chapter 4

679 89 11
                                    

Typo banyak
MAAF masih
Baru



_________________________
______________
____








"Ngak usah ikut campur urusan gue" Ucap Mark menepis tangan Renjun dengan kasar, lagi hanya di balas kekehan ringan oleh Renjun.




"Gue juga ngak ada niatan buat ngurusin urusan lo" Ucap Renjun santai sama sekali tak merasa terintimidasi oleh tatapan Mark.



"Terus yang lo lakuin ini apa? bukannya belain temen sendiri-



" Gue cuma bersikap global aja sebagai manusia, heran, katanya lo ketua masa cuma ngenalin situasi kayak gini ngak bisa"ucap Renjun memotong ucapan Mark, merasa geram akan sikap Mark yang menurutnya sewenang-wenang.




Belum sempat Mark menyuarakan suaranya, Renjun lebih dulu melontarkan kata yang membuat Mark bungkam sekaligus malu, karenanya.




"Lo, emang tau kejadiannya gimana? Udah nanya belum ke-mereka yang ngeliat langsung kejadiannya?, jangan cuma narik kesimpulan yang lo sendiri pun ngak tau kebenarannya" Ucapnya Datar.



"Bubar-bubar" Teriak Haruto dengan lantang, membubarkan kerumunan murid-murid yang masih setia menonton drama picisan.




"Lo, lolos hari ini, gue ngak akan lepasin lo kalo lo berulah lagi" Ucap Mark penuh mengitimidasi, dengan telunjuk menunjuk wajah Haechan. Lalu beralih menuntun Heejin yang terlihat lemas, didekapan Mark, membuat alis Renjun sedikit naik, karena merasa heran, apanya yang terluka sih gitu amat.




Sebelum pergi Haechan sempat melirik Renjun lalu pergi tanpa menyatakan sepatah katapun.



Renjun sih bodo amat, karena Renjun Sanjaya terkenal dengan citra yang baik, maka sebagai sahabat yang baik Renjun pun ikut gerombolan Mark yang ia yakini akan menuju UKS.



Di liriknya Jeno yang bergerak gelisah, dengan tangan mungil nya Renjun menepuk pundak Jeno.



"Pergi dulu gih, dia lebih butuh lo, disini masih banyak yang bisa ngurusin Heejin disini" Ucap Renjun, menatap Jeno penuh makna walau matanya tetap tenang dan datar, tak ada kehidupan dimatanya.



"Thanks" Ucap Jeno berlalu meninggalkan kumpulan, tentu Renjun tau akan arah mana Jeno pergi, bagi Renjun Jeno itu hanyalah pria pecundang.




Kenapa? Jeno hanya orang yang melindungi Haechan dari belakang, tanpa mau menunjukkan nya secara terang-terangan, menyembunyikan perasaannya tanpa ingin mengatakannya dengan lantang.



Belum sempat tangannya mengapai pintu UKS tangannya lebih dulu ditarik, hingga tubuhnya terhuyung karena belum siap dengan serangan mendadak.



"Kenapa? " Tanya Renjun yang tak kunjung ada suara di antara mereka.





Jaemin, pemuda itu terus menatap Renjun tanpa ingin membuka mulutnya.




Mata tajam nan gelap milik Jaemin terus menelisik wajah Renjun, Jaemin baru sadar jika Renjun adalah pemuda yang manis juga cantik, walaupun wajahnya masih terdapat bruntusan, juga jerawat yang akan mengering tapi semua itu tak mengusik akan paras rupawan milik Renjun.





Mata bulat bak rubah miliknya jernih, dengan sorot mata yang terkesan dingin walau terlihat tenang, pipi yang cukup berisi, walau dagunya lancip, juga hidung yang terlihat lebih mancung jika dilihat dari dekat, bibir mungil namun berisi dengan warna merah ceri yang terliat sehat juga lembab.






Tanpa sadar tangan Jaemin sudah berada si bilah bibir Renjun, menekannya juga mengesekkan antara bibir Renjun yang terasa lembut juga lembab di ibu jarinya.




Tentu membuat sang empu dengan kasar menampik tangan Jaemin dari bibirnya, Brengsek. Umpatnya.




Bukannya marah Jaemin justru terkekeh dingin, dengan wajah datarnya.





"Lo, bukan Renjun" Ucap Jaemin penuh nada menekan dan mengitimidasi, terdengar seperti pernyataan dari pada sebuah pertanyaan.




Renjun terkekeh kecil dengan wajah yang telihat tenang, menyembunyikan debaran jantungnya yang menggila bukan karena jatuh cinta tapi rasa tercekat yang tiba-tiba meradang ditenggorokannya, dengan berbagai asumsi tentang Jaemin. Bahkan berpikir juga jika Jaemin memiliki nasib sial sepetinya, masuk ke dunia novel hahaha.





"Emang, gue Renjun " Ucap Renjun, sedikit terlihat sok misterius memang, ah Renjun merasa jadi sok cool sekarang, padahal ia pun binggung ingin membuat alasan apa. Tidak mungkin kan ia akan membeberkan jika ia bukan Renjun Sanjaya, tapi Park Renjun.





Apa lagi saat menatap mata Jaemin saat berbicara, suara kebohongannya hanya lewat kepita suara tanpa ingin keluar dari mulutnya.





Sebisa mungkin ia terlihat tenang, ia tak suka tatapan Jaemin yang diberikan padanya.





Terasa dingin juga tajam walau Jaemin terlihat tenang, tapi justru itu yang menyeretnya ke lubang hitam lewat tatapannya, bukannya berlebihan.



Renjun tak suka ada yang bisa mengitimdasi dirinya selain Ayah nya. Tatapan nya sama persis seperti Ayah tempo lalu saat ia ketahuan mabuk untuk pertama juga terakhir kalinya.




"Gue ngak tau pasti, tapi filling gue bilang lo bukan Renjun Sanjaya" Ucap Jaemin pelan, seolah tidak ingin orang lain mendengar perkataan nya. Lalu pergi meninggal kan Renjun.






"Gue emang Renjun lo bisa pegang kata-kata gue" Ucap Renjun mantap ia sama sekali tak ingin membohongi Jaemin, yang Renjun sadari jika Jaemin menangkap wajah nya yang terlihat was-was.




"Gue pegang" Ucap Jaemin berlalu, dengan Renjun menatapnya Rumit.




Jaemin hanya tokoh figuran, tidak ada yang istimewa di setiap adengan ceritanya. Jarang disebut di setiap part novelnya.



Tapi aura pemimpin milik Jaemin juga aura mengitimidasi miliknya, mengalahkan pemeran utama milik Mark yang notabenya adalah pemeran utama disini.




Sedikit waspada, mulai sekarang Jaemin termasuk orang dalam golongan kartu merah miliknya, untuk dihindari.




Walau bagaimanapun insting milik Jaemin jauh lebih tajam, juga ia termasuk tokoh figuran yang penuh dengan misteri.






Sifat yang terlihat tertutup, walau dianggap sebagai kembaran Jeno tapi Jaemin tak menyandang marga yang sama dengan Jeno, hanya Jaemin Sangkara tanpa ada nama marga keluarga mana ia berasal.




Yang ia tahu hanya Jaemin bukan orang sembarangan.












TBC

Jangan lupa vote and komen

Sorry kalo ngebosenin. Bingung juga.

Jangan ada PEMBACA GELAP.

Figuran novel JAEMRENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang