I just wanna say I love you

31 0 0
                                    

Memberinya selamat ,aku sudah melakukannya sekitar 4 hari yang lalu melalui Pesan BlackBerry.

Tapi ,dia hanya ,me-read pesan dariku. Bukankah itu menyakitkan kawan ? Ya ,amat sakit!

Tapi hal itu tidak mengurungkan niatku untuk sekedar menyatakan persaanku padanya. Meski tidak secara langsung. Melainkan ya ,aku tidak berani jadi lewat pesan saja.

.

Acara farewell sudah selesai. Beberapa kakak kelas sudah pulang ,tinggal beberapa lagi yang masih sibuk foto-foto termasuk kakak itu. Beserta anak-anak OSIS yang akan membereskan hasil absurd tempat yang semula rapi ini.

Tapi sebelumnya ,kembali pada 10 menit sebelumnya.

-

Sejak saat penampilan kedua sebelum terkahir ,aku mulai terisak dan berjalan menuju tempat duduk paling belakang yang sudah kosong karna beberapa siswa sudah pada pulang.

Aku menangis ter gebu-gebu ditempat itu ,sendirian. Sambil sesekali memandang ke arah kakak itu yang tengah asyik bercanda tawa terakhiran bersama teman-teman seangkatannya.

Bahagia bisa melihatnya tertawa ,tapi sejujurnya ini ,menusuk.

-

Aku masih bertahan ditempat ini. Menangis dan terisak sendiri. Sampai saat seluruh acara sudah selesai hingga menyisakan makhluk yang telah aku sebutkan tadi. Seorang rekan OSIS mengagetkanku.

Woy ,ngapain ?!

Aku tersentak ,tapi tak dapat membendung tangisanku.

Air mataku semakin menjadi-jadi. Aku menangis kencang dihadapan seluruh anak OSIS yang tentunya dapat disaksikan gratis oleh kakak kelas yang masih tersisa termasuk kakak itu yang hanya acuh tak acuh.

Tangisanku pecah ,sambil sesekali tertawa kecil menghibur diri bak orang gila. Beberapa guru yang menyadari tingkahku ini pada bertanya itu kenapa ?

Tapi seolah rekan-rekan OSIS-ku mengerti akan keadaanku ,mereka pun pada menjawab bukan apa-apa kok pak. Walau sesekali menggodaku agar berhenti menangis ,tapi aku tak menggubris sedikitpun.

Tangisanku tak tertahankan.

.

***

Aku tinggal disebuah kost-an sederhana. Tentu sepulang dari sekolah tadi aku melepas penatku di kost-an ini.

Aku mendapati teman sekamarku ,tengah tertidur pulas. Aman.

Aku mengambil handphone-ku dan mulai mencari nomer handphone kakak itu dan menelponnya secara private.

Tuut tuuut tuu-

Belum juga terdengar suara dari arah sebrang ,aku langsung berkata. Selamat ya! Dan langsung menutup panggilanku.

Sangat gila!

.

**

Malam harinya aku mulai mengetikkan perasaan ku dan mengirimnya via BBM kepada kakak itu. Tapi hasilnya ? Hanya di read.

Ya ,aku telah mengatakan aku mencintainya dan berkata bahwa aku tak memintanya untuk membalas rasaku ,hanya saja aku ingin dia tahu.

Aku mengirim kata-kata tadi via SMS ,tapi tak kunjung dapat balasan juga hingga akhirnya aku mengomel lewat sms agar dia membalas pesanku.

Berhasil ! Dia membalasanya. Aku lupa kata-katanya karna aku telah menghapus pesan sial itu! Itu adalah sms kedua dan terakhirnya untukku. Setelah yang pertama adalah 2 hari lalu ,pesannya siapa ini ?

Lalu yang sekarang adalah ,bahasa inggris! Pokoknya artinya tuh jangan berjalan dibelakangku karna mungkin aku tidak memimpin ,jangan pula berjalan didepanku karna mungkin aku tidak mengikuti ,tapi berjalanlah disampingku dan jadi temanku.
-kurang lebih seperti itu-

Ya ,jadi TEMAN.

Aku kembali membalas pesannya tapi tak ia balas lagi. Terus aku sms dia ,tapi tak dibalas juga.

Semoga saja dia benar-benar ingin aku jadi temannya. Walau aku tidak bisa ,karna dekat dengannya dikeadaan seperti ini hanya akan membuat hatiku semakin teriris.

.

Tapi insyaallah kak, kita teman ya (:

About You(!)Where stories live. Discover now