Terbongkar

137 11 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Selamat malam pak".
Ucap kepala keluarga Jadellyn itu. Ya, Haikal Jadellyn dan Sara Jadellyn.

Satya dan Shakila sudah sampai di kediaman milik Sara yang cukup luas itu. Di sana tentu sudah ada Haikal dan Jeffery selaku orang yang menjadi penghubung dua keluarga besar itu.

"Malam pak".
Satya menjabat uluran tangan keluarga Jadellyn itu. Kini keduanya duduk di sofa yang langsung berhadapan dengan sang pemilik rumah.

"Saya sebenarnya tidak ingin memperpanjang urusan yang terjadi pada anak bungsu saya 3 tahun yang lalu. Tapi mengingat banyak yang menjadi tersangka, saya rasa perlu menyelesaikan kasus ini".
Ungkap ayah dari Sara tersebut.

Gadis itu duduk di sebelah ayahnya bersama dengan ibunya yang senantiasa menggenggam tangannya.

"Saya sudah meminta seorang psikiater dan seorang polisi di sini. Jadi tidak akan ada kebohongan yang bisa ditutup-tutupi".
Ungkap Haikal terlihat sudah mempersiapkan ini semua. Kedua orang penting itu sudah hadir dan berada berseberangan dengan keberadaan Satya.

Langkah kaki yang memasuki ruangan membuat semua orang yang ada di sana seketika menatap pada sumber suara. Di sana, Naren dengan setelan santainya datang bersama sang ibu yang setia menemaninya.  Seorang pelayan segera mempersilahkan mereka untuk mendekati ruangan itu sebelum pergi meninggalkan keduanya.

"Ibu Wina, benar? Sudah lama kita tidak bertemu".
Ayah Sara itu segera berdiri untuk menjabat tangan pada wanita setengah baya itu. Diikuti ibu Sara yang juga menjabat tangan sosok yang terlihat kuat itu.

"Silahkan duduk".
Ibu dari Sara itu mempersilahkan keduanya untuk duduk di dekat keluarga Shakila.

Shakila menoleh sekilas untuk menatap laki-laki yang dia khawatirkan saat ini. Tidak dipungkiri, semua ini dia lakukan hanya untuk Narendra.

"Bisa kita mulai?"
Ucap sang polisi selaku orang yang akan melakukan interogasi pada malam itu. Semuanya mengangguk secara serempak.

Polisi sudah pernah melakukan pemeriksaan tiga tahun lalu. Ada beberapa bukti dan saksi yang mereka dapatkan. Tetapi harus dihentikan karena keinginan sang pelapor. Lebih tepatnya keinginan Sara pada sang kakak untuk menghentikan investigasi itu.

"Ada beberapa saksi mata yang menyatakan keberadaan nona Sara sebelum datang ke pesta yang diadakan saudara Jeffery ".
Ungkap polisi tersebut memperlihatkan beberapa foto. Ada foto saat Sara berada di sekolah bersama Narendra. Kemudian sebuah mobil yang datang menjemputnya.

"Benar begitu saudara Narendra".
Tanya polisi itu pada tersangka. Narendra mengangguk tanpa ragu.

"Saat itu saya memang mengantar Sara sampai ke depan pintu gerbang. Setelah itu, dia dijemput oleh supirnya".
Jelas Narendra. Cowok itu bahkan berani menatap pada seorang psikiater yang memperhatikan gerak-geriknya. Tidak akan ada kebohongan dari mulut Narendra.

Falling Into You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang