Chapter 5

6.4K 116 1
                                    

Pertemuan kita di tempat itu kala menjadikan dirimu sebagai pelengkap doa sepertiga malam ku .

Aliza Putri Habibie

Happy reading
.
.
.
.

Seseorang kini telah keluar dari bandara internasional Soekarno-Hatta.telah menyeret koper besarnya

"Assalamualaikum Gus "ucap seseorang disana.

"Waalaikumsalam pak Slamet ,udah sampai mana?"

"Maaf nden gak bisa jemput ini mobil nya lagi bocor banya "

"Yasudah gak pp pak saya bisa naik taksi on-line"

"Maaf nya gus sekali lagi "

"Iya pak gpp kalo gitu saya akhiri dulu Assalamualaikum '

"Waalaikumsalam gus"

Kini laki laki itu keluar menuju parkiran untuk mencari taksi on-line.

Suara klakson mobil berbunyi didepan laki laki itu

Tinnn!!!

"Ouy brooo "

"Astaghfirullah Azam, kamu buat saya kaget untuk saya gak punya riwayat jantung"

"0yy lo mau pulang gak? kalo gak kamu pulang gua tinggal"

"Hm"

Laki laki itu membuka pintu

" Eh dit lo tambah ganteng semenjak kuliahan di Kairo"

"Hm" jawab singkat Radit

Ya laki laki itu adalah Gus Raden, Raden Raditya putra Dika seorang Gus anak ke-2 dari Abi Syakir dan umi Fatimah.ia baru saja menyelesaikan pendidikan di Kairo Mesir.

"Dingin amat lu"

"Biar terserah saya"

Kini Mereka telah sampai di pesantren Daarul Qur'an mobil Azam berhenti di depan ndalem .

"Assalamualaikum" ucap Gus Radit.

"Waalaikumsalam "jawab seseorang didalam

Pintu terbuka menampilkan seseorang wanita ya ia umi Fatimah mematung melihat siapa yang di hadapan nya .

DEG

"Radit, ini kamu?" tanya bingung umi Fatimah sambil memegang kedua pipi Gus Radit.

"Iya umi ini Radit, Raden Raditya putra Dika putra seseorang umi Fatimah"

"Ya Allah kenapa gak bilang kalo mau pulang dit"

"Hehehe kalo Radit bilang entar namanya enggak suppries dong umi"

"Yaudah ayo masuk ouhya ,kamu kesini di antar siapa??"

"Itu umi diantar Azam "

"Ouh Azam ,terus Azam nya kemana kok belum kelihatan???"

"Itu umi katanya dia urusan jadi ia langsung pulang"

Umi mengagumi sebagai jawaban.

Radit mpun bergegas ke kamar nya untuk beres beres.

Ceklek !!!

pintu kamar Radit terbuka terlihat kamar yang bernuansa cream itu .

Lalu ia merebahkan tubuhnya sebentar di kasur itu lalu ia bergegas ke kamar mandi untuk melaksanakan kewajiban nya sebagai seorang muslim.

Perjuangan Sepertiga Malam Where stories live. Discover now