Part 2

548 50 0
                                    

            Beberapa piagam penghargaan beserta sertifikat, Piala, medali emas, medali perak dan foto keluarga Mike pada usia Becca masih kecil terpajang jelas diatas rak meja kamar.
           Mike membuka gorden jendela kamar Becca membuat cahaya masuk dicelah sudut dan menangkap wajah Becca yang seperti bayi sedang tertidur pulas.

        "Ishh..aku masih ngantuk.."rengek Becca segera menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya.
        "Ayo bangun sayang.. persiapan sekolah"pinta Mike halus

            KRINGGGG!!!
            Suara bunyi alarm kecil diatas nakas membuat Becca segera beranjak dari tidurnya dan masuk kamar mandi. Mike yang melihat itu hanya menggeleng gemas. Kini Mike berdiri didepan rak meja menatap sebuah foto keluarganya. Mike hanya menghela napasnya kemudian melangkah keluar kamar.

         "Sayang.. jadwal ayah mulai padat besok, kau akan diantar dan dijemput sopir seperti biasa ya"ucap Mike saat duduk sarapan bersama putrinya
         "Iya mengerti ayah"respon Becca dan melahap sarapannya dengan cepat
         "Oh ya, sebelum liburanmu sekolah.. ayah mendapat telpon dari kepala sekolahmu bahwa semua nilai mata pelajaranmu sangat rata rata.."Mike menghela napasnya menatap putrinya
         "ayah berharap nilaimu kembali diatas rata rata seperti sebelum SMA"tegas Mike sedangkan Becca hanya diam dan menikmati sarapannya. Tidak lama kemudian telpon Mike berdering dan pria itu segera mengangkat telponnya sambil meraih tas kantor dikursi. Mike mencium singkat kening putrinya kemudian meninggalkan Becca dimeja makan.

              Becca menghentikan aktivitas sarapannya, tiba tiba Ia terlihat murung sebelum akhirnya Becca juga meraih tasnya dan meninggalkan meja makan bersiap berangkat sekolah.

              Freen berdiri didepan gerbang sekolah setelah turun dari mobil. Ia menatap suasana didalam sekolah dan mendapati beberapa penggemar sudah ingin menyambutnya dikoridor. Freen bergegas menuju kelas dengan arah yang lain.
              Sampai dikelas Freen mengatur napasnya dan menghembuskan napasnya lega. Ia berharap hari ini tidak ada yang mengganggunya namun.. tetap saja ada satu murid yang datang menghampirinya, murid itu dikenal sicupu yang rajin dan kebetulan satu kelas dengan Freen.  
       
          "F Freen..maukah kau menerima had. hadiah dariku?ini.."ucap murid itu sambil mengulurkan sebuah kotak hitam pada Freen. Melihat kelas masih sepi dan hanya dia dengan sicupu itu akhirnya Freen terpaksa menerima pemberian itu.
          "I..itu parfum dari eropa..dan dan jika kau suka..aku bisa membelikanmu lagi Freen.."kata murid itu dan bergegas kembali kebangku duduknya bagian pojok kanan paling depan. Murid itu sesekali melirik kearah Freen dengan tersenyum lebar sambil merapikan kacamata minusnya.

                 Beberapa menit kemudian semua murid dikelas 11A berlarian masuk kelas. Seorang guru wanita dengan ekspresi dingin dan juteknya memasuki kelas.

        "Selamat pagi.."sapa guru Kimmy yang dikenal semua murid guru Killer
        "Pagi.."balas mereka kompak
        "Buka bab 1 kita bahas fungsi aritmatika"perintah guru Kimmy tanpa basa basi dan semua murid hanya menghela napasnya dengan pasrah.

             Becca dan Noey duduk berhadapan dimeja kantin setelah jam istirahat. Mereka sedikit membahas kejadian Becca waktu dikantin kemarin dan membuat Noey tertawa puas.

       "Huh, kau kenapa Noey tidak masuk dihari kembalimu sekolah?"tanya Becca sedikit kesal
      "Apa kau kesepian hm?"goda Noey masih tertawa
      "Setidaknya kau satu satunya temanku dari kecil dan kau lebih tau dariku"ucap Becca
      "Maaf..aku bermain dilapangan golf dan menemani pejabat disana"jelas Noey dan Becca mengernyitkan keningnya
      "Lalu, siapa saja pejabat itu?"tanya Becca penasaran
      "Salah satunya.. itu, ayah Freen"jawab Noey sedikit berbisik
      "Apa tidak ada ayahku disana?"tanya Becca memastikan
      "Tidak, aku hanya melihat ayah Freen dan istri barunya.. juga ayah Nam"jawab Noey
      "Hallo Bec.."sapa seseorang menghampiri tempat duduk Becca dan membuat Becca menoleh kearah suara itu.
      "Oh hay Mark"balas Becca mengetahui itu Mark
      "Ini milktea untukmu"ucap Mark sambil meletakkan sebuah milktea didepan meja Becca.
      "Mark.. tidak usah repot memberiku ini"tolak Becca kepada Mark. Noey yang menyaksikan keduanya hanya mengernyit tidak paham.
       "Tidak Bec.. please.. agar aku tidak merasa bersalah karna sudah membuat milkteamu tumpah kemarin"kata Mark memohon dan Becca perlahan mengangguk menerima milktea pemberian dari Mark.
        "Apa aku boleh bergabung?"izin Mark tersenyum kemudian Becca menggeser dirinya kekanan untuk memberi Mark tempat duduk. Sedangkan Noey yang melihat mereka sedari tadi hanya meringis kecil.

Cinta karna bertemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang