05. A secreet

214 23 4
                                    

05

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

05. ένα μυστικό

"Kak Van? Kembali lagi?" tanya Car dengan suara berat.

"Iya, dan besok aku akan kembali ke dunia manusia lagi."

"Kak, Sebaiknya kakak jangan terlalu sering keluar masuk eísodos," sarannya. Karena akan terjadi kerusakan jika eísodos terus menerus di gunakan

Van terdiam, merenungi ucapan Carus sebentar, "Aku akan berhenti keluar masuk eísodos saat misiku selesai."

"Aku beri waktu tiga hari," ucap Car dengan tegas. Van cukup terkejut, namun dia tidak bisa membantah ucapan Car.

"Baiklah, aku pergi dulu," Van menepuk pundak Car, dan Car menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat kepada yang lebih tua.

Van pergi melewati para prajurit yang sedang berjaga di sekitar wilayah eísodos. Para prajurit itu membungkukkan badannya saat Van melewati mereka. Lalu Van keluar dari wilayah eísodos, dia maju beberapa langkah dari wilayah perbatasan.

Van berhenti dan berdiri tegap, lalu menatap sekeliling hutan gelap itu dengan tajam. Seketika bola mata Van mengeluarkan cahaya biru.

🔵🔵🔵


Xey dan Ly bersiap untuk makan malam, mereka baru saja selesai membersihkan badan setelah seharian bekerja. Xey dan Ly berada di dapur mereka yang kecil dan nyaman. Cahaya lembut dari lampu di atas lemari kayu kecil menerangi penglihatan mereka.

Aroma menggugah selera dari masakan yang sedang dia persiapkan mengisi udara, membuat perut Ly semakin lapar. Xey dengan cekatan bergerak di sekitar kompor, tangan kanannya memegang spatula sementara tangan kirinya yang kokoh beristirahat di atas pinggangnya.

"Hari ini aku rugi dua kali," gumamnya, di sela-sela kesibukannya.

Ly menyiapkan peralatan makannya serta mengambil meja kecil untuk meletakkan makanannya. Dia juga menyiapkan air putih untuk minum di atas meja kecil tersebut. Ly membersihkan mangkok, sendok, dan garpu dengan kain bersih, lalu dengan hati-hati meletakkan sendok dan garpu di atas meja kecil yang telah dia susun rapi.

Setiap langkah Xey yang terampil dalam membolak-balik tahu sutra yang dibalur tepung terasa seperti tarian, aromanya semakin menggoda selera makan Ly.

"Paman? Masih lama ya?" Ly mengelus-elus perutnya yang berbunyi dari tadi.

"Sebentar lagi, Ly, kau siapkan makanan yang sudah jadi di atas meja." Ly langsung menjalani perintah Xey, ia bangun dari duduknya dan meletakkan makanan yang sudah jadi di atas meja.

Shabu-shabu plus ramen, dan telur mata sapi, siap menjadi santapan. Setelah Xey selesai memasak dengan cermat, dia meletakkan tahu sutra yang sudah matang di piring kecil, lalu menghiasnya dengan saus yang terasa begitu lezat.

The World Of AlcyoneusWhere stories live. Discover now