Prolog

26 12 0
                                    

<————««»»————>

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

<————««»»————>

Langit biru yang kini berubah menjadi senja, awan putih dengan perpaduan warna jingga serta hembusan angin menandakan bahwa Kini Sudah sore. namun sepasang kekasih Itu...ah tidak itu hanya pemikiran Daren sepihak, karena nyatanya Mereka hanya Berteman.

Mereka berdua sibuk berlari ke sana dan kesini sambil tertawa riang. Senyuman Daren yang tak pernah luntur saat bertemu dengan gadis yang kini sedang tertawa bersamanya.

ya..gadis itu bernama Dinar, seorang gadis yang spesial bagi Daren karena Rasa cinta yang masih terus ada di lubuk Hatinya. Dinar merasa terhibur ketika ia berada di sisi Daren, entahlah ia menganggap perasaan ini sebagai seorang Teman jadi wajar baginya jika ia merasa nyaman.

 Dinar merasa terhibur ketika ia berada di sisi Daren, entahlah ia menganggap perasaan ini sebagai seorang Teman jadi wajar baginya jika ia merasa nyaman

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"udah dulu gue capek, duduk di sini dulu" ujar Daren yang sudah duduk di rerumputan hijau itu sambil menepuk-nepuk di sisi sampingnya.

Dinar masih diam berdiri sambil menatap Daren yang kini Daren juga menatap wajahnya. lalu, Dinar menoleh ke arah rerumputan dan menoleh kanan kiri seperti mencari sesuatu di rerumputan itu.

"kalo nyari duit bukan di sini" ujar Daren dengan santai

"ishh bukan, di sini nggak ada ular kan ya?" tanya Dinar masih dengan posisi yang sama

"nggak ada, adanya megalodon" jawab Daren dengan candaan

"Ishh serius bego, gue gak duduk-duduk yang ada" jawab Dinar kesal, tak lupa dengan memberi tabokan di lengan Daren. ini salah satu sebabnya Daren menyukai Dinar, karena baginya Dinar itu lucu...ah tidak bukan hanya saat ini bahkan hari-hari biasa tetap lucu..dan..cantik selalu cantik.

Daren terkekeh "nggak ada, udah sini duduk. lagian kalo ada ular juga gue gak bakal ajak lo ke sini" .

setelah Daren mengucapkan itu, Dinar langsung menurut.

"gue mau tanya, lo emang gak capek suka sama gue terus? eh tapi gue gak ngelarang sih lo atau siapapun buat suka sama gue. cuma...gue heran aja gitu, kok lo gak capek buat ngejar gue?" tanya Dinar dengan memasang mimik wajah penasaran.

"gak capek, dan nggak akan pernah capek. gue nggak akan berhenti...kecuali-" ujar Daren menggantung ucapannya.

"kecuali?"

"kecuali kalo lo udah ada pasangan, baru gue berhenti"

"jadi, tolong izinin gue ya buat nggak berhenti ngejar lo sebelum lo sendiri atau gue punya pasangan. oke?" tanya Daren sambil menatap dalam wajah Dinar. Dinar menjadi kikuk sendiri.

"emm...tapi kan banyak yang lebih cantik dari gue, lebih pinter, lebih bertalenta. kok tetep maunya sama gue?"

"tapi orang itu bukan lo, Mau dia secantik atau sepintar apapun...intinya dia bukan lo. menurut gue, lo udah pintar kok. lo pintar masak, jago public speaking, suka anak kecil, lo tuh lucu dan cantik..selalu cantik. intinya gue suka tentang apapun yang ada di diri lo Dinar" ujar daren masih dengan tatapan dalamnya pada Dinar.

Dinar yang mendengarkan setiap ucapakan yang Daren lontarkan kepadanya itu membuat dia malu dan salting sendiri. setiap kalimat Daren itu berhasil membuat Dinar menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya karena malu.

"lo jangan lucu lucu dong" ujar Daren semakin menjahil.

"Diem lo"

༶•┈┈⛧┈♛♛┈⛧┈┈•༶

Gimana?? baper nggak sih kalo jadi Dinar?

btw jangan lupa untuk vote biar Aku jadi makin semangat okeyy untuk melanjutkan tiap Alur bab dari kisah Daren & Dinar ini ^^

aku minta maaf jika ada Typo dalam penulisan kalimatnya ya, Aku juga mau mengucapkan

aku minta maaf jika ada Typo dalam penulisan kalimatnya ya, Aku juga mau mengucapkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

yang sudah membaca karya ku ini, dan yang sudah bantu vote ^^

IG: din._fluffy
X / Twitter: berry_123

Daren & DinarWhere stories live. Discover now