9. Pied

7 3 0
                                    


"Lo sih, terlalu ngurusin urusannya orang. Coba deh lihat diri Lo sendiri. Udah baik atau belum. Udah punya pacar atau belum. Kalau Lo punya cinta, yaudah kejar dia sampai dapet. Kalau udah dapet, baru deh lo bisa bantuin temen sebangku kesayangan Lo itu" ucap Hankey memberikan saran

Aza menjadi terbengong ketika mendengar lantunan saran tersebut. Seketika ia menjadi sadar kalau ternyata dia duduk berdekatan dengan Hankey.

"Ee, gue pulang dulu ya" ucap Aza masih terlihat kikuk dan canggung lalu berjalan tanpa melihat-lihat kalau depannya ada batu.

Lalu, dia pun terjatuh tersleo dengan batu itu.

"Aww" rintih Aza menahan sakit

Hankey yang terkejut melihatnya, langsung menghampiri Aza dan melihat kaki nya.

"Lo gapapa? Kayaknya Lo keseleo deh, seorang balerina harus dijaga kakinya" ucap Hankey keceplosan

"Kok Lo tau gue balerina?" Tanya Aza

Hankey terkejut, sontak mereka malah saling tatap menatap dengan isi kepala penuh pertanyaan.

Hankey terdiam saja, lalu dia segera menggendong Aza dan membawanya ke UKS.

Tidak ada yang jaga saat itu, karena sudah pulang semuanya.

"Lurusin kaki lo coba" ucap Hankey

"Gapapa kok, engga terlalu sakit" ucap Aza

"Tapi tadi batunya batu bata, pasti tetep luka tuh sendi" ucap Hankey mencoba membantu mengurut dan memijit pergelangan kaki Aza yang terseleo tadi.

Tidak ada rintihan sakit sedikitpun dari Aza. Malahan dia terbengong dan menatap Hankey.

Saat Hankey sadar dia ikutan menatap, lalu Aza memalingkan wajahnya.

"Udah gapapa kan?" Tanya Hankey

Aza menarik kakinya dari tangan Hankey.

"Gapapa, tadi Lo belum jawab pertanyaan gue. Gimana Lo bisa tau?" Tanya Aza

"Gue ga sengaja lihat lo latihan di ruangan tari saat itu. Dan tari yang Lo bawakan lebih ke balet, jadi ga salah kan kalau gue bilang lo sebagai balerina?" Tanya Hankey

"Oh jadi Lo yang ngintip waktu itu?" Tanya Aza

"Itu ruangan umum kali Za, kenapa pertanyaan Lo seakan mojokinn gue sebagai cowo mesum? Semua orang boleh lewat ataupun masuk ke ruangan itu kan? Ga cuman Lo aja" ucap Hankey

"Iyaa juga sih. Yaudah, gue pulang dulu" ucap Aza turun

"Kaki lo serius udah mendingan?" Tanya Hankey menarik tangannya

"Gue heran deh sama Lo Han" ucap Aza

"Kenapa? Apa yang salah dengan gue?" Tanya Hankey

"Ucapan lo tentang Lo benci atau gasuka sama cewek tuh kayaknya salah deh. Buktinya, Lo masih bisa care ke gue ataupun yang lain. Gue tanya, itu semua hanya pura-pura aja atau gimana?" Tanya Aza

"Gue ga pura-pura, gue memang benci sama cewek" ucap Hankey

"Tapi Lo masih perhatian ke cewek bahkan masih suka tebar pesona ke cewe cewek yang deketin Lo. Heran gue sama lo. Gue rasa Lo bukanya benci sama cewek tapi Lo punya trauma. Trauma akan masalalu Lo." Ucap Aza

"Gue rasa lo ga suka banget dengan kepribadian gue ya Za? Kenapa?" Tanya Hankey

"Tanya sama diri Lo sendiri. Kenapa ucapan sama tindakan Lo berbeda. Kalau Lo benci sama cewek, kenapa ga Lo melakukan tindakan yang setimpal dengan ucapan lo." Ucap Aza melangkahkan kakinya pergi

"Oh ya, btw thanks ya udah bantuin gue"

Aza kemudian pergi meninggalkan Hankey yang masih mencerna ucapan Aza.

"Salah kah?" Batin Hankey bingung

Bahkan dia saja masih belum mengenali dirinya sendiri. Maunya apa, enaknya gimana.

Hankey mengacak rambutnya bingung, lalu keluar dari sana.

♡♡♡

"Ngelamunin apa sih bro? Galau terus daritadi" ucap Asyad yang sedang main dirumahnya

Hankey tengah terbaring di kamarnya bersama dengan Asyad yang sedang fokus mabar di ponselnya.

"Gue salah kah ? Gue bilang gue benci cewek, tapi ternyata gue masih suka ketawa tawa bahkan care sama cewek" ucap Hankey

"Lah, baru nyadar Lo? Kemana aja otak Lo selama ini? Gue aja sampai ga heran dengan pemain kayak Lo Han" ucap Asyad mengejeknya.

"Maksud Lo apa ngatain gue pemain?" Kesal Hankey memukul Asyad dengan gulingnya.

"Lah nyatanya kan? Kenapa Lo terlalu friendly ke cewek cewek kalau Lo sendiri ga mau menerima perasaan salah satunya. Pake alasan benci cewek, gasuka cewek. Jangan-jangan Lo naksir sama gue?" Tanya Asyad

"Idih, gila Lo" tukas Hankey kembali memukulnya pake guling

Asyad kemudian mematikan ponselnya. Lalu menghadap kearah Hankey.

"Gini bro, kalau lu suka sama cewek, utarakan aja perasaan Lo, sebelum tuh cewek hilang. Tapi kalau emang udah bosen, yaudah bagi ke gue juga gapapa. Nanti Lo tinggal nyari lagi. Gampang kan?" Tanya Asyad terkekeh

"Enteng banget mulut Lo" Ucap Hankey

Asyad pun tertawa.

"Tapi emang beneran, fans lu lebih banyak daripada gue. Yang naksir lo itu udah banyak Han, tinggal pilih aja mana yang lo sreg in" ucap Asyad berceramah tentang cinta

"Lo berceramah seakan-akan udah kayak yang lebih ahli dengan cintanya." Sirik Hankey

"Gue masih nyaman sendiri dulu, males berjuang" ucap Asyad

"Gara gara udah pernah ditolak ya? Makanya Syad, suka itu ke cewek yang suka sama Lo duluan, biasanya tulusnya ga main-main" ucap Hankey
















♡♡♡

Hello Everyone!!👋

Gimana ceritanya? Suka?😍

Pantengin terus yaa😇

Jangan lupa Vote and Komen😘

AILE Lovers! Stay Read yaw 🤗

See you next chapter 💖💖

Belles Ailes🌹💟

AILE Where stories live. Discover now