BAGIAN 5

126 11 4
                                    

Greget sendiri pengen langsung lompat konflik pertama, tapi kudu sabar 🤣 Oke, Happy reading!.

***

Aku mencintaimu dan selalu bersamamu, tapi dari jauh. Doaku, akan selalu menjadi temanmu”.

[HIDDEN LOVE]

***

Cuaca Yogyakarta belakangan ini  sedang tidak teratur. Malam ini terasa begitu dingin bagi Zoya dibanding kemarin malam. Saat ini mereka sedang berada di tengah lapangan dengan ditemani api unggun yang cukup besar diarea tengah.

Sesi sarasehan sudah digelar sejak dua jam yang lalu. Mungkin itu yang menyebabkan Zoya merasa kedinginan, pasalnya hanya dia yang tidak memakai jaket.

Pluk

Sebuah jaket warna army dengan bahan yang cukup tebal mendarat tepat diwajah Zoya. Gadis itu menggerang kesal kemudian menatap tajam si pelaku yang jelas sudah bisa Zoya tebak sebelumnya.

“Ck, kak Bayu!”

“Pake, gaya banget ngak mau bawa jaket, giginya sampe bunyi tu”

Zoya mengerutkan keningnya, ia pikir jaket yang ia pegang adalah milik Bayu, namun Bayu sendiri masih memakai jaketnya sendiri. Mustahil juga Bayu meminjamkan pakaian miliknya ke orang lain, meskipun sekedar jaket.

“Ini punya siapa?

“Tinggal make ribet banget” setelah mengatakan itu Bayu langsung meninggalkan Zoya yang masih kebingungan

Ditengah lapangan, Zoya melihat Zidan sedang memberikan beberapa arahan. Besok pagi, acara sudah berakhir dan setiap peserta akan kembali ke wilayah masing-masing.

Zidan selaku Koordinator Pusat Forsma memberikan beberapa amanat terkait tindak lanjut organisasi kedepan untuk masing-masing wilayah.

Zoya sengaja tidak masuk ke lapangan karena memang yang dilibatkan hanya ketua umum saja. Sampai pada akhirnya ketika Zoya hendak membuang bungkus yogurt yang sudah habis, Zidan meneriaki namanya.

“Zoya, bisa kemari?!” Serunya ditengah lapangan

Zoya mengangguk sambil mengangkat bungkus yogurt nya dan mengarahkan ke tempat sampah. Zidan yang faham maksudnya juga membalas anggukan yang sama. Tidak membutuhkan waktu lama, Zoya sudah berada diantara yang lainnya. Kedatangan Zoya nampak disambut hangat oleh seluruh ketua umun disana.

“Oke, Zoya udah ditengah-tengah kita. Bisa langsung kita sampaikan ya?”

Tanpa dikomando, seluruh ketua yang duduk melingkar disana kompak menjawab “Bisa Pak Korpus”

Meskipun heran, Zoya tetap menunggu dengan sabar.

“Oke, baik. Berdasarkan hasil musyawarah ketua umum. Zoya ditunjuk sebagai Sekretaris Jendral Koordinator Pusat. Bagimana? Apakah Zoya bersedia?”

Bayu yang mendengar kalimat Zidan malah tertawa, “Pak Korpus, nawarin Zoya jadi Sekjen berasa nawarin ngajak ke pelaminan”.

Jangan tanya bagaimana riuhnya forum ketika Bayu mengatakan kalimat tersebut. Beberapa diantaranya sudah menyoraki Zidan sambil bersiul. Zidan jadi salah tingkah dan berusaha menetralisir grogi dengan menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.

“Udah-udah, Tum Bayu ini. Seneng banget godain saya dari kemarin” Zidan berusaha mengondisikan forum kembali, “Bagaimana Zoya?”

Zoya cukup terkejut dengan permintaan tersebut. Matanya menyipit ke arah Bayu. Bayu yang ditatap demikian hanya mengedikan bahu acuh sambil nyengir kuda dan mengangkat dua jari tengah dan telunjuknya, membentuk peach.

HIDDEN LOVEWhere stories live. Discover now