Secret Love - 2 : Kesepian

111 4 0
                                    


Kylie berteriak girang ketika melihat sesuatu didalam ponselnya. "Gilaaa! Akhirnya Hale Hottest punya instagram." Pekik Kylie. Valerie yang sedang memakan potongan buah digenggamannya hanya terkekeh melihat tingkah adiknya.

"Val, kamu follow juga dong instagram nya Hale biar pengikutnya bertambah." Ujar Kylie, tangannya menggoyangkan lengan Valerie membuat Valerie mau tidak mau menoleh kearah nya.

"Untuk apa sih? Kan aku gak ngefans sama sekali ke Hale." Tanya Valerie. Tatapan nya kembali tertuju ke arah televisi yang sedang menampilkan sebuah serial drama romantis.

Kylie merenggut. "Kan Jonash teman kamu. Seenggaknya kamu bantu member yang lainnya biar makin terkenal." Ujar Kylie, ia mengerucutkan bibirnya.

Valerie mengibaskan tangannya di udara, menunjukkan bentuk penolakannya. "Aku gak mau. Lagi pula aku tuh kalo disuruh milih mau ngidolain siapa pasti aku pilih BTS bukan Hottest." Ujar Valerie, ia senang sekali ketika melihat adiknya merengut kesal terhadapnya. Sepertinya ini sifat alami dari seorang kakak, bukan?

Kylie semakin menggoyangkan lengan Valerie agar menuruti keinginannya. "Ayolah, Kak. Anggap aja kamu sedang mendukung saudara sesama darah Asia kamu. Walaupun di tubuh kamu ada darah Amerika juga sih." Ujar Kylie merayu Valerie.

Valerie tertawa, tidak tahan dengan alasan konyol yang diberikan Kylie. "Oke, bakalan aku follow karena kamu jarang banget panggil aku dengan sebutan Kakak." Ucap Valerie akhirnya. Kylie berteriak senang.

"Apa username nya?" tanya Valerie.

"Haleylee_" jawab Kylie.

Valerie terperengah. "Waw, sampe username Hale pun mirip ya sama username punyaku." Ucap Valerie. Lalu Valerie membuka aplikasi instagram di ponselnya dan mengetikkan username yang disebutkan oleh Kylie.

"Maka dari itu, aku punya permintaan untuk kakak aku yang sangat aku sayangi ini." Ucap Kylie dengan tatapan yang perlahan berbinar. "Boleh gak kalau aku yang pake username kakak dan kakak ganti dengan username lain? Aku mohon." Tangan Kylie bergerak menyatukan agar terlihat seperti sedang memohon.

Valerie mengangguk, karena ia sama sekali tidak masalah dengan permintaan adiknya tersebut. "Boleh kok, ini langsung aku ganti sekarang." Ucap Valerie membuat Kylie kembali berteriak girang.

"By the way, kenapa sih kamu suka banget sama Hale? Kan ada member yang lainnya. Contohnya Jonash." Tanya Valerie. Ia mulai merasa penasaran, mengingat kemarin ia cukup terperangah melihat wajah Hale. Mungkin Kylie pun juga merasa tertarik karena wajahnya?

"Mm— banyak sih." Kylie sedikit berfikir untuk memulai dari mana jawabannya. "Yang pertama, suara dia bagus sekali." Jawab Kylie.

Valerie terkejut mendengarnya, ia pikir hal pertama yang akan Kylie ucapkan adalah fisiknya. "Oh yaa?"

Kylie mengangguk dengan cepat. "Iyaa, coba deh sesekali kamu denger. Suara Hale tuh unik." Ucapnya dengan ekspresi wajah yang terlihat sangat excited.

Valerie hanya mengangguk - angguk mendengarnya. "Terus apalagi?" Tanyanya lagi.

"Dia tuh lucu. Beberapa kali selama Hale ada di variety show gitu, dia juga suka buktiin kalo dia pinter banget."

"Oh yaa?" Valerie kembali terkejut mendengarnya. "Kamu gak suka karena wajahnya yang ganteng? Atau tampilannya yang keren gitu?"

Kylie tertawa kecil mendengar pertanyaan Valerie. "Malah awalnya ya, Val. Hale tuh gak keliatan keren sama sekali di mata ku." Jawabnya. "Tapi semakin aku liat, aku semakin sadar kalo Hale ganteng banget. AAAAA—" Kylie salah tingkah sendiri ketika membicarakan Hale.

Valerie hanya menggeleng, melihat adiknya yang berteriak malu itu. Padahal adiknya itu tidak pernah bertemu Hale, tapi kok bisa Kylie merasa sesuka itu dengan Hale?

oOo

Valerie saat ini sedang berada di pusat perbelanjaan bersama dengan teman sekantornya dulu ketika bekerja di salah satu perusahaan yang ada di Seoul, Kim Dami namanya. Hanya dengan Dami saja, Valerie masih berhubungan baik setelah berhenti dari pekerjaannya. Mengingat hubungannya dengan Dami yang sangat akrab ketika bekerja disana. Tapi ada juga beberapa teman kantornya yang masih saling sekedar menyapa ataupun menanyakan kabar.

"Tumben banget ngajak belanja gini, pasti lagi stress ya?" Tanya Dami. Tangannya bergerak melihat - melihat pakaian yang berjejer rapih disalah satu toko pakaian yang ada disana.

"Keliatan banget ya?" Mata Valerie masih mencari - cari pakaian yang menurutnya bagus untuk ia kenakan.

"Ya, iya lah, kan lo punya toko pakaian sendiri. Ngapain juga ngajak gue belanja baju? Biasanya kan tinggal ambil aja di toko lo." Jawab Dami.

Valerie hanya terkekeh menanggapinya. Benar juga apa yang dibilang Dami, biasanya ia akan memakai pakaian yang ada di tokonya saja.

"Jadi, kenapa? Putus lagi?" Tanya Dami lagi. Pertanyaan yang memang menjadi alasannya mengapa ia saat ini berbelanja untuk merefreshing kan diri.

Valerie berdeham sebagai bentuk jawabannya.

"Mau gue kenalin sama cowok gak? Ada nih kenalan gue, lumayan lah kalo fisiknya." Tawar Dami membuat Valerie mendongak menatapnya. Ia menimbang - nimbang untuk menerima tawaran dari Dami.

Valerie mengangguk. "Boleh deh, siapa tau aja cocok." Ucap Valerie.

Dami menjentikkan jarinya ke arah Valerie. "Oke, deal, ya?" Valerie mengangguk.

Valerie mengangkat sebuah dress yang ada di genggamannya. "Bagus gak?" Tanya Valerie kepada Dami.

Dami mengangkat jempolnya ke atas. "Bagus. Pasti keliatan seksi kalo lo pake nanti." Jawab Dami. "Beli aja. Nanti lo pake pas kita ke club." Lanjutnya.

"Mau ke club kapan sih?" Tanya Valerie. "Kayanya mau ke club aja mesti janjian dulu." Ucap Valerie lagi. Tubuhnya sudah bergerak menuju ruang ganti yang ada di sana diikuti oleh Dami yang sudah menenteng beberapa pakaian untuk dicoba.

"Ya kan, kerjaan gue gak fleksibel kaya lo, Val. Mesti nunggu ada waktu luang dulu buat happy - happy." Ucap Dami sedikit berteriak karena Valerie sudah masuk ke dalam ruang ganti.

Pintu ruang ganti terbuka kembali setelah beberapa menit berlalu, memperlihatkan Valerie yang sudah memakai pakaian yang ia pilih. "Bagus gak?" Tanya Valerie kepada Dami yang berada di depan pintu ruangan.

"Bagus banget! Beneran seksi sesuai dugaan gue." Jawab Dami, jempolnya kembali mengangkat untuk memberikan reaksi sumringah kepada Valerie.

Valerie tertawa kecil. "Yaudah bentar, gue ganti lagi biar langsung bayar." Wanita itu kembali menutup pintu ruangan tersebut.

oOo

Valerie memasuki apartementnya dengan kedua tangan yang terdapat beberapa paperbag hasilnya berbelanja. Tubuhnya sedikit limbung karena pengaruh minuman beralkohol yang ia minum bersama Dami sepulang dari pusat perbelanjaan.

Valerie menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang, membiarkan paperbag yang ia bawa berserakan dilantai kamarnya. Menghela nafasnya risau, lalu menenggelamkan wajahnya di atas bantal. Menangis dalam diam.

Valerie tidak menangis karena hubungannya yang rusak, ia menangis karena merasa kesepian kehilangan rutinitasnya bersama kekasihnya dulu. Valerie merasa dirinya harus kembali menjalani hari - hari seorang diri. Tanpa pesan ataupun telefon dari seseorang yang biasanya ia harapkan.

oOo

Secret Love [M]Where stories live. Discover now