Chapter 1: Obsession

70 19 9
                                    

Apa pun yang menjajah pikiranmu, akan mengendalikan hidupmu.

🌸🌸🌸

"Guys, I'm not on streamer mood right now, jadi hari ini gue main sambil- baby!-sorry, maksud gue hari ini gue cuma rambling dan ngoceh nggak jelas-ffiut!-soal hidup gue yang makin lama makin bikin emosi. Dan kayak biasa, kalau kalian nggak terbiasa dengan-baby!-mulut gue yang udah capek ngontrol tics, feel free to leave my stream. Gue nggak akan jelasin lagi soal kondisi gue. Capek kali, bok-ffiut!

"Why I'm still using mask? Hmm... karena gue terlalu cantik dan males kalau kalian jadi terlalu-fuck off!-obsesif ke gue. Candaa ding. Oh c'mon, guys, nanyanya yang rada menantang bisa nggak? Gue capek sama pertanyaan template dari zaman-ctakk!-Cinderella masih jadi babu terus aja dipake.

"Kenapa gue masih main Overwatch? Karena cuma game ini yang gue mainiin sejak-fuck off!-gue tinggal di US buat kuliah dan gue udah terlanjur cinta sama karakter hero di sini dibandingkan game FPS yang lain yah, meski tetep aja gue masih benci karakter Mercy. Buat gue yang suka mainin karakter agresif-ffiut!-gue capek-capek naikin skill nembak supaya gue menang, terus lawan yang udah gue matiin dengan nyebelinnya masih bisa dihidupin sama Mercy. Fuck off!-capek nggak tuh?

"Kenapa hari ini gue rada emosi? Well, ini yang bikin gue berat hati mau nyampein kabar buruk-ctakk!-ke kalian. Bisa jadi siaran livestream gue sekarang adalah yang terakhir, karena banyak urusan real life yang bikin gue-ffiut!-mesti nyadar kalau gue udah dewasa dan nggak bisa terus-terusan jadi game streamer. No offense buat kalian yang sukses mengais dollar lewat this kind of things, my parents defiinitely won't allowed me. Aww shit, now I really telling you guys why I'm still using mask, I can't believe it... Ugh, ini kenapa layar gue berasa pixelate gini? No, no, no... now they're crash. Nice!

"I'm sorry for my team, my game crashed and I'm too tired to start over. Livestream-nya untuk sementara sampai di sini dulu-baby!-sampai gue punya energi buat restart game lagi-ffiut! Untill then, you can ask me anything in comment bar. See ya...."

(Penjelasan:

Bagian cetak tebal artinya saat bicara, tidak hanya kata-kata, tapi juga tics verbal yang tidak sengaja terucap.

Ffiutt : Bersiul keras

Ctakk : Membuat bunyi dengan lidah)

***

"Cute."

Laki-laki itu menatap layar laptop yang kini sudah berganti dengan tayangan lain karena siaran livestream yang dia ikuti kini berakhir. Wajahnya menyunggingkan senyum kepuasan. Tak berapa lama, laki-laki itu juga mengakhiri permainannya. Permainan menjadi tidak menarik ketika salah satu anggota timnya menghilang begitu saja. Meski server akan menggantinya dengan pemain lain, tapi keseruannya tidak lagi sama karena dari awal, menyimak livestream milik perempuan dengan cara bicara yang unik itu sembari bermain sebagai teammate-nya dalam game adalah keinginannya dari awal, terutama jika kemunculan FunDaisy21 selalu dia tunggu.

Sebuah pesan pop up muncul menandakan bahwa FunDaisy21 sudah online kembali. Seperti yang dia katakan saat livestream, sepertinya gadis itu tidak berniat masuk ke mode matchmaking untuk masuk ke pertandingan. Dengan cepat laki-laki itu mengetikkan pesan pada FunDaisy21.

SpitzBoi : Hai... koneksi lo lagi problem ya?

FunDaisy21 : It seems so... Ini udah normal lagi sih. Sori ya, gue udah nggak punya energi buat main.

STOLEN (Gerha Purana Series)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ