Balada Menolak Monyet dan Siren

10 3 0
                                    

Menolak Ajakan Monyet dan Siren

Untuk menolak ajakan kawanan monyet, aku harus berkali-kali menunjukan isyarat penolakan pada mereka. Hewan satu itu benar-benar pintar, setelah melihat gerakan Bahasa isyaratku monyet-monyet di lembah langsung terlihat kecewa.

Bahu para monyet jadi melemas dan jadi terlihat lesu, bahkan ringkihan mereka juga mereda tidak seribut saat pertama kali mereka 'menyambutku'. Namun, meski reaksi para monyet itu kecewa, mereka tetap menunjukanku arah yang sama seperti awalnya dan pergi begitu saja.

Aku ikuti saja ke mana kawanan monyet lembah itu pergi dengan berjalan santai. Ternyata yang mereka ingin tunjukkan padaku adalah wilayah di sisi lain lembah itu. Di sana banyak semak dan pohon yang berbuah aneka ragam. Terlihat beberapa monyet sedang menyantap buah yang ada di tempat itu.

Melihat para monyet menyantap buah-buah di sana tanpa pikir panjang, pastinya buah di wilayah mereka semuanya aman di lidah kan? Apalagi ekspresi monyet yang sedang makan terlihat sangat menikmati, air dari dalam buah sampai menetes di tepi bibir monyet-monyet di lembah. Aku jadi tergiur.

Bentuk buah-buahan di wilayah itu sangat beraneka dengan bentuk-bentuk yang tidak biasa. Ada buah yang berwarna biru dengan bentuk kendi dengan sedikit pola garis-garis acak berwarna kuning.

Di sana juga ada buah berbentuk lingkaran pipih dengan warna gradasi Pelangi abstak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di sana juga ada buah berbentuk lingkaran pipih dengan warna gradasi Pelangi abstak. Ada juga buah yang bentuknya mirip sekali dengan cangkir kecil tanpa gagang berwarna putih, tetapi bagian cekungan dalamnya berwarna biru.

Sebenarnya aku melihat beberapa buah lainnya tadi, tetapi yang bisa kuingat hanya tiga buah itu saja, karena buah-buahan itu yang kumakan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sebenarnya aku melihat beberapa buah lainnya tadi, tetapi yang bisa kuingat hanya tiga buah itu saja, karena buah-buahan itu yang kumakan. Melihat monyet-monyet di lembah itu menyantap buah serupa aku jadi yakin kalau buah-buahan tadi pasti aman dikonsumsi.

Buah pipih berwarna pelangi rasanya manis bercampur asam, tetapi sangat berair dan mengugah dahaga. Sejujurnya aku memilih buah itu karena aku tergiur saat melihat seekor anak monyet memakan buah pelangi abstrak pipih itu, jadi aku mencicipnya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Untitle Plan BWhere stories live. Discover now