Secret Love - 13 : Bukan Kesalahan

152 7 0
                                    

Hale menggeliat dalam tidurnya, menyadari ada seorang wanita yang sedang ia dekap dengan erat. Hale membuka matanya yang terpejam, sedikit menunduk untuk memastikan wajah wanita itu. Hale menarik bibirnya ke atas membentuk sebuah senyuman. Benar, semalam ia memadu kasih dengan Valerie. Menyatukan tubuhnya dengan tubuh wanita dalam dekapannya ini.

Hale mengeratkan pelukannya, membuat Valerie menggeliat. Perlahan membuka kelopak matanya. Tangan wanita itu bergerak memegangi kepalanya yang pening, dan meringis merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

Valerie mengernyitkan alisnya, menyadari ada seorang pria yang tengah memeluknya. Ia membelalakan matanya, terkejut melihat Hale yang sedang tersenyum menatapnya.

"Good morning." Bisik pria itu. Valerie segera melihat tubuhnya yang ada dibalik selimut, menyadari tubuh keduanya yang tidak mengenakan apapun. Rasa sakit pada inti tubuhnya mengingatkannya pada kegiatan yang mereka lakukan tadi malam.

"Morning, Hale." Valerie tersenyum membalas senyuman Hale. Suaranya terdengar serak. Ia masih memegangi kepalanya, memijat keningnya pelan. Alkohol yang ia minum semalam membuat kepalanya terasa sakit.

Hale mengulurkan tangannya, membantu memijat kening Valerie. "Sakit, ya?" Tanyanya. Valerie mengangguk pelan.

Hale mengecup keningnya. "Masih sakit?" Valerie terkekeh, kemudian mengangguk lagi. Hale kembali mengecup keningnya berkali - kali membuat Valerie tertawa.

"Gak ngaruh tau." Ucap Valerie. Pria itu tertawa lalu mengecup bibirnya.

Lalu, keheningan melandai keduanya beberapa saat. Saling memikirkan sesuatu dalam kepala mereka masing - masing. Mungkin juga keduanya tidak tahu harus berbicara apa.

"Val, maaf ya." Ucap Hale lirih memecahkan keheningan diantara mereka. Valerie mendongak, tersenyum pada pria itu. "Gapapa."

"Tapi, aku yang pertama." Nada suara Hale mengecil karena rasa bersalah yang melingkupinya.

Valerie mengusap pipi Hale pelan. "Gapapa, kan aku juga mengizinkan." Ucapnya menenangkan. Hale memejamkan matanya menikmati sentuhan tangan Valerie di pipinya.

Hale menahan tangan Valerie, menjauhkannya dari pipinya. "Ah, udah, Val. Jangan sentuh aku dulu." Suaranya memberat karena sesuatu yang perlahan kembali bangkit.

Valerie merasakan benda keras yang menekan perutnya. Ia paham maksud ucapan Hale. "Mau sekali lagi?" Tawarnya. Ada kekehan kecil dalam suaranya.

Hale berfikir terlebih dahulu karena ia harus segera kembali ke dorm nya, takut manajer dan teman - temannya mencarinya. Tapi gairahnya lebih besar dibandingkan rasa takutnya. Ia mulai menindih tubuh Valerie. "Okay, sekali lagi."

Selanjutnya, pagi ini, mereka penuhi lagi dengan peluh akibat gesekan - gesekan dari kedua tubuh mereka yang menyatu. Melebur dalam desahan yang saling bersahutan. Saling menyicipi tubuh masing - masing sebagai pengganti sarapan pada pagi hari dalam gairah yang menggebu.

oOo

Hale memasuki dorm nya dengan senyum yang tidak hilang dari wajahnya. Bibirnya mengalunkan sebuah lagu ketika berjalan. Tubuhnya seperti terisi energi dengan penuh. Suasana hatinya benar - benar ceria walau diluar rumah cuaca terasa sangat dingin.

"Dari mana lo?" Tanya Jevan ketika Hale menghampirinya yang sedang duduk di sofa bersama anggota Hottest lainnya.

"Kok pada ngumpul disini?" Hale tidak menjawab pertanyaan Jevan, ia balik bertanya ketika melihat teman - temannya yang sudah berkumpul dalam satu ruangan.

"Masih nanya aja? Lo ga liat handphone lo? Udah berapa kali kita coba buat nelfonin?" Cecaran pertanyaan dari Jevan membuat Hale meringis. Ia tahu bahwa dirinya salah, bertindak seenaknya padahal dirinya tahu bahwa ia adalah seorang idol.

Secret Love [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang