Bab 3

15 3 0
                                    

Vote and comment juseyo~
.
.
.
.
.
.
Alena yang di panggil pun menoleh kebelakang dan mendapati temannya yang memanggil dirinya

$$$$$$$$$$(Bab sebelumnya)$$$$$$$$$$$$$

"Len len mata lo tuh ke elen"

"Ke e lem bego"

"Ya itu maksudnya bangsat, Napa lo manggil-manggil gue?"

"Ya elah santai dong galak amat btw len lo udah lihat grup belom?" Tanya pemuda itu ke Alena

"Oh udah tadi"

"Lo jadikan ntar malem"

"Hm"

"Eh buset dingin amat lo"

Ting
Tok
Ting
Tok

Setelah pemuda itu berucap pas sekali dengan jam istirahat berbunyi, semua siswa/i mulai merapikan buku-buku mereka dan berhamburan keluar kelas untuk mengisi cacing-cacing mereka yang meminta segera diisi begitu pula dengan Alvero yang sudah menghilang bak ditelan bumi

"Kuy kantin" ujar Alena dan diangguki oleh pemuda tadi dan jangan lupakan teman sebangkunya yang sudah bangun dari tidurnya

Skip!














Di kantin lebih tepatnya di bangku sebelah pojok sendiri terlihat Varo sedang menikmati makanannya dengan khidmat walaupun terlihat bisik-bisik para kamu hawa yang mengatakan dia ganteng lah, menawan lah, cocok jadi suami lah, dan lain-lain lah

Sret~

Varo yang mendengar kursi yang di geser pun mengalihkan pandanganya yang tadi ke makan sekarang ke 5 siswa/i di depannya

"Hai bro ketemu lagi kita" ucap pemuda yang duduk di bangku sebelahnya

"Btw boleh duduk sini kan? Soalnya udah penuh tempatnya" tanya pemuda yang duduk di depan pemuda yang menyapa dirinya

ya memang benar tadi saat mereka datang kekantin sudah terlihat seperti kerumunan ibu-ibu pembagian sembako saja padahal ini baru beberapa menit doang

"Tempat umum" ucap Varo

"Hah? Lo ngomong apa?"

"Ck dia bilang ini tempat umum, jadi lo bisa duduk semau lo btw bro kenalin nama gue Barraq Austin lo bisa panggil gue Bara" ucap Bara memperkenalkan dirinya Bara adalah pemuda yang meminta Varo untuk membangunkan Alena tadi

"Kalo setan yang didepan gue ini namanya Candra Aldaric"

Plak!

"Aduh"

"Sekate-kate nya lo bilang gue setan lo tuh setannya!" marah pemuda didepan Bara Candra Aldaric namanya

"Canda elah canda"

"Kenapa jadi bertengkar sih ganggu tau nggak?" ucap gadis di sebelah Candra

"Kalo ganggu lo aja sono pergi orang si Alvaro aja kagak ke ganggu tuh" ucap Bara dan di angguki oleh candra gadis yang di sebelah Candra hanya menampilkan wajah cengo dengan kelakuan mereka berdua

Sementara Varo hanya melihat mereka dengan muka datarnya (emang dasarnya si Vero ini tembok ya guys datar mulu perasaan wkwk)

"Nggak usah di perhatiin, mereka emang suka cari ribut dari dulu" ucap pemuda di sebelah Alena

"Kenali aku Ezra Faresta" Ezra menjulurkan tangannya dan sayangnya juluran itu hanya dihiraukan oleh Varo, Ezra pun hanya tersenyum maklum toh mereka baru kenal

"Oh ya, perempuan yang disebelah Candra tadi namanya Gloria Jasmine" ujar Ezra dan hanya dibalas deheman oleh Varo

"Gue Alena Putri Albert, kita udah berpapasan 2x" ucap Alena sementara Vero pun hanya menatapnya begitu pula dengan Alena

Brak!

Suara gebrakan meja mengagetkan seluruh siswa yang berada di kantin bahkan Vero dan Alena yang saling bertatapan pun juga ikut terkejut dengan gebrakan meja tersebut sementara sang pelaku hanya cengar-cengir macam kuda

"Candra!"

"Paan si lo ndra? Ngagetin tau nggak?"

"Tau tuh si Candra kayak nggak ada kerjaan aja gebrak-gebrak meja"

"Hehe sorry bro tangan gue juga terkena imbasnya ini"

"Lagian ngapain sih lo gebrak-gebrak meja?"

"Gue liat Alena sama Varo tata-tatapan makanya gue refleks tadi, lagian kan nggak baik tata-tatapan gitu ntar jatuhnya saling suka hahaha" ujar Candra karena emang aneh aja mereka berdua udah saling bertatapan selama 30 detik lebih kan takutnya nanti mereka malah saling suka (nggak bahaya ta?)

"Ck" Varo menatap Candra tajam dan berdiri dari tempat duduknya kemudian melangkah kan kaki menjauhi kantin serta mereka ber 5
.
.
.
.
Tbece

Langit dan Senja Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin