Bab 29

41.9K 269 25
                                    

Masa banyak yang reply komen pada gak ngeh aku perpanjang bab 28 sih😭👍

BACA BAIK-BAIK BAB 28!!!

Sejauh ini kalian sama ceritaku feelnya boring gak sih? Atau gimana menurut kalian feelnya pas baca ceritaku?

Jangan lupa sebelum baca klik Writesagitarius follow akun wattpad aku dulu ya hehe🫣
Kalau mau baca mature pov bergambar bisa di karya karsa, tinggal klik link di bio aku ya!!!

JANGAN LUPA KLIK VOTE SEBELUM BACA!

Happy Reading🫢🫢🫢👍

Arsen melajukan mobilnya dengan emosi yang tak dapat di bendung, gejolak amarahnya mengumpul dan ingin dia ledakan. Dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan arsen melajukan mobilnya, bahkan arsen hampir saja menabrak sepeda motor yang berada di depannya.

"The heaven" tertulis besar didepan sebuah gedung yang tak lain gedung itu adalah sebuah club malam terbesar. Pelarian arsen untuk meledakkan emosinya selalu di sini, tak peduli dengan gelar dosen terpandang dikampusnya ketika arsen menginjakkan kaki di club malam ini.

Arsen menghentikan mobilnya tepat di depan club tersebut dan melemparkan kunci mobil pada guide, arsen lantas masuk kedalam club dan berjalan menuju bar. Disana ada bara yang menjadi bartender, bara sendiri memang mengetahui tabiat arsen jikalau keadaan dirinya kacau akan kemari dan meminum minuman alkohol apapun hingga dirinya mabuk.

"Whiskey bar" Arsen mendudukan bokongnya pada kursi bar dan meminta
bara untuk menyiapkan minumannya.

"Gila lu sekalinya dateng pesen whiskey, ada masalah apa lu kali ini" Bara yang familiar dengan suara arsen pun lantas mendekati arsen, masalah apa kali ini hingga membawanya kesini.

"Bini" jawaban arsen sangat singkat dan to the point.

"Kenapa bini lu dah? Apa jangan-jangan lu main-main lagi sama cewek tanpa bini lu tau?" Tangan bara pun bekerja dengan cekatan menyiapkan minuman yang dipesan oleh arsen dan menyerahkannya pada pria itu

"Kali ini gue kayaknya suka sama nih cewek" setelah berujar arsen meneguk whiskey yang telah tersaji di depannya. Arsen meneguknya sedikit demi sedikit hingga tersisa setengah gelas.

Mendengar penuturan arsen, bara merasa amazed dan menggelengkan kepalanya. "Wushhh gila gila"

Arsen terus saja meneguk minumannya, tak peduli efek yang dia rasakan ketika meneguk whiskey hingga tandas. Melihat gelasnya kosong, dirinya meminta bara untuk mengisi ulang gelasnya.

4 gelas whiskey habis diteguk oleh arsen, melihat arsen yang mulai teler. Bara menghentikan menuang whiskey kedalam gelas arsen. Menyadari hal itu arsen mengangkat gelasnya meminta bara segera mengisinya "Kata gue udah lo minum, gak liat lo udah mabok begitu"

Arsen menangkupkan kepalanya, merasakan rasa pusing menghantam kepalanya. Bara berlalu dari hadapan arsen dan melayani pelanggan yang lain

Menegakkan tubuhnya arsen menatap sekelilingnya, kondisi club malam hari ini bisa dibilang cukup ramai. Arsen beranjak dari tempat duduknya dan berjalan sempoyongan keluar dari club tersebut. Bara yang menyadari arsen beranjak segera menghampiri arsen. "Mau kemana lo"

"Pulang" Kalimat singkat itu terucap seiring arsen berlalu dari meja bar tersebut tanpa menghiraukan keadaan bara.

Arsen berjalan keluar dari club, menghampiri guide dan meminta guide tersebut mengantarkannya pulang kerumah yang ditempati dirinya dan anita.
Disepanjang perjalanan pria itu meracau tak jelas, tak lama kemudian arsen pun yang duduk di kursi penumpang tumbang.

Mobil berhenti tepat di depan rumah, butuh waktu 40 menit perjalanan dari club menuju rumah. Membuka pintu penumpang, guide itu membopong tubuh arsen masuk kedalam rumah. Mengetuk rumah tersebut dan tampak anita masih dengan wajah sembabnya menatap arsen yang sudah dalam keadaan mabuk. Tatapan anita makin sendu menatap suaminya pulang dalam keadaan berantakan

"Mas arsen kamu kenapa?" Anita mencoba menjangkau arsen. Namun, yang anita dapat adalah tepisan kasar dari suaminya itu.

Arsen meminta guide untuk mengantarkannya ke kamar, lantas anita pun tak tinggal diam mengikuti mereka menuju kamar yang biasa mereka tiduri berdua. Guide itu mendudukan arsen di tepi ranjang, selanjutnya berpamitan pergi dari situ.

"Mas" Anita mencoba memanggil arsen. Tetapi keadaan arsen yang mabuk lantas membuat anita merasa karena ini akibat dari prrbuatan dirinya.

"Ganti baju dulu ya mas, bau alkohol" Anita mendekat pada arsen, tangannya ingin menggapai kancing kemeja arsen. Namun kali ini, arsen mendorongnya dengan sisa tenaga yang arsen punya, membuat anjta terhuyung kebelakang.

Anita masih mencoba untuk membuka kemeja arsen dan menggantinya dengan kaos yang bersih. "DIEM JALANG"

Deg

Hati anita mencelos, apa tadi yang baru saja diucapkan oleh suaminya? Mengatai dirinya seorang jalang. Anita sempat mematung, ada perasaan sakit dihatinya ketika suaminya mengatakan dirinya jalang.

Tes....

Air mata anita kembali luruh, membasahi kedua pipinya. Tangan wanita itu mencoba menutup mulutnya bertujuan meredam suara tangisannya. Tetapi arsen tampak tidak peduli, arsen merebahkan dirinya dikasur dan memunggungi anita yang sedang menangis.

Anita keluar dari kamar, berlari kearah ruang kerjanya dan menangis meraung-raung disana sembari memukul kencang dadanya. Sakit sekali batinnya.

"Mas arsen gak mungkin bilang kayak gitu ke aku, aku istrinya. Mas aku bersumpah gak pernah selingkuh dibelakang kamu masss"

Anita menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba mengenyahkan perkataan arsen tadi. Aku jalang? Jalang?

"Sakit mas hati aku sakittt"


Udah mulai sadar gak sih? Kalo sih arsen ini redflag??

See u next part ya!! Bye bye

Sexy Dosen. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang