itu, hingga brosur yang dipegang oleh beruang itu berhamburan kemana mana.

"Auhh" rintih Axel ketika merasakan kakinya membentur lantai dengan keras.

Dia bangun dari atas tubuh beruang itu dan buru buru minta maaf. "Ma-maaf aku gak sengaja" lirih Axel, dia membantu beruang itu berdiri dan memunguti brosur yang berserakan.

Aku Tak Sekuat ItuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora