6

738 152 3
                                    

As Rainbow 6

"Kenapa berhenti?" ucap Sakura saat menyadari mobil yang ia tumpangi melambat dan berhenti tepat di pinggir jalan. Bukan jalan yang sepi melainkan pinggiran danau di tengah kota yang masih ditemui beberapa pejalan kaki meski malam hari.

"Perlu kuantar ke rumah sakit?"

"Untuk?"

"Kau sungguh tidak apa apa?"

"Apa aku terlihat sakit?"

Sasuke membuang napasnya lega. Ia mengira gadis yang dibawanya saat ini akan mengalami tekanan hingga ke tingkat stress. Makanya ia memutuskan untuk membawanya pulang dan tidak jadi menginap di kediaman kakek Madara.

"Aku hanya terkejut. Sebenarnya aku bisa menghajar Sishui melebihi apa yang kau lakukan padanya."

"Kau tidak perlu terlibat. Ini adalah urusanku dengannya."

"Benar. Aku juga tidak ingin terlibat. Tapi tidak sengaja terlibat."

Sakura hampir saja mengalami pelecehan seksual, beruntung dia tidak tergoncang dan tetap tegak mempertahankan harga dirinya. Kejadian yang menimpanya mendorongnya untuk bisa menjaga dirinya lebih baik lagi.

"Aku akan menceraikanmu agar hidupmu kembali aman dan tidak terlibat dalam urusan keluarga Uchiha."

"Benarkah?" Sakura secara tidak sadar melebarkan matanya pada Sasuke. Itu adalah kalimat yang ia tunggu tunggu selama ini.

"Hn. Tapi tidak sekarang."

Tubuh Sakura perlahan melemas. Yang tadinya semangat berubah lunglai.

"Selama ini Kakek selalu mengawasi kita. Dia membayar seseorang untuk menjadi mata mata."

"Kau menyadarinya?"

"Ya, karena aku pintar. Aku selalu waspada terhadap orang disekitarku."

"Jadi kau akan menceraikanku jika Kakek sudah melonggarkan pengawasannya?"

"Bisa dibilang begitu."

"Tapi selama ini aku tidak merasa ada orang yang mengawasiku."

Sasuke memutar bola matanya malas, "Itu karena kau bodoh."

"Apa kau bilang!" Sakura tidak terima.

"Yang jelas selama ini kau sudah membuatku kerepotan. Kau memutuskan tinggal di butik bersama saudaramu itu. Membuatku harus berpindah tempat, menyesuaikan jadwal meeting demi mendatangi tempat di mana kau berada."

"Aku tidak mengerti maksudmu,Sasuke."

Sasuke menatap gadis di sebelahnya dengan malas. Serasa marah pun percuma karena apa yang terjadi sudah ia alami.
"Aku selalu mendatangi tempat yang kau datangi, entah itu hotel, kafe, apapun itu. Atau saat kau mendatangi para pelangganmu, jika itu memungkinkan aku pasti akan datang ke tempat itu."

"Tapi aku tidak pernah melihatmu di sana."

"Untuk apa kau melihatku. Semua ini aku lakukan agar bisa mengecoh mata mata Kakek. Aku sedang membuat alibi bahwa hubungan kita selalu baik baik saja."

Sakura menganga. Tidak percaya dengan ucapan Sasuke yang seperti omong kosong.

"Kau tidak percaya padaku?"

Sakura menggeleng.

"Awal bulan lalu kau menerima pelanggan seorang nenek tua . Dia menggunakan blezer berwarna pink senada dengan topi dan sepatunya, belum lama ini kau ke toko kain, membeli kain berwarna peach untuk gaun si Yamanaka itu, seminggu yang lalu kau pergi ke Hotel Nara---"

As Rainbow (PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang