Kesabaran yang tiada batas

241 16 1
                                    

"udah berapa kali kamu kayak gini dibelakang aku Beom?"

Kepala beomgyu tertunduk takut melihat atau bahkan hanya sekadar melirik wajah Taehyun, beomgyu tidak punya keberanian.

Taehyun semakin dibuat kesal karena sang empu tidak membalas ucapannya hanya menunduk tanpa melihat lawan bicaranya, "sopan jika kalau aku berbicara kepala mu melihat ketanah?" Kepala taehyun menunduk beserta punggungnya, melihat semakin kebawah apa yang sebenarnya beomgyu lakukan hingga mengabaikan setiap kata darinya.

"Apa tanah lebih menarik dari pada wajah pacarmu ini hmm?" ... "Tatap mataku jika aku sedang berbicara"

Setelah ucapan pertama keluar ucapan yang kedua kali ini membuat beomgyu menurut, kepalanya menghadap pada sang kekasih sedikit menurunkan nya karena kekasihnya pendek. Raut muka Taehyun menjelaskan seberapa kesal pemuda itu, banyak nafas telah terbuang karena beomgyu mengulur waktu terlalu lama.

"Katakan padaku sekarang juga, udh berapa lama kamu kyak gini?" Tanya Taehyun untuk terakhir kalinya.

Ada kegugupan dibalik wajah beomgyu "t-tiga tapi aku..." Belum sempat beomgyu menjawab Taehyun menyelah nya.

"Dengan siapa sekarang kamu selingkuh?"

"Dea"

Taehyun menghela nafas lagi mengelus dada dengan mata terpejam, kesabaran Taehyun akankah diuji sampai sini saja? Oh tidak. Kenyataannya ada banyak sekali wanita yang beomgyu selingkuh dari Taehyun tanpa sepengetahuan kekasihnya.

"Oh, " Taehyun segera berdiri membersihkan diri setelah itu berjalan pergi, tapi sebelum dia beneran pergi beomgyu menghalangi nya.

"Cuman itu saja respon mu? Aku ini habis selingkuh loh"

Dia memutar mata terlalu malas berhadapan dengan kekasihnya ini.
"Aku tidak punya hak atas itu, aku akan melarang sesuatu yang menurut ku itu salah untuk mu."

"Jadi mau aku selingkuh berkali-kali didepan mu, kamu tidak akan melarang ku begitu?" Sarkas beomgyu, tangannya tidak akan membiarkan tangan Taehyun terlepas begitu saja.

Kepala Taehyun menggeleng dan dia juga berusaha melepaskan tangan beomgyu dari tangannya agar bebas bergerak, "terserah kamu beomgyu, asalkan kamu sadar saja apa yang telah kamu lakukan di depanku selama ini. Itu membuat aku muak"

Dengan kalimat terakhir itu Taehyun meninggalkan beomgyu yang berdiam diri di depan toko roti, sudah tidak ada lagi kasih sayang yang keluar dari pemuda manis itu semenjak beomgyu selingkuh. Ini tidak menjadi yang terakhir kalinya beomgyu selingkuh, sudah terlalu banyak.

Mungkin saking banyaknya dia berselingkuh dengan orang-orang di belakang kekasihnya membuat pemuda manis itu akhirnya berhenti berperilaku manis terhadapnya, tangan beomgyu mengusap rambutnya kebelakang. Sudah banyak dia mengecewakan Taehyun dan pemuda manis itu hanya bisa menerimanya tanpa melawan.

"Ck, Aargh!! Bodoh sekali siih!" Berdecak kesal, mengakui bahwa dia bodoh karena telah membiarkan nafsunya menjadi yang pertama ketimbang perasaan kekasihnya.

Kepala beomgyu berguling ke arah samping tempat duduk Taehyun sebelum pemuda manis itu pergi, meninggalkan sebuah handphone dan selembar uang di atas meja. Beomgyu berpikir cukup lama untuk memikirkan apakah ini adalah jalan yang baik baginya maupun kekasihnya. Dia tidak ingin hubungan nya berakhir sampai disini, beomgyu tidak ingin pergi terlalu jauh dari Taehyun nya.

Dengan banyak pemikiran dengan sedikit niat keberanian membahas soal tadi kepada kekasihnya, beomgyu berdiri dari meja mengambil handphone miliknya dan juga uang itu untuk dibayar ke kasir.

×+×

"Aku bisa saja menampar pipimu beomgyu jika kamu selingkuh, tapi.. apa hak aku marah padamu. Aku-aku tidak bisa.." buliran bening itu mengalir tanpa izin di pipi Taehyun.

Unfortunately || BamtyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang