17. Another Life Namira!

832 131 53
                                    

"...."

"A-air."

Maverick mendongkak kan kepalanya, jantungnya berdebar kencang ketika melihat istrinya sudah bangun.

Dengan perasaan khawatir bercampur panik, pria itu segera menuangkan minuman untuk Lilian.

Ia membantu Lilian untuk duduk
dan meminum minuman nya.

Gadis itu menenggak minuman
nya sampai habis, sungguh, tenggorokan nya terasa sangat kering. Jadi, sudah berapa lama Ia tertidur?

"You open your eyes baby? Yes, I know you won't leave me." Maverick memeluk erat istrinya. Lilian membeku di tempat, perlahan Ia mengelus punggung Maverick dengan lembut. Ahh---tenaganya masih sangat buruk, terbaring koma membuat badan nya terasa kaku tak bertenaga.

Ia tersenyum lebar, merasa senang karena akhirnya bisa bangun dari tidur panjang. Lilian benar-benar merindukan sosok pria yang tengah memeluknya ini, Ia juga merasa sedikit terenyuh setiap kali mendengarkan keluhan dan ucapan Maverick dari tempat fana yang Ia tempati selama koma. Pria ini benar-benar sudah memenuhi isi otaknya.

"I miss you!"

"Miss you too, Pak Suami!"

* * *

Aku mengelus perut buncitku.
Wah! Anak ku tahan banting, keren.

Aku jadi bertanya-tanya, apa yang Ia lakukan ketika aku koma dan bagaimana bisa anak ini masih hidup?

Entahlah, aku bukan seorang dokter yang mengerti soal masalah kesehatan semacam ini. Tapi syukurlah jika cebongnya Maverick masih aman, aku akan menjaganya dengan baik. Menyayanginya seperti Malika kedelai hitam. Butuh perjuangan panjang untuk menghadirkan sosok kecebong ini. Aku harus rela digempur dan di---

Ups. Bercyandaaaaaa.

Aku mulai dijaga lebih ketat daripada sebelumnya. Orang-orang disini menjadi lebih protective, bahkan semua bahan makanan yang datang dan akan dibawa kedapur harus di periksa terlebih dahulu kualitasnya.

Banyak mata yang mengawasiku, membuatku terasa sesak dan susah untuk bergerak. Rasanya aku seperti seorang panglima perang yang dikawal oleh puluhan prajurit.

Bayangkan saja, Ayah memperbanyak prajurit yang berjaga di sekitar kediaman. Ditambah lagi para pelayan yang selalu mengawasiku bak intel dan melaporkan seluruh kegiatanku kepada Ayah. Kemudian Maverick yang menempatkan banyak prajurit bayangan dan beberapa ksatria hebat disampingku.

Mana semuanya tampan lagi.

Ia tidak tau saja, kalau aku sering curi-curi pandang saat orang lain tidak ada yang menyadarinya. Bukankah pria tampan memang untuk dinikmati? Sungguh pemandangan yang memanjakan mata, kiri kananku semuanya cogan woi. HAHAHAH

Oke, sudahi acara pamer ini.
Aku duduk di salah satu kursi pelanggan, saat ini aku, Elina dan Sylvina sedang berada di sebuah rumah makan. Konsep dan tata letak rumah makan ini cukup unik.

Rumah makan ini berada di ruangan terbuka. Ada atapnya, namun tidak ada temboknya. Para pelanggan yang berkunjung dapat melihat secara langsung proses masak-memasaknya, mereka juga diperbolehkan untuk membantu memasak pesanan mereka sendiri. Sedangkan di sisi kanan terdapat sebuah kolam ikan hias yang cantik dan di sebelah kiri terdapat beberapa bangunan rumah kaca.

Di setiap sudut pula terdapat beberapa patung yang bentuknya seperti sosok dewa-dewi dalam mytologi yunani. Rumah makan ini benar-benar memiliki Vintage Vibes. Tidak heran jika banyak pengunjung yang datang, pun harga makanan disini cukup murah. Selain itu rasanya juga memuaskan.

Another Life Namira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang