🌻1☀️

972 80 7
                                    

🌈⛈️

Lukisan yang Tuhan ciptakan begitu indah yah, dan Sangat sempurna. Tapi dengan bodohnya aku mengagumi karya Tuhan yang satu ini. Aku ingin sekali memilikinya, merawatnya, merengkuhnya. Apakah aku egois jika aku mengharapkannya .
~ Diary Gulf Kanawut

🌻☀️🌻

Rasa sakit kembali dalam diri seorang lelaki cantik,imut,dan tampan diwaktu bersamaan yah kalian benar Gulf kanawutlah orangnya. Kebahagiaan Yang selalu diimpikan hanyalah sebuah bayangan yang pergi meninggalkannya ketika gelap mulai datang. Di sudut kamar inilah tempatnya menghabiskan hari-harinya yang begitu kelam,kesunyian,kesepian dan kehampaan hanya itu yang dia dapatkan. Pernikahannya dengan orang yang begitu dia cintai tidak serta merta memberikannya kebahagiaan justru menimbulkan goresan-goresan luka yang perlahan-lahan mencabik hatinya.

Apakah dia menangis? Tentu saja tidak, dia sudah lelah menangis. Bahkan mungkin air matapun sudah enggan untuk melewati kedua pipi chubynya dan tak mau lagi membasuh lukanya,terlalu menyakitkan,rasa sesak yang terus menggoroti hatinya seolah membuat Gulf merindukan kedatangan sang malaikat kematian.

Mew Suppasit lelaki yang paling tampan, siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona bahkan mereka akan mengantri untuk menjadi pasangan hidupnya. Orang inilah yang begitu dia cintai dan orang ini juga yang sudah menikahinya 3 bulan yang lalu, lelaki yang sudah menjadi seorang CEO pada usianya 25thn, lelaki yang sudah menjadi suami dari Gulf kanawut, Mungkin secara official dia adalah suami dari Gulf akan tetapi pada kenyataannya mereka tetaplah seperti orang asing yang tidak pernah bertemu satu sama lainnya. Sebenarnya Mew bukan suami yang menikahi istrinya atas dasar cinta akan tetapi dia hanya suami yang bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah di perbuatnya itupun atas paksaan kedua orang tua Mew.

🌻☀️🌻

~FLASBACK ON~
Siang itu di kantin Universitas yang paling terkenal di thailand seorang lelaki imut melangkah dengan gontai menuju ke arah sebuah meja yang di duduki sosok lelaki tinggi yang sedang sibuk membaca sebuah buku.

" Phi Mew aku.. " tubuh Gulf berdiri mematung di hadapan sang sahabatnya. Sebenarnya Mew dan Gulf sudah bersahabat sejak sekolah dasar,mereka berdua sangat dekat,sehingga tanpa di sadari Gulf memiliki perasaan lebih terhadap Mew, bukan perasaan antar sesama sahabat tapi perasaan antara dua manusia yang menginginkan seseorang untuk mendampingi hari-harinya yang akhir akhir ini Gulf menyebutnya sebagai cinta.

Mew mengalihkan pandangannya dari buku yang dia baca kemudian menatap Gulf, tatapannya begitu dingin, yah sangat dingin. Entahlah sudah berapa lama Gulf mendapat tatapan dingin itu dari sahabatnya. Persahabatan mereka telah berubah bukan karna kesalahan keduanya tapi karna kesalahan seseorang yang dengan tiba tiba masuk kedalam hidup mereka dan kemudian pergi begitu saja tanpa memikirkan kerusakan yang telah dia Perbuat.

"Ada apa?" tanya Mew tetap dengan ekspresi dingin ini menyakitkan, sungguh sangat menyakitkan saat kita mencintai seseorang tapi orang itu bersikap acuh dan terkesan tidak peduli pada kita.

" aku..ak..uu" Gulf tergagap,sejuta ketakutan menyergap dirinya, ia takut sungguh, ia sangat takut mengungkapkan sebuah kejujuran. Dia takut jika lelaki yang begitu dia cintai semakin membencinya.

" Cepatlah katakan!! Jangan membuang-buang waktuku" suara Bariton Milik Mew terdengar semakin dingin, dingin dan dingin, Gulf ingin sekali menangis mendengarnya tapi air matanya terlalu lelah akhir akhir ini.

RAINBOW AFTER A RAINSTROM (MEWGULF)~ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang