24. Bagaimana Kabarmu?

223 22 6
                                    

CERITA KARANGAN FIKSI KEENAN DAN ALETTA

- OUR CHOICES -

“Aletta?”

Demi Tuhan, Aletta mendadak mati kutu saat sadar siapa yang berdiri hanya terhalang sebuah meja di hadapannya. Ia menutup mulut, sambil menunjuk ke arah seorang laki-laki yang kemudian bangkit dari tempat duduk untuk menghampirinya.

“Huh? Kak Dipta?”

How come?” Pradipta melepas kacamata yang dikenakan, seketika pula tumpukan tugas mahasiswa di mejanya terabaikan. Ia masih tidak percaya bisa bertemu Aletta, begitu juga sebaliknya. “God, beneran Aletta?”

“Gimana kabar kamu, Ta? Aku nggak tahu kamu ada di sini?” Pradipta mempersilahkan Aletta duduk di jajaran sofa di pojok ruangan tersebut.

“Aku nggak kalah kaget loh ini. Siapa sangka asisten dosen baru yang dibilang Prof Gerald itu ternyata Kak Dipta?” Aletta tertawa. “Aku kabar baik. Jadi maba lagi nih aku.”

Good for you! Desain interior lanjutan?” Pradipta menyebutkan satu modul untuk mengkonfirmasi maksud kedatangan Aletta ke ruangannya.

“Desain interior lanjutan,” jawab Aletta mengiakan.

“Berarti ke sini mau kumpulin tugas, kan? Bisa langsung kasih aku aja.”

Ajaibnya, tidak ada kata canggung di antara mereka padahal sudah lama tidak bertemu. Keduanya berlaku seperti kerabat jauh yang tanpa sengaja berpapasan di jalan, kemudian saling sapa dengan antusias.

Rasanya akan terjadi obrolan panjang hari ini.

Pradipta memulai topik cerita bagaimana dia bisa berada di sini. Singkatnya setelah lulus sarjana di Bandung, ia lantas melanjutkan pendidikan masternya, lalu bekerja di salah satu perusahaan konsultan desain di Singapura sambil merangkap sebagai asisten dosen.

“Aku lulus di sini tahun kemarin, dan kebetulan Prof Gerald lagi cari asisten sementara untuk semester baru. Ya udah, hitung-hitung mengisi waktu luang sekaligus tambahan uang jajan. Toh, kesibukan di kampus nggak setiap hari banget.”

“Dan nggak nyangka, bisa random banget kita ketemunya di sini. Nggak ada janjian bahkan tahu kabar masing-masing sama sekali. Udah lima tahun, ya Kak?”

Selaras dengan pertemuan mereka, obrolan keduanya terus mengalir. Dari mulai menanyakan kabar kehidupan sekarang, kabar teman-teman di Indonesia, juga sedikit bahasan tentang Willo yang diketahui sempat bekerja satu kantor dengan Pradipta di sini.

“Aku tahu Kak Willo ada di sini, tapi nggak tahu kalau bareng Kak Dipta juga,” ujar Aletta. “Dunia emang sempit banget. Ketemunya orang-orang yang sama lagi dan lagi.”

“Willo sebentar lagi nikah.”

“Masa iya?”

Pradipta mengangguk. “Dia bilang beberapa waktu lalu untuk minta aku ambil ancang-ancang cuti. Mungkin nanti kabarnya akan sampai ke kamu juga, Ta. Dia sempat kabarin tentang kamu waktu acara nikahnya siapa deh, temen kamu itu. Quinta?”

“Iya, Quinta. Waktu itu juga Kak Willo sempat bahas acara pernikahan di Makassar, tapi nggak ngeh akunya,” ucap Aletta. “Kalau berangkat dadakan dari sini, nanti bisa bareng-bareng aja ke sana, Kak.”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 30, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Our ChoicesWhere stories live. Discover now