11

11 4 0
                                    


~HAPPY_READING~

*
*
*

Dikala matahari tepat berada di kepala seorang gadis terbaring di tempat tidur nya dengan penuh rasa letih. Dia menutup matanya sesaat untuk menghilangkan rasa letih nya itu.

Senja pun hampir tiba tapi gadis itu tak kunjung membuka matanya, se-letih itu hingga ia berharap tak ada seorang pun yang akan membangun kan dirinya.

Namun itu hanya angan angan, karena keadaan tak akan membiarkan dirinya menikmati kesunyian ini begitu saja.

Kebisingan di lantai dasar yang awalnya tak begitu terdengar di telinga Axel, namun kini suara suara itu menggema di rumah yang begitu luas dan megah.

Suara yang paling di benci oleh Axel, ini adalah suara pertengkaran dari orang tua nya.

"Haaaahh" Axel menghembuskan nafas dengan berat.

Gadis itu bangkit dari tempat tidur nya lalu berjalan menuju pintu dengan lunglai dan lesu.

Namun ketika dia mendengar kebisingan itu semakin memilukan, dia berlari ke lantai dasar.

Dan ketika dia menuruni anak tangga suara itu semakin terdengar nyaring di telinganya, ia menoleh ke arah sumber suara dan betapa terkejutnya Axel ketika melihat pemandangan yang membuat nya seketika naik darah.

Dia melihat pertengkaran antara papa dan mama nya yang begitu hebat hingga menggunakan fisik, barang yang ada di sekitar mereka pun telah hancur lebur.

"SEANDAINYA AKU GAK PERNAH KETEMU KAMU, MUNGKIN SEMUANYA AKAN BAIK BAIK SAJA" Teriak Gendra menggelegar di tengah ruangan itu.

"MAMAAA" pekik Axel dengan penuh rasa terkejut ketika melihat mama nya yang terluka akibat kelakuan pria itu.

"PAPA STOP, PA!" teriak Axel menghalangi Gendra ketika pria itu ingin menghajar kembali sang mama.

"KAMU MINGGIR" teriak Gendra sembari mencoba menyingkirkan Axel dari hadapannya

"GAK BOLEH! PAPA GAK BOLEH NYAKITIN MAMA LAGI"

dengan sekuat tenaga Axel mendorong tubuh kekar Gendra, hingga pria itu mundur.

"ALETHA KALI INI PAPA GAK MAU NGASARIN KAMU, JADI SEBAIKNYA KAMU MINGGIR SEKARANG JUGA!" Perintah Gendra dengan penuh penekanan pada setiap kalimat yang terucap.

Tangan Gendra terkepal kuat penuh amarah, Mata merah nya menatap Axel dengan nyalang.

"Papa udah kasar sama mama, itu artinya papa juga udah nyakitin aku" ucap Axel dengan dingin.

Mereka berdua saling menatap satu sama lain tanpa seorang pun dari mereka yang ingin mengalah.

"SEKALI LAGI KUPERINGATKAN, MINGGIR ALETHA!"

"GA AKAN"

PLAAK .....

Satu tamparan keras mendarat begitu saja diwajah Axel hingga membuat wajah nya menoleh ke samping.

Tak berhenti di situ, pria itu juga menggunakan tinjunya pada Axel. pukulan demi pukulan mendarat sempurna di tubuh mungil Axel.

Aku Tak Sekuat ItuNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ