Bab 27

56.2K 434 33
                                    

Hi! Aku kembali lagi hehe

Sebelum baca cerita ini, follow akun wattpad aku ya Writesagitarius dan akun karya karsa aku ya @writesagitarius atau bisa klik link di bio aku!

VOTE BAB INI SEBELUM BACA!!

Gimana sejauh ini sama ceritaku? Kalian ngerasain apa? Coba dong tulis dikolom komen tanggapan kalian hehe

Happy reading🫶🩶

Orang itu pram, merasa geram ketika anita di caci sebagai 'wanita murahan' oleh suaminya sendiri. Merasa tindakan arsen keterlaluan, dengan cepat pram bangkit dan membogem wajah arsen hingga pria itu tersungkur jatuh. Amel menjerit kaget, menutup mulutnya dan tak butuh waktu lama dia lari menghampiri arsen.

"Pak arsen gapapa pak?" Amel memapah tubuh kekar arsen, membantunya untuk bangun, bibir arsen mengeluarkan darah dengan cepat arsen menyeka dengan sebelah tangannya. Sedangkan anita masih saja menangis tersedu-sedu.

Arsen berdiri tegak dan tersenyum remeh pada pram "gak mau nonjok gue lagi?" Pram mengepalkan tangannya, sekuat yang dia bisa agar tak melampiaskan emosinya saat ini pada arsen.

"Suka lo sama bini gue?" Netra arsen menatap dan sesekali melirik anita yang kini tangisannya mulai mereda. Arsen bergeser "Dan kamu anita, kelakuan kamu gak mirip dari seorang jalang. Oh atau mungkin selama aku gak dirumah kamu enak-enakan selingkuh iya?"

"CUKUP MAS CUKUP" Dengan suara bergetar menahan tangis, anita menatap arsen dengan tatapan terluka. Hati anita terasa panas, tidak menyangka kalimat itu keluar dari mulut suaminya.

"AKU SELAMA INI NUNGGUIN KAMU KAYAK ORANG BODOH DIRUMAH, AKU GAK TAU KAMU NGAPAIN DAN SAMA SIAPA? DAN KAMU TIBA-TIBA NUDUH AKU SELINGKUH! HEBAT BANGET KAMU MAS"

Dada anita naik turun menahan emosi yang mulai bergejolak. Arsen juga merasa dongkol pada anita "Jelas-jelas tadi aku ngeliat kamu pelukan sama pria ini, masih mau ngelak kamu? Dan kalau kamu tanya aku gada kabar, aku kerja anita kerja! Itu semua untuk kamu. Tapi apa balasannya, bahkan kamu saja tidak bisa hamil dasar istri cacat"

"Anjing!" Arsen terkena bogeman hingga badannya sedikit terlempar mengenai meja cafe, amel menjerit dan pengunjung kafe pun kaget. Pram memdekati arsen dan mencengkram kerah baju arsen dan kemudian memberikan tinjunya kembali pada wajah arsen.

"UDAH PRAM UDAH" Anita menjerit dan mencoba mendekati keduanya dan berusaha melerai mereka berdua. Namun, hasilnya nihil dengan membabi buta pram menghabisi arsen. Anita menangis histeris dan masih mencoba melerai mereka. Bahkan tak ada satu orang pun dari pengunjung cafe mencoba meleraikan tindakan pram. Suasana cafe menjadi keos dan menegangkan

"Udah pram, kasian mas arsen" pram mendengar nada ketidakputusasaan dari anita, kini dia mencoba menjauhkan tubuhnya dari arsen, kini arsen sukses babak belur serta hidung dan bibirnya banyak mengeluarkan darah segar.

Anita mencoba mendekati arsen. Tetapi, arsen benar-benar menepis tangan anita yang hendak memegang wajahnya yang tengah babak belur. Anita terhuyung kebelakang namun pram dengan gesit menangkap tubuh anita, dengan sempoyongan arsen mencoba bangkit dan ingin meninggalkan cafe tersebut.

Melihat arsen yang kesusahan untuk bangun amel berinisiatif membantunya "Ayo pak bangun pelan-pelan, saya bantu"

Amel memapah arsen ketika berjalan, dengan langkah tertatih arsen tanpa memperdulikan anita berjalan keluar dari cafe dibantu oleh amel. Hingga ketika keduanya berhenti di depan mobil arsen, amel mencoba mencari kunci disaku pakaian arsen untuk membuka pintu mobil.

Bip...bipp...

Pintu mobil arsen terbuka dan amel dengan telaten memapah tubuh besar dan kekar itu untuk duduk di kursi penumpang, setelah memastikan arsen duduk dengan nyaman, amel berlari kecil kearah kursi pengemudi dan tak butuh waktu lama meninggalkan area parkir cafe tersebut.

Lain hal dengan anita, yang menatap kepergian arsen dengan nanar. Anita melihat kesekitar dan yang dia jumpai adalah tatapan orang-orang yang sedang menatap kejadian baru saja terjadi. Beberapa orang pun terlihat seperti merendahkan anita. Kepala anita lantas menunduk dan pundaknya bergetar.

Mengetahui suasana dan kondisi cafe yang menjadi berantakan, pram melawan egonya untuk meminta maaf pada pengunjung cafe. Bahkan pram berniat membayar ganti rugi atad kerusakan cafe atas kelakuan perbuatannya.

Pram memegang pundak anita dan membantunya berjakan keluar cafe. Hingga mereka berdua sudah duduk di mobil pun, anita masih saja menangis. Pram menghela nafas dan mencoba menenangkan anita.

"Kamu jahat" Anita berucap lirih.

"Arsen pantes dapetin itu nit" anita meresponnya dengan menggeleng.

"Aku anter kamu pulang ya?" Tanya arsen. Namun, lagi-lagi anita menggeleng sebagai jawaban.

Pram mengelus punggung anita dan mencoba untuk berdiam sejenak, membiarkan wanita itu mengeluarkan semua tangisan dan sakit hatinya.

Segini dulu ya!
Semoga kalian suka hehe🤍

Oh iya guys aku mau meluncurkan cerita baruu lohhh ahaha

Aku spill sampul ceritanya dulu ya ahaha!! Bulan depan aku bakal launching cerita baru, jadi stay tune di wattpad aku ya😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku spill sampul ceritanya dulu ya ahaha!! Bulan depan aku bakal launching cerita baru, jadi stay tune di wattpad aku ya😘

Byeeeeeee........

Sexy Dosen. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang