Awalnya

13 1 0
                                    

---------------

Pesawat milik korea tiba di bandara Incheon,Kota Seoul,Korea Selatan.Pesawat tersebut datang jauh dari Amerika serikat tepatnya di Los Angeles.Suasana ramai penuh dengan penumpang pesawat yang hendak berlibur ke ibu kota Korea Selatan tersebut.Salah satu penumpang tersebut seorang bocah tampan dan sang ibu yang cantik.

"Akhirnya nginjek ubin" ucap Bocah itu girang menginjak ubin,setelah sekian lamanya ia duduk di pesawat.Badannya serasa mati rasa.

"Pasti capek yaa duduk 13 jam,maaf ya karena bunda Jheo harus pindah ke Seoul" Sang bunda tampak khawatir akan anaknya yang bru pertama kalinya datang ke Seoul,Korea Selatan.

"Asal bunda senang,Jheo juga senang" anak itu kembali berucap dengan menampakkan deretan gigi putihnya,sambil mendangak melihat sang bunda.

"Bunda akan selalu senang,kita ambil bagasi dulu yuk,emangnya Jheo mau pake baju itu terus" ucap ibunya sambil meraih tangan sang buah hati menuju tempat pengambilan bagasi.

"Risih" ringisnya menaikkan satu alisnya,sambil memegang baju biru lengan panjangnya.

Tempat pengambilan Bagasi ramai,apalah daya Jheo si bocah sangat tidak suka keramaian.Ia hanya bisa menggenggam kuat tangan sang ibu,tak ada kata terpisah saat itu,Kepalanya kadang bisa pusing karena keramaian,beruntung ia sedang kondisi baik saat itu.

"Misi ya nak" ucap pria tinggi disebelahnya pasti pria itu dari eropa,rambutnya blonde tak lupa matanya berwarna hazel sangat tampan,dibelakangnya juga terlihat anak perempuan mirip dengannya,mungkin itu yang ada dipikiran Jheo saat itu.Jheo hanya menggangguk lalu bergeser kearah lain yang lebih senggang.

"Udah,sekarang kita kedepan,nanti bakal dijemput sama temen bunda" Bundanya menggeret 2 koper besar milik mereka,tanpa rasa takut melangkah maju kedepan bandara Incheon.

"Cowo?" tukasnya sebelum sang ibu berkata lagi,Karina tahu anaknya cukup posesif dalam hal pertemanannya,ia jarang sekali memeliki teman pria.Wah kalau Jheo tahu pasti ia sudah di introgasi oleh Jheo saat itu juga.

"Cewek,namanya onty Giselle" sang ibunya mencubit pipi buah hatinya,walau tirus.Karina berjalan perlahan mengikuti ritme jalan sang anak,sambil memgeret koper yang cukup berat.

"Biar Jheo bantu" tawarnya mengulur tangan,Tak hanya posesif Jheo juga anak yang peka.

"Tidak bunda bisa kok,bawa yang ini saja ya" Bundanya menyerahkan totebagnya yang tak terlalu berat untuk Jheo bawa.

"Ohh..oke" Mereka sudah sampai di depan bandara menunggu kedatangan Giselle,teman ibu dari Jheo.

Mobil putih berhenti di depan mereka,Karina sudah tahu siapa yang datang.Sementara Jheo acuh terhadap mobil itu,ia malah lebih tertarik dengan wanita yang keluar.Perawakannya  tinggi cukup cantik,rambut panjang di cepol dan tubuh mencerminkan hour glass.

"Karinaaa,aduhhh aku kangen kamuu" wanita yang mereka tunggu akhirnya datang menggunakan piyama malam hitam pendek diatas lutut dan lengan panjang dari jaketnya,lalu ia segera memeluk temannya,melepas rindu.

"Eughh,sel gue sesek" Karina mendorong perlahan temannya dari pelukkan yang cukup erat tersebut.

"Sorry hehee,ehh halo Jheoo" wanita itu menyapa dengan ramah terhadap Jheo.Ia cukup ramah.

Apalah Jheo adalah anak introvert ia sering acuh terhadap orang baru,untung saja ia sudah belajar culture di Korea.Maklum saja culture di Korea dan Amerika jauh berbeda.Jheo sudah fasih dalam berbahasa Korea,tentu berkat ibunya yang mengajarkan berbahasa korea setiap hari,jadi ia cukup terbiasa dalam berbicara dalam bahasa korea sehari-hari.

"Hai,onty" ia membungkuk memberikan rasa hormat kepada orang yang lebih tua.Mata Giselle berbinar melihat Jheo yang tampan dan menggemaskan.

"Astagaaa kamu lebih lucu sekarang daripada yang bayi" puji wanita Giselle itu,sambil mengusap pucuk kepala anak manis tersebut,tak lupa ia memeluk bocah itu.

KembaliWhere stories live. Discover now