BOUVIER 10

53.1K 1K 148
                                    

Happy reading

Avisha mendorong troli berisikan kain handuk ke ruang linen. Bersenandung pelan, serta menyapa beberapa orang yang tersenyum kepadanya

"Loh Vi kok lo pake seragam housekeeping lagi?" Tanya tania

"Gue pindah ke departemen ini lagi" jawab avisha

Tania segera menghentikan langkah avisha "stop! Lo pindah atau di suruh pindah?"

"Dari awal kan departemen gue disini tan" tutur avisha kembali melangkah

Tania tidak mengerti apa yang di ucapkan avisha "raxton yang buat lo gini?" Teriak tania

Avisha membekap mulut Tania "suara lo bisa kecilin dikit nggk?"

Mengangguk lemah, Tania melepaskan tangan avisha "tangan lo dingin banget. Lo sakit?"

"Gue sehat! Udah sana pergi gue mau ke ruang linen"

Akhirnya Tania mengalah, ia pergi meninggalkan avisha dan kembali ke restauran.

Avisha memeriksa keningnya. Panas! "Jangan sakit please!"

Menemui petugas linen. Avisha meletakkan handuk kotor dan mengambil yang baru. Mencatat namanya serta mencatat jumlah handuk yang ia ambil.

***

Becca menunggu Diki di dekat lapangan golf. Dirinya harus memastikan sesuatu.

"Ada apa becca?"

Becca mendekatkan jaraknya kepada diki. "Bapak tolong jawab saya. Siapa wanita yang di bawa pak direktur!"

"Mengapa tidak kamu tanyakan saya kepada pak direktur" tutur Diki kesal. Ini alasan becca mengajaknya bertemu

Becca mencubit pinggang Diki "nyebelin banget. Jawab saja, siapa wanita yang di bawa pak Diki"

"Dia calon istrinya" ucap diki singkat duduk di kursi besi

"Hahaha haha bercandanya tidak lucu pak!" Kekeh becca menyusul duduk diki

Diki bingung apanya yang lucu. Sedangkan Itu adalah kenyataan "saya pergi" ucapnya beranjak

"Bapak bisa membohongi awak media. Namun tidak bisa membohongi saya!"

"Apa maksud kamu!"

Becca bangkit. mengalungkan tangannya sedikit berjinjit, tubuhnya menempel sempurna pada balutan jas diki "jawab jujur. Siapa wanita itu"

"Apa yang akan saya dapatkan jika saya jujur?"

Cup

"Sudah di bayar" tiba-tiba becca mencium pipi Diki. Ingat itu terjadi sangat cepat.

"Dia adalah anak dari salah satu musuh raxton. Raxton ingin menghancurkan keluarga wanita itu lewat putrinya" jelas Diki berbisik

Menarik pinggang becca, menatap bibir yang selalu saja diki dambakan akan menghisap serta menciumnya habis

Becca terlihat sangat gugup. Tubuhnya menempel sempurna bahkan sepertinya Diki bisa merasakan payudaranya

BOUVIER | on goingWhere stories live. Discover now