25

6 1 1
                                    

Main Story
Bab: 25
[Brosur & Ritual Kupu-kupu]
Puk

Kesadaran Esther kembali tersadar ketika Oliver menepuk pundaknya dengan sedikit keras, "Apa yang kau pikirkan? Sedari tadi kau bergumam sesuatu dan terlihat mengkhayal." Ujar Oliver.

Yusta mengangguk, "Kata Oliver, ketika pertama kali melihat buku Tianwen, kau seperti dihipnotis. Apa kau baik-baik saja?" Tanya Yusta.

Mereka bertiga sudah berada di luar pelelangan.

"Ah, maafkan aku. Aku tadi-

"Ini rahasia diantara kita berdua."

Esther menghentikan kalimatnya ketika suara pria itu lagi.

"Kini, aku melihatmu dari jauh, huh~ seandainya aku bisa bebas dari belenggu ini, maka aku akan menghadiahkanmu sebuah rahasia dan elemen magis untukmu." Pinta pria tersebut.

"Ada apa Ther, kau melamun lagi!" Tegas Yusta karena berasa diabaikan.

"Tidak, aku hanya merasa lelah." Bohong Esther.

"Hm, bagaimana kalau sewakan sebuah penginapan mewah untuk kalian berdua?" Tawar Oliver.

Si Duo mengangguk iya dan berjalan menuju ke penginapan mewah yang dimaksud oleh Oliver.

Tanpa mereka sadari, Yanagi menatap mereka bertiga dari arah kejauhan, "Kau telah kembali lagi, Delkira." Gumam Yanagi

.....

....

...

..

.

Keesokan harinya, Si Duo berjalan-jalan disekitaran kompleks penginapan mewah itu, Yusta begitu terperangah dengan lingkungan sekitar.

Tidak jarang juga, Si Duo menemui banyak hal disekitar kompleks tersebut.

Seperti adab dan sopan santun orang-orang di sekitar serta orang-orangnya yang terdidik dalam hal beretika.

Si Duo berjalan-jalan di pinggiran jalan yang mulai ramai karena adanya pedagang keliling, sampai mereka menemukan sebuah kertas brosur yang bertuliskan, 'Wushu Championship' atau 'Kejuaraan Wushu' singkatnya seperti sebuah turnamen beladiri.

Yusta melirik Esther yang rupanya Esther sendiri begitu tertarik mengikuti turnamen tersebut.

Sampai Yusta baca sampai habis, ia pun begitu tertarik juga karena ada hadiah uang tunai sebesar 125 juta yuan.

Namun, Yusta tersadar jika dirinya tidak bisa melalukan teknik seni beladiri, hanya Esther yang bisa melakukannya.

Yusta menarik-menarik lengan baju Esther agar mengikuti turnamen itu, "Ther, hadiah uang tunai!" Ucapnya.

Esther sendiri tidak yakin bahwa ia bisa menang, namun karena dirinya ikut turnamen bukan karena hadiah seperti alasan Yusta, melainkan untuk mengetes kekuatannya saja.

Puk
Esther menoleh untuk mengetahui siapa yang menepuk pundaknya, rupanya Ghatama dan Gachama dibelakang Si Duo.

"Hmm, bukankah kalian 2 alkemis di acara opera?" Tanya Yusta.

"Benar, kami adalah 2 alkemis yang kalian beli di stan ramuan kami." Jawab Gachama.

"Apa yang kalian lakukan disini?"

"Tentu saja jalan-jalan santai."

"Hm? Apa kalian baca itu?" Tanya Gatama sambil mengambil brosur yang dipegang Esther, "Ahh, turnamen wushu." Ucapnya.

Gachama ikut melihat brosur itu dan ikut tertarik juga.

"Memangnya kalian berdua seorang kultivator?" Tanya Yusta yang penasaran.

The Tales Of Journey EsthersWhere stories live. Discover now