--- EXTRA PART : FINALES ---

93 1 0
                                    








--Selamat Membaca--


Di taman...

"Pedro?" itulah kata yang terucap dari mulut Gracia, saat melihat seorang laki-laki yang bermain bersama teman-teman anaknya. Dada Gracia pun berdebar begitu kencang, dia belum siap dengan pertemuan yang sangat tiba-tiba ini.

Melihat Gracia yang mendekat, Pedro pun langsung berdiri dan berusaha untuk pergi secepatnya dari taman ini. Namun, Gracia melangkah begitu cepat dan langsung memeluk Pedro hingga keduanya terjatuh di taman itu. 

Gerald, Diki dan Piere sedikit bingung melihat Gracia yang tiba-tiba saja langsung memeluk Pedro saat itu. Bahkan, Gracia menangis dengan sangat kencang di dalam pelukan Pedro, Gerald pun membawa Diki dan Piere pergi dari sini, "Eh kita main di sana aja yuk, aku lagi pengen main wahana." ucap Gerald.

Sementara itu, Gracia masih menangis dalam peluk Pedro. Tubuh yang sedari dulu Gracia rindukan, kini ada dalam dekapan nya. Pedro bahkan berusaha untuk menenangkan Gracia, agar tidak menangis lagi. 

Setelah beberapa menit, akhirnya Gracia tenang dan mereka berdua pun duduk di atas rumput itu bersama-sama. 

"Gre?" panggil Pedro.

"Hm?" sahut Gracia sambil membersihkan ingusnya dengan handuk kecil milik Pedro.

"Gimana kabar kamu? sehat?"

"Hm."

"Om Boby? Tante Aurora? Theo sama Jo? sehat semua?" 

"Hm." 

Mendengar jawaban judes dari Gracia itu, Pedro pun semakin yakin bahwa Gracia masih memiliki kekesalan terhadap dirinya. 

"Maaf ya, udah ngelakuin banyak hal jahat sama kamu. Aku harusnya ga layak muncul di hadapan kamu lagi." ucap Pedro. Sontak membuat Gracia marah dan menampar Pedro.

"Jahat? itu baru jahat. Kamu pernah nampar aku kaya gitu? kalau belum berarti kamu ga jahat." ucap Gracia. Pertemuan pertama mereka setelah bertahun-tahun malah sudah ada tamparan.

"Tapi, aku udah ba..." 

"Ped, udah. Aku udah tau semuanya, dari Ci Shani." ucap Gracia menyela perkataan Pedro.

"Aku yang harusnya minta maaf ke kamu. Aku udah bodoh dan percaya gitu aja tentang masalah itu. Aku bahkan tidak memikirkan lebih baik lagi semua itu. Tapi, setelah mendengar cerita dari ci Shani dan pengakuan dari Papa, akhirnya aku sadar, bahwa aku udah ngelakuin kesalahan yang besar." sambung Gracia.

"Ga kok, kalau aku di posisi kamu, aku bakal juga ngelakuin hal yang sama." jawab Pedro.

"Ga, kamu bohong. Aku tau semua maksud kamu, aku juga tau semua isi hati kamu tentang aku Ped. Aku udah baca semuanya." jelas Gracia.

Pedro sedikit bingung, baca? apa maksudnya? kira-kira itu lah yang ada di pikiran Pedro. 

"Maksud kamu? kamu bisa baca raut wajah orang? sekarang kamu jadi dukun?" ucap Pedro, membuat Gracia mengerutkan keningnya dan menatap tajam Pedro.

"Iya, aku udah bisa santet kamu sekarang." jawab Gracia. Mereka berdua pun tertawa bersama, bahkan setelah 10 tahun lamanya, tidak ada yang berubah dari mereka berdua.

Kamu Duniaku (END)Where stories live. Discover now