TUJUH

360 23 0
                                    

Besoknya disekolah, Yamada tampak menopang dagu di atas meja. Pemuda itu sama sekali tidak menyimak setiap pelajaran yang berlangsung. Sama seperti sekarang. Pemuda disebelahnya justru berbalik seratus delapan puluh derajat darinya.

Yuto, malah sangat rajin dan selalu mendapatkan nilai yang bagus di antara murid yang lainnya dikelas. Yamada hanya bisa menghela napas.

"Jaa, sampai di sini dulu pelajaran hari ini. Selamat siang minna!" Manami sensei baru saja menyelesaikan pelajaran terakhir, dan dia pun keluar dari kelas karena jam istirahat siang sudah tiba.

"Yama-chan,"

"Ne?" Yamada sudah berdiri dan menatap Yuto. "Kemana?" tanya Yuto. "Aku lapar," Yamada tampak menimbang-nimbang dalam benaknya. Yuto juga bangkit. "Jaa, ayo kita ke kantin,"

"Nakajima-kun!"

Yuto menoleh. "Chia-chan? doushite?"

"Bolehkah aku ikut denganmu?"

"Haa?" Yamada berseru heran. Yuto malah mengangguk. "Tentu saja Chia-chan. Iku," ajaknya. Chiaki dengan sigap berdiri dan mengekor di belakang Yuto. Sedangkan Yamada justru di belakang Chiaki.

Pandangan Yamada mendadak teralihkan pada salah satu kursi yang baru saja dilewatinya. Dikursi itu ada seorang gadis yang tampak sibuk sendiri. Yamada kembali mundur dan menatap gadis itu. Yuto dan Chiaki justru sudah keluar dari kelas.

"Anosaa Matsuchi-san,"

Gadis didepannya mendongak-Matsuchi Erika. "Yamada-kun? Ada apa?" tanyanya. "Eto, nande kore?" Yamada menunjuk benda berwarna merah diatas meja Matsuchi.

"Ini gelangku." Matsuchi mengacungkan gelang merahnya itu. "aku sedang memasang pasangannya. Tadi terlepas," lanjutnya. Tampak gelang itu ada dua bagian, lalu Matsuchi sedang berusaha menyatukan kedua bagian. Disalah satu sisi gelang tertera huruf 'EM'. Jika dilepas, satu bagian dengan huruf 'E' dan bagian lainnya huruf 'M'.

"Kapan kau membeli gelang ini?"

Matsuchi tampak berpikir. "Sudah lama. Aku membeli gelang ini sewaktu aku SMP. Sudah lama bukan?" ujarnya. Yamada mengangguk. "aku suka sekali dengan gelang ini. Karena bentuknya yang berbeda. Sekarang tidak ada yang menjual gelang seperti ini. Ah apakah kau tahu bahwa gelang ini sangat unik?"

Alis Yamada terangkat. "Unik?"

Matsuchi mengangguk antusias. "Ya. gelang ini hanya dibuat jika kau memesannya. Karena gelang ini merupakan gelang inisial," Matsuchi menunjukkan inisial namanya digelang itu, 'EM'-Erika Matsuchi. "Gelang ini ada dua bagian. Bisa dilepas, dan dipasang kembali. Meskipun begitu, jika kau memasangkan salah satu bagian gelang ini dengan gelang lain, maka tidak akan bisa."

Yamada mengernyit. "Tidak bisa? Bukankah sama saja? Gelang bukan?"

"Ya memang gelang yang sama, tapi hanya bentuk luarnya. Dari sistem pemasangannya berbeda. Karena tiap gelang inisial ini dibuat, selalu berpasangan dengan pasangannya. Jika satu bagian ini kupasangkan dengan bagian gelang yang lain, tidak bisa. Dari awal pembuatan, mereka memang sudah satu dipasangkan!" Matsuchi kemudian mengambil sesuatu dari dalam tasnya.

Gelang yang sama. Tetapi, berbeda inisial.

"Akan aku buktikan," gadis itu melepas salah satu bagian gelang inisial yang bukan namanya, ia juga melepas salah satu bagian gelang inisial namanya. Lalu menyatukan keduanya.

Ternyata memang tidak bisa. Justru malah beradu, dan tidak saling terpasang.

"Ah, benar." Yamada merasa kagum melihat gelang itu. Memang benar, gelang itu unik. "Jika salah satu bagiannya hilang, yaa mau bagaimana lagi. Tidak akan ada bagian lainnya untuk bisa disatukan," ujar Matsuchi lagi. "Dan, disini pasti ada nama lengkapmu," gadis itu memperlihatkan gelangnya yang sudah disatukan. Dibalik gelang itu tertera namanya. Yamada meraih gelang itu dan memperhatikan dengan saksama. Kemudian ia melepaskan salah satu bagian gelangnya. Gelang dengan inisial 'E' dibaliknya ada nama lengkap gadis itu. dan bagian 'M' tidak.

DETECTIVE YAMADA: SI PEMBURU CHIPWhere stories live. Discover now