2. Munafik

8.2K 363 5
                                    

" Jujur gue gak suka sama Alana!!"

Alana yang mau keluar dari toilet langsung mengurungkan niatnya ketika namanya disebut.

" Sama, caper banget jadi cewek, kalo masuk kelas pasti teriak-teriak, ngatur-ngatur, mentang-mentang ketua kelas sok berkuasa."

" Gak heran sih kalo Marvel lebih suka sama Celine."

" Bestie Lo tuh Shir hahaha."

" Bener banget."

" Apaan sih kalian, gue juga terpaksa temenan sama dia biar bisa deket sama Kak Revin."

Itu suara Abel, Shira, dan Caca. Sahabatnya atau mungkin mantan Sahabat, mana mungkin sahabat ghibahin sahabatnya sendiri.

Alana mendengarkan pembicaraan mereka sambil mikir, apa selama ini dirinya selalu cari perhatian dan bikin semua orang muak sama dirinya.

Tapi kenapa mereka gak negur dia aja, kenapa harus ngomongin dibelakangnya.

Dan plot twist nya Shira mendekati nya cuma biar bisa deket sama Revin temen Marvel, bukan karena benar-benar tulus ingin berteman.

Selesai ghibahin Alana, mereka bertiga keluar dari toilet.

Setelah merasa ketiga nya berjalan jauh, Alana ikut keluar, kembali ke kelas.

Waktu masuk kelas ternyata gurunya udah gak ada, dan kondisi kelas jadi gak kondusif. Biasanya Alana akan berteriak menghentikan mereka dan mereka menurut. Namun, kali ini Alana hanya diam dan duduk lagi di bangku nya, disebelah Shira.

Beberapa temannya merasa aneh sama sikap Alana.

Tapi, Alana bodo amat.

" Woyy!! Bu Ketu suruh diam itu rakyatnya," ucap Harvi.

Sayangnya Alana hanya melirik sekilas lalu kembali fokus ke handphone nya.

" Habis dari mana Lo Na?" Tanya Shira, bisa dibilang dia yang paling dekat sama Alana, dulu.

" Kantin," balas Alana singkat.

" Na," panggil Abel, Alana hanya menoleh.

" Lo kenapa? Kok kayak berubah?" Abel bertanya dengan nada sedikit ragu.

" bener tuh, Lo jadi pendiam, Marvel nyakitin Lo lagi," ujar Caca dengan raut wajah khawatir. Maybe sok khawatir.

" Gue fine."

" Ya udah, kalo ada apa-apa jangan sungkan cerita sama kita."

Lihatlah, didepannya mereka bertiga bertingkah seolah peduli dan menyukainya, munafik.

°

15 • 11 • 2023

Ruang Tanpa Suara [END]Where stories live. Discover now