1

133K 3.7K 117
                                    

Mohon bantuan vote+komen+kritik dan sarannya ya.

Happy reading


"Dari dulu sampe sekarang lo masi belum move on?" Tanya seorang gadis berambut kuncir kuda, Rianti.

"Hooh, kenapa emang?" Saut cewe berambut pendek, Via.

"Anjir lah, dari kelas 10 sampe sekarang kita dah semester akhir kuliah, lo masi nge stuck di satu cowo"

"Trus gue harus gimana? Orang gue sukanya sama Juan, ga bisa berpaling, curiga sih kalo gue di pelet" jawab Via bercanda.

"Kata gue sih coba lo buka hati buat cowo lain"

"Cowo mana yang mau sama gue Ri?" Jawab Via sendu.

Via merupakan seorang gadis yang tidak terlalu cantik, berkulit sawo matang, berpipi chubby, dan mukanya di penuhi bekas jerawat. Via sudah perawatan kok tapi emang dari hormon tubuhnya jerawat itu selalu muncul, apalagi udah masuk siklus mau datang bulan. Percuma saja kalau ia perawatan, beli skincare mahal mahal, muka mulusnya cuma satu minggu, habis tu datang bulan dan mukanya Kemabli jerawatan.

Semangat pejuang jerawat:)

Via menghela napas, lalu berujar.

"Dahlah gausah di pikirin, gue kek gini aja udah bahagia kok, ga terlalu perlu cowo mah, adanya lo sebagai temen gue aja dah seneng kok" Via tersenyum yang memperlihatkan lobang di sebelah pipi kirinya.

"Apapun itu gue selalu di sisi lo Pia, dari kecil sampe sekarang gue cuma punya temen lu doang, temen yang bener bener tulus"

Habis itu mereka berpelukan.

***

Via seorang gadis yatim piatu, ia tinggal di rumah sederhana peninggalan orang tuanya bersama adek laki lakinya, Hamid.

Hanya Hamid satu satunya keluarga yang dimiliki Via. Oleh karena itu Via rela kerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari hari.

Via bekerja di sebuah restoran sebagai pelayan semenjak orang tuanya meninggal.

Memiliki muka yang berjerawat bisa menghalangi rezeki ya? seperti yang di alami Via saat ini.

"Maaf Via, terpaksa kamu saya pecat" ucap pemilik restoran tempat Via bekerja.

"Kalau boleh tau kenapa ya pak? Selama ini saya selalu berhati hati dalam bekerja, kenapa saya di pecat?" Tanya Via heran dan gundah.

"Kamu emang baik dalam bekerja Via, tapi beberapa pelanggan selalu komplen dengan keadaan wajah kamu"

Via tersenyum kecut, kalau bisa memilih via juga tak ingin memiliki wajah seperti ini.

"Sekali lagi saya minta maaf, dan ini uang pasongan kamu"

Via menerima amplop yang di sodorkan dan mengucapkan terima kasih, setelah itu ia  pergi dari sana.

***

Via berjalan di trotoar, sambil memikirkan nasibnya.

Asik ngelamun sambil berjalan, tak sengaja Via menabrak anak kecil, lebih tepatnya bukan Via yang menabrak tapi anak kecil yang sedang merangkak itu yang menabrak kaki Via.

Iya, anak kecil yang baru pandai merangkak, Via pun heran kemana orang tuanya, kenapa anak sekecil ini di biarkan sendirian apalagi di tepi jalan seperti ini.

Karena tak tega melihat lutut bayi laki laki itu sudah memerah karena merangkak, Via mencoba menggendongngnya.

"Ututututu kamu mau kemana hem? Orang tua kamu mana?" Via mencoba mengajak bayi itu ngomong, ya walaupun via tau tidak bakalan di jawab. Palingan yang keluar dari mulut bayi itu cuma bahasa bayi.

"Nyaanyaayrwwrr"

"Kamu wangi banget sih, boleh bawa pulang ga ya? Tapi mo makan apa kamu nanti, aku aja baru di pecat" berujung Via curhat ke bayi tampan ini.

"Ya ampun Azka!" Tiba tiba seorang wanita datang sembari mendorong kereta bayi, dilihat dari ekspresinya seperti orang khawatir, bisa Via tebak wanita itu adalah ibu dari bayi tampan ini, Azka?.

"Makasih ya dek, udah jagain anak saya, saya benar benar khawatir waktu Azka udah ga di keretanya." Ujar wanita tersebut.

"Iya kak, lain kali lebih hati hati lagi ya, untung Azka merangkaknya ke aku, ga ke jalan yang ramai itu" jawab Via sedikit sok menasehati, Via memang suka sama bayi dan apapun itu tentang bayi, via maju paling depan. Via juga mau punya bayi tapi ia masih bingung nyari bapaknya dimana.

"Nama kakak Julia, Kalau boleh tau nama kamu siapa?" Tanyanya.

"Via kak" dan di angguki oleh Julia.

"Ayo Azka kita pulang" Julia mencoba mengambil Azka dari gendongan Via. Tidak mau lepas, bukan Via yang tidak mau melepaskan. Tapi Azka itu sendiri yang semakin memeluk Via dengan erat.

"Aduh nak, jangan ngerepotin kakanya dong" ujar Julia tak enak.

Seolah mengerti ucapan mamanya, Azka malah menangis kenceng, dan memeluk Via semakin erat.

Karena Via tak tega, ia mem pukpuk pantat montok Azka untuk menenangkan bayi tampan ini.

"Maaf ya, Azka nya gamau lepas dari kamu, biasanya dia susah buat dekat sama orang yang baru dia kenal, tapi kalau sama kamu dia lengket banget" Via mengangguk tersenyum.

"Gapapa kak, aku juga suka sama bayi kok apalagi Azka nya gemesin banget" ujar Via.

"Kamu mau pulang ya? Maaf banget Azka ngerepotin, coba kaka paksa Azka aja ya"

"Eh jangan kak, kasian" cegah Via langsung

"Trus gimana? Hari udah mau malam" ujar Julia.

"ah kamu ikut kaka aja ke rumah, siapa tau Azka di jalan udah tidur, nanti biar kaka antar kamu pulang" lanjutnya.

***

Disini Via sekarang, di rumah yang tidak cukup dikatakan rumah, karena ini seperti mansion.

"Maaf banget, ternyata Azka ga ketiduran" ujar Julia tak enak. Pasalnya dugaan Julia tadi salah besar, biasanya Azka kalau udah naik mobil pasti ketiduran. Tapi hari ini tiba-tiba saja ia tidak tidur.

"Gapapa kak, tapi ini kayaknya bentar lagi Azka tidur" bisik Via, karena melihat mata Azka udah 5 watt.

"Kamu kasih mimiknya aja, nanti dia langsung tidur" jawab Julia, yang membuat Via langsung-

"Hah?!" Via mana pernah ngelahirin, mana ada air susunya.

"Eh maksud saya, susu formula Azka, Azka dari lahir minum susu formula, karena ada masalah di air susu kaka" jelas Julia cepat. Via mengangguk paham.

Benar, tak lama setelah di kasih susu Azka tertidur pulas.

"OI AZKA OM TAMPAN LU DATANG NIH!!" tiba-tiba saja seorang laki laki masuk berteriak, yang membuat Azka terbangun lagi dan langsung menangis.

"Juan, kebiasaan deh jadi bangun kan Azka" omel Julia, lalu mengambil Azka dari gendongan Via karena melihat Via kewalahan dengan Azka dan untungnya kali ini Azka menurut saja.

"Ada apa nih ribut-ribut?" tiba tiba seorang gadis berkuncir kuda masuk.

"Lama banget sih kamu sayang" jawab Juan lalu mengelus kepala, Rianti.

Via kaget melihat kemunculan Juan yang secara tiba-tiba, ia semakin di buat kaget lagi oleh kemunculan sahabatnya, Rianti.

Begitupun dengan Rianti, ia kaget melihat keberadaan Via di rumah Juan.

Via yang menyaksikan Juan mengelus kepala Rianti cuma bisa terdiam dan beberapa pertanyaan bersarang di otaknya.

Apa mungkin Rianti dan Juan sepasang kekasih? Sejak kapan? Mungkin ini alasan Rianti menyuruhnya move on kemarin? dan Julia kakanya Juan?

"Kak aku pamit pulang dulu" ujar Via tanpa menunggu jawaban dari Julia ia langsung berjalan keluar.






Ada typo bantu komen ya

ig @wp_juanvia













Ponakan Crush (END+ TERBIT)Where stories live. Discover now