29. MENGUNGKAPKAN RINDU LEWAT LAGU

83 4 0
                                    

              kangen itu berat
         Tapi rindu lebih berat.—Albara bumi.D

                                      🪐

                                  Bumi Gue🌎

                                                              Al,aku rindu.

Segera Aleanora menghapus pesan itu kembali. Ia lupa, lupa bahwa rindunya tidak bisa di balas lagi. Tapi, apakah Albara disana juga rindu? Jika ia, Aleanora akan senang. Akhirnya rindunya tidak sendiri.

Aleanora juga belum mengganti nama Albara,ia juga tidak memblokir kontaknya. Lagian untuk apa coba? Ia tidak seperti perempuan lain, karena ia masih ada rasa.

Aleanora menghela nafas,lalu membanting handphonenya ke kasur. Sesakit inikah rindu? Rasanya ia perlahan demi perlahan di bunuh oleh rindu itu.

"Semesta, apakah kedua penduduk Bandung ini tidak bisa kembali bersama?" monolog Aleanora bertanya.

Entah siapa yang akan menjawab, entah semesta, ataupun Tuhan. "Lalu Tuhan, kenapa kau tidak merestui?"

                                          🪐

"Gue mau daftar nyanyi." Sontak pergerakan Velly dan Natalie terhenti. Keduanya menatap Aleanora serius. Sedangkan Aleanora hanya fokus pada makanan, yang penting ia sudah memberi tahu kedua sahabatnya.

"Yakin?" tanya Velly.

Kali ini Aleanora menatap Velly. "Lo ragu sama gue?" tanya Aleanora balik. "Gue bukan ragu, cuma ya tumben lo mau ikut nyanyi," balas Velly.

"Itu hak gue dong." Velly menghela nafas. Mungkin karena putus, Aleanora aga sensitif. "Iya itu hak lo. Gue dan Natalie gak ada hak ngelarang lo. Tapi kita tetap mendukung lo."

Aleanora tersenyum,"Thanks."

"Ngapain terimakasih? Kan lo sahabat kita,of course harus saling mendukung," sahut Natalie angkat bicara. Saat itu juga, senyum Aleanora semakin mengembang. Ia bersyukur memiliki teman seperti Natalie dan Velly, terimakasih tuhan telah mengirim mereka.

"Btw lo mau lagu apa?" tanya Velly, serius.

"Kaulah ahlinya bagiku."

"Lo lagi rindu?" Aleanora tersenyum,lalu mengangguk. Iya, ia sedang rindu salah satu penduduk bumi ini.

"Rindu?" ulang perempuan penyuka bola itu.

"Ya, rindu, rindu kepada seseorang."

Aleanora tertawa kecil sambil menatap perempuan itu. "Tanpa gue jawab lo tahu jawabannya," balasnya. "Albara?" sahut Natalie menebak.

"Iya, rindu pada lelaki pemilik mata tajam itu." Natalie dan Velly tertegun. Serindu itu kah Aleanora? Sampai ia tidak malu mengakui rindu itu.

"Rindu itu berat,ya?"

"Iya. Rindu itu berat, dan hal yang harus di ungkapkan. Jika tidak, kita yang akan tersiksa oleh rindu itu," kata Aleanora.

"Wowww! Gue takjub dengan kata-kata lo!" puji Natalie. Aleanora terkekeh, padahal itu tidak takjub menurutnya. "Gini nih bau-bau penulis!" sahut Velly terkekeh.

"Apasih,biasa aja," sahut Aleanora malu.
"Udah fokus makan dulu!"

                                          🪐

Tidak terasa waktu terus berputar. Hingga hari ini, tanggal 4 mei 2022 dimana hari ulang tahun smava. Parkiran terasa begitu penuh, murid-murid saling berdesakan. Selain murid smava, banyak juga murid SMA lainnya. Karena smava salah satu sekolah favorit mereka,cuma sayang sebagian dari mereka tidak di terima.
Ada beberapa SMA juga yang di undang smava.

BANDUNG DAN KISAH KITA Where stories live. Discover now